This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Selasa, 29 April 2014

Mesir Vonis Mati Ratusan Warga Ikhwanul Muslimin

 
JAKARTA - Sikap Mesir yang menerapkan vonis mati terhadap 683 anggota Ikhwanul Muslimin (IM) mendapat perhatian dari Pemerintah Indonesia. Pemerintah berharap agar proses penegakan hukum tetap bertumpu pada nilai yang sifatnya universal.

"Sebagai negara sahabat dan sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia tentunya mengikuti perkembangan situasi di Mesir. Secara dekat dan bahkan dengan rasa keprihatinan," ujar Menlu Marty Natalegawa, menanggapi perkembangan di Mesir, Selasa (29/4/2014).

Marty menambahkan, Indonesia menyadari bahwa situasi di Mesir memang sangat kompleks dan tidak sederhana. Tetapi diharap Pemerintah mesir akan dapat mengatasinya dengan baik, berdasarkan kepentingan dan aspirasi bangsa Mesir sendiri.

"Tanpa sama sekali bermaksud untuk campur tangan urusan dalam negeri Mesir, kami prihatin dengan berita tentang keputusan hukuman mati terhadap 683 pada 28 April 2014 dan sebelumnya terhadap 529 warga mesir pada Maret 2014 yang lalu. Hal ini juga menjadi perhatian luas dari masyarakat Indonesia," tutur Marty.

"Indonesia sungguh berharap agar proses penegakan hukum tetap bertumpu pada tata nilai dan kaidah-kaidah yang bersifat universal, termasuk dihormatinya azas praduga tidak bersalah dan pemenuhan hak-hak terdakwa dalam proses pengadilan," lanjutnya.

Diharapkan agar proses demokratisasi di Mesir tetap bertumpu pada semangat rekonsiliasi dan bersifat inklusif. Indonesia menginginkan agar proses itu berjalan secara damai tanpa kekerasan.

Barack Obama Saksikan Wali Kota Ukraina Ditembak

 
International  - Wali Kota kota kedua terbesar di Ukraina Kharkiv, Hennady Kernes ditembak. Penembakan Kernes terjadi bertepatan dengan direbutnya beberapa gedung pemerintahan oleh Demonstran Pro Rusia.

Menurut keterangan dari rumah sakit yang merawat Hermes, Wali Kota Kharkiv tersebut ditembak di bagian punggung. Saat ini tim medis tengah melakukan operasi untuk menyelamatkan hidup Kernes.

Penembakan terjadi ketika Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama menjanjikan menerapkan sanksi baru kepada sejumlah individu asal Rusia. AS menuduh beberapa individu asal Rusia dengan sengaja menyulut kerusuhan di Timur Ukraina.

Dilansir dari Al Jazeera, Selasa (29/4/2014), Kernes dikenal sebagai salah satu penentang gerakan pro barat. Gerakan tersebut berhasil menumbangkan Presiden Viktor Yanukovych pada Februari lalu.

Namun, belakangan sikap Kernes mulai melunak terhadap pemerintahan di Kiev. Dia juga menyatakan tidak pernah mendukung gerakan pro-Rusia atau aneksasi wilayah Ukrina.

Belum bisa dipastikan siapa pelaku penembakan Kernes. Namun, situasi di Kharkiv yang masih memanas serta tuduhan Pemerintah Ukraina dan Barat mengarah kepada kelompok pro-Rusia.

Caleg Gagal 70% Stres Berat

 
Jakarta - Sejumlah nama artis maupun tokoh dipastikan gagal melaju ke kursi Senayan. Artis dan presenter Charles Bonar Sirait, caleg Partai Golkar itu gagal melenggang ke Senayan, meskipun sudah mendapatkan 10.000 suara dalam dapilnya.

Diketahui, Sabtu (26/4/2014), pada pencalonan perdananya sebagai caleg, Charles Bonar Sirait, ayah dari 2 orang anak itu mengatakan tidak kecewa dengan hasil yang diperoleh. Karena dengan perolehan suara itu, mampu membawanya ke peringkat 2 suara Golkar.

Kekalahan pada pemilihan calon legislatif pada pemilu kali ini tidak membuat Charles kapok terjun di dunia politik.

Sementara, artis Camel Petir mengaku sempat stres dan menangis ketika melihat hasil perolehan suara Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) yang hanya 1% menurut hasil quick count atau hitung cepat. Namun Camel tetap berusaha berfikir positif dan tidak patah semangat.

Walaupun Camel sudah menghabiskan dana kampanye sampai Rp 1 miliar, ia tidak akan kapok kembali berpolitik.

Mantan pelatih timnas, Nilmaizar juga gagal mendapat kursi di Senayan setelah rekapitulasi suara KPU Sumatera Barat. Suara Nilmaizar yang maju dengan Partai Nasdem, kalah tipis dari caleg PDIP.

Namun Partai Nasdem berencana akan menggugat ke Mahkamah Konstitusi karena diduga ada penggelembungan suara.

Kekerasan dan Pelecehan di Dunia Pendidikan

 
Jakarta -  Untuk diketahui, setidaknya ada dua kasus kekerasan yang menghebohkan dunia pendidikan kita. Pertama kasus kekerasan seksual terhadap dua murid TK Jakarta international school (JIS). Dua orang siswa TK di sekolah ini dikabarkan mendapat tindakan kekerasan seksual oleh pekerja kebersihan sekolah ini.

Kasus ini bertambah pelik karena ada cerita lain yang mengiringi penyidikan oleh polisi. Pertama adanya mantan guru di sekolah ini, William James Vahey yang bunuh diri saat dilidik FBI, karena terlibat puluhan kasus kekerasan seksual di berbagai tempat. Bahkan, mantan guru JIS yang bunuh diri ini diduga kuat juga pernah melakukan tindakan kekerasan seksual terhadap salah satu tersangka atau pelaku tindak kekerasan di JIS, Azwar sewaktu kecil.

Kedua, Azwar yang juga korban mantan guru ini ternyata juga tewas. Sejauh ini polisi menduga tewasnya Azwar karena bunuh diri akibat menenggak cairan pembersih lantai di kamar mandi tahanan.

Kasus besar kedua adalah meninggalnya Dimas Dikita Handoko, seorang mahasiswa semester satu Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) di Jakarta Utara. Dimas tewas karena dianiaya para seniornya. Motif penganiayaan diduga karena Dimas dianggap tidak respek terhadap para seniornya.

Terkait kasus yang menimpa siswa TK JIS, Kemendikbud bergerak cepat. Setelah melakukan serangkaian penelitian dan rapat yang dipimpin Mendikbud M Nuh beberapa hari lalu, akhirnya TK ini ditutup. Penutupan itu diberlakukan sejak 22 April 2014. Meski ditutup, JIS diwajibkan menyelesaikan tahun ajaran 2013/2014.

Kepala Sekolah JIS, Timothy Carr tidak terima TK-nya ditutup. Ia mengklaim telah mengantongi pendirian TK JIS sejak dua tahun lalu. Menurutnya, kasus kekerasan seksual yang menimpa sekolahnya tidak terkait dengan perizinan.

Kasus kekerasan seksual di sekolah ini sungguh memalukan. Betapa tidak, di sekolah yang berstandar internasional itu, justru keamanannya tidak terjamin. Padahal, kepsek ini mengklaim sekolah mereka bebas dari ancaman keamanan dari dunia luar. Orang tua pun tak boleh masuk pintu gerbang. Tapi justru para siswa sekolah ini mendapat serangan kekerasan dari dalam.

Miris. Itulah kata yang muncul mengiringi dua kasus kekerasan di dunia pendidikan kita bulan ini. Betapa tidak, dunia pendidikan yang semestinya mendidik siswa untuk menjadi manusia seutuhnya itu, justru menjadi petaka bagi anak didiknya.

Bahkan, kasus kekerasan yang terjadi bukan hanya kasus kecil semacam tawuran, tapi kasus berat, di mana yang satu menyebabkan trauma mendalam bagi korban di JIS, dan yang lain berupa hilangnya nyawa mahasiswa STIP.

Dua aksi kekerasan itu, sungguh bukan merupakan budaya yang semestinya terjadi di sekolahan. Itu merupakan budaya bar-bar yang tidak layak terjadi di lingkungan dunia pendidikan. Sangat mungkin, aksi kekerasan itu masih terjadi di beberapa sekolah lain.

Jika merunut dua kejadian itu, jelas bahwa dunia pendidikan kita telah salah arah. Pendidikan kita saat ini hanya mementingkan angka-angka kelulusan dan nilai. Begitu lulus, dapat ijazah, lalu dipakai untuk mencari pekerjaan. Dunia pendidikan kita telah melupakan ruh pendidikan yaitu bidang moral dan kemanusiaan.

Penutupan TK JIS mungkin pilihan tepat. Bahkan, mungkin bisa dipertimbangkan untuk menutup sekolah di jenjang berikutnya di JIS. Berdasarkan keterangan sejumlah kalangan seperti dikutip sejumlah media, budaya yang dikembangkan di dalam pagar JIS bisa dikatakan tidak sesuai dengan budaya ketimuran.

Kabarnya, siswa siswi di sekolah ini sudah terbiasa melakukan pergaulan bebas. Siswinya hanya mengenakan pakaian super mini ke sekolah. Mereka juga terbiasa melakukan aksi ciuman, bahkan frenchkiss (ciuman bibir) di lingkungan sekolah.

Tak hanya penutupan JIS, STIP Jakarta juga layak ditutup. Sebab, kini bukan zamannya lagi sekolah semimiliter yang mengagungkan arogansi mahasiswa senior terhadap yunior. Kasus yang menimpa Dimas dan enam rekannya, dan mungkin juga menimpa puluhan mahasiswa lain, adalah gambaran nyata bahwa ada manusia bar-bar dibiarkan hidup bebas di lingkungan sekolah. Keberadaan mereka sangat mengerikan, bisa mengancam nyawa mahasiswa lain. Dan tentu saja sangat melecehkan dunia pendidikan.

Pemerintah harus mengevaluasi dan mengawasi lebih ketat seluruh sekolah yang ada di negeri ini, terutama sekolah-sekolah khusus seperti JIS dan STIP ini. Selebihnya, para orangtua harus selalu waspada, bahwa ada manusia barbar bergentayangan di sekolah anak-anak kita.

Gadis Belia Disetubuhi Pacar dan Temannya Selama 40 Hari

 
Bengkulu - Sungguh sial yang dialami seorang pelajar putri asal Kota Bengkulu, HP (15), mengaku digilir selama 40 hari oleh temannya. Perbuatan amoral tersebut dilakukan HP secara terpaksa, karena diancam AZ (25), sang pacar yang telah membawa korban lari dari rumah.

Dalam laporan HP yang masih berstatus pelajar kelas I SMK yang didampingi sang ayah, Rukman (55) di penyidik Kepolisian Daerah Bengkul. Korban berhasil ditemukan oleh ayahnya yang mencari di sebuah kawasan wisata di Desa Pasar Pedati, Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Utara pada Minggu 27 April 2014.

Saat dibawa pulang ke kediaman korban, baru terungkap kalau dalam pelarian korban selama 40 hari, ia telah diperkosa secara bergilir oleh AZ dan sejumlah rekannya.

"Ini benar-benar memalukan keluarga kami. Kami minta masalah ini diusut secara hukum," ujar Rukman, Selasa 29 April 2014.

Menurut Rukman, perbuatan asusila yang dialami oleh anaknya, dilakukan di bawah ancaman AZ. Ia dipaksa melayani AZ dan teman-temannya secara bergiliran hampir selama 40 hari pelarian HP dari rumahnya.

Hingga kini, HP mengalami traumatik mendalam. Ia enggan menemui orang asing. Pelaporan ke kepolisian karena atas inisiatif dari sang ayah.

"Pelaku harus ditangkap. Masa depan anak kami telah rusak. Kami minta dihukum seberatnya," kata Rukman.

Sementara itu, Pelaksana Harian Humas Polda Bengkulu AKBP Joko Suprayitno, membenarkan adanya laporan yang dsampaikan korban kepada pihaknya.  Saat ini laporan masih dalam proses penyelidikan untuk mengumpulkan barang bukti dan saksi.

"Saksi sementara ada dua orang. Berikutnya akan kami kembangkan lebih jauh," kata Joko.

Mantan Kepala BIN Diperiksa KPK Terkait Pencucian Uang Anas

 
Jakarta - Setelah memeriksa mantan Wakil Kepala Badan Intelejen Nasional (BIN) As`ad Said Ali, kali ini giliran mantan Kepala BIN Hendropriyono.

Hendro bakal diperiksa dalam kapasitasnya sebagai saksi kasus dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) dengan tersangka mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum.

"Ya, beliau diperiksa sebagai saksi untuk AU," kata Kepala Bagian Pemberitaan dan Informasi KPK Priharsa Nugraha di kantor KPK, Selasa (29/4).

Pemeriksaan terhadap Hendro, ungkap Priiharsa dikarenakan ada informasi yang ingin dikonfirmasi kepada yang bersangkutan.

Hendro diketahui sudah memenuhi panggilan pemeriksaan KPK.

Adapun As`ad pernah mengungkap bahwa pada tahun 2003, BIN melakukan hubungan bisnis dengan mertua Anas sekaligus pemilik pondok pesantren Krapyak, Attabik Ali.

BIN membeli kamus Bahasa Indonesia-Arab-Inggris dari Attabik. Jumlahnya tergolong banyak karena diperuntukan bagi seluruh pesantren di Indonesia.

Anas diketahui terjerat dua kasus di KPK yaitu tindak pidana korupsi berupa menerima hadiah terkait proyek Hambalang dan proyek lainnya, dan tindak pidana pencucian uang.

Gunung Slamet Kembali Semburkan Abu Vulkanik

PURBALINGGA  - Aktifitas Gunung Slamet di Banyumas, Jawa Tengah, kembali menunjukan peningkatan.

Terbukti sejak Senin (28/4) sampai Selasa (29/4), terjadi beberapa kali semburan material lontaran pijar, letusan abu, asap tebal dan getaran.

Lontaran material pijar sebanyak 52 kali itu, mencapai ketinggian 150-700 meter dari kawah Gunung Slamet. Lontaran tersebut, terjadi pada Senin  (18/4) malam sampai, Selasa (29/4) pukul 12.00.

Pengamat gunung api di Pos Pengamatan Gunung Slamet, Sukedi, mengatakan aktivitas Gunung Slamet juga menunjukkan peningkatan penyemburan material lontaran pijar, letusan abu, asap tebal.

"Sejauh ini, intensitas getarannya memang meningkat, dari pukul 07.00 sampai 11.00, sudah 2 kali Getaran yang cukup terasa. Dan juga, getaran itu sempat dirasakan warga yang bermukim di sekitar Gunung Slamet," terangnya.

Tol Semarang-Solo di Bawen Ambles

 
UNGARAN - Belum genap satu bulan dibuka dan dioperasionalkan, badan jalan tol Semarang-Solo (SS) ruas Ungaran-Bawen ambles.

Titik amblesnya badan jalan tol ini, berada di sekitar kilometer (KM) 34+600, tepatnya di bagian abutment (pangkal) jembatan Lemah Ireng 1.

Badan jalan yang ambles membentuk patahan sepanjang hampir 15 meter serta lebar 3,2 meter dengan titik terdalam mencapai hampir satu meter. 

Akibatnya, terjadi penyempitan lajur tol dari arah Ungaran menuju Bawen, menjelang ujung (selatan) jembatan sepanjang 879 meter ini.

Untuk penanganan PT Trans Marga Jateng (TMJ) telah memasang rambu- rambu peringatan kepada pengguna  jalan tol sejak KM 34+200.

Seorang petugas PT TMJ, Hartono, yang ditemui di lokasi, mengatakan, badan jalan tol lajur Ungaran - Bawen ini diketahui ambles sekitar tiga hari yang lalu.

Saat ini, pihaknya telah melakukan langkah- langkah darurat sebelum dilakukan upaya perbaikan permanen terhadap badan jalan yang ambles ini.

Selain itu juga memasang sejumlah rambu - rambu peringatan bagi para pengguna jalan tol ini. Termasuk pemasangan pengaman berupa barier serta traffic cone di lokasi badan jalan yang amblas. Pihaknya juga sudah menutup badan jalan yang amblas dengan terpal.

Minggu, 27 April 2014

FBI Kejar Pedofilia James Vahey di 10 Negara Termasuk Indonesia

Korban Pedofilia James Vahey di 10 Negara Termasuk Indonesia Dicari FBI
JAKARTA - Federal Bureau of Investigation (FBI) kini sedang mencari korban pedofilia dari seorang guru asal Amerika Serikat yang menjadi buronan bernama William James Vahey. FBI bergerak ke sepuluh negara tempat dimana James pernah mengajar termasuk Indonesia.

Pihak FBI mengatakan, siapa pun yang punya informasi tentang Vahey dan yang yakin bahwa pria itu telah menjadikan mereka sebagai korbannya dapat mengirim e-mail rahasia ke Ovictimassistance@ic.fbi.gov atau menghubungi kantor FBI lokal atau Kedutaan Besar AS terdekat.

Tersangka bernama William James Vahey itu selama empat dekade mengajar di berbagai sekolah swasta di sejumlah negara, termasuk di Indonesia. Biro Houston FBI, Selasa (22/4/2014), menyatakan bahwa pihaknya yakin, banyak anak telah menjadi korban dan badan itu sedang mencoba untuk melacak para korban tersebut.

Berikut ini adalah daftar sekolah tempat ia mengajar, berdasarkan data FBI:

1)  American Nicaraguan School di Managua, Nikaragua (2013-2014)
2)  Southbank International School di London, Inggris (2009-2013)
3)  Escuela Campo Alegre di Caracas, Venezuela (2002-2009)
4)  Jakarta International School (JIS) di Jakarta, Indonesia (1992-2002)
5)  Saudi Aramco Schools di Dhahran, Arab Saudi (1980-1992)
6)  American Community School di Athena, Yunani (1978-1980)
7)  Passargad School di Ahwaz, Iran (1976-1978)
8)  American School of Madrid di Spanyol (1975-1976)
9)  American Community School of Beirut di Lebanon (1973-1975)
10) Tehran American School di Iran (1972-1973) (CNN)

KPK-Ditjen Pajak Petakan Potensi Gratifikasi Perpajakan


JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama dengan Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan telah memetakan potensi gratifikasi di lingkungan Ditjen Pajak.

Menurut Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto, pembenahan sistem pengawasan di Ditjen Pajak perlu dilakukan mengingat pentingnya sektor pajak bagi penerimaan negara.

Bahkan, sebagian besar penerimaan negara, atau sekitar 74 persen dari total penerimaan negara berasal dari sektor pajak. Selain itu, kata Bambang, Ditjen pajak selama enam tahun terakhir berhasil meningkatkan pendapat negara dari sektor pajak lebih dari dua kali lipat.

"Misalnya tahun 2008, data APBN P itu masih Rp 658,7 triliun, 2014 itu meningkat lebih dari dua kali lipat, 1.280 lebih," kata Bambang.

Namun kata Bambang, peningkatan pendapatan pajak ini tidak didukung dengan penambahan jumlah pegawai pajak. Selain itu, masih ada celah yang memungkinkan terjadinya tindak pidana korupsi di lingkungan pegawai pajak.

"Contohnya misalnya begini, kalau mau melakukan pemeriksaan maupun pengujian itu biasanya pemeriksa pajak kan bertemu dengan wajib pajak, dalam pertemuan itu biasanya pemeriksa menyampaikan surat pemberitahuan pajak, pertemuan seperti ini harus ada mekanisme kontrolnya atau ada potensi gratifikasi di situ," kata Bambang.

Mengingat sejumlah masalah di sektor pajak tersebut, KPK dan Ditjen Pajak mencoba bekerjasama dalam membentuk sistem kontrol yang diharapkan dapat meminimalisir potensi gratifikasi tersebut.

"Kenapa ini perlu dilakukan, karena kalau sampai terjadi kasus, maka damage (kerusakan) terhadap Ditjen Pajak akan jauh lebih besar, ketimbang kalau kami mengelola seluruh proses. Kalau ingin memberantas korupsi itu strateginya harus holistik, enggak bisa penindakan saja tetapi diintegrasikan dengan pencegahan," imbuhnya.

Kamis, 24 April 2014

Jokowi Bisa Gagal Jadi Presiden, Bila Salah Pilih Cawapres

Jakarta - Sampai saat ini Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) belum juga mengumumkan siapa figur calon wakil presiden (Cawapres) yang bakal mendamping calon presiden (Capres) Jokowi dalam Pemilu Presiden (Pilpres) mendatang.

Sejumlah nama santer disebut-sebut sebagai calon yang nantinya bakal mendampingi Jokowi. Beberapa nama-nama kandidat cawapres berasal dari berbagai kalangan. Mulai dari tokoh partai politik, militer hingga profesional.

Sebut saja, Wakil Gubernur DKI, Basuki Tjahja Purnama (Ahok), mantan Ketua MK Mahfud MD, Ketua KPK Abraham Samad, Menko Perekenomian Hatta Rajasa, mantan KASAD Jenderal TNI Purnawirawan Ryamizard Ryacudu, dan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).

Terkait sejumlah nama kandidat cawapres, pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago memandang perlu adanya pemikiran yang lebih matang dalam menentukan bakal calon orang nomor dua di negeri ini.

"Kalau Jokowi salah pilih wakilnya maka bisa tumbang, bisa terkubur dengan capres lain," kata Dosen Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah itu.

Hal senada diungkapkan peneliti senior dari Political Communication (Polcomm) Institute, Afdhal Makkuraga Putra. Dalam memilih pendamping ada beberapa pertimbangan yang menjadi perhatian Jokowi, maupun PDI-P.

"Cawapres Jokowi nanti harus berpengalaman dan mampu menarik pemilih dari luar jawa. Saya melihat PDIP harus cermat dan tidak boleh gegabah dalam menentukan cawapres. Jika keliru, maka akan mempengaruhi tingkat keterpilihan bagi capres yang diusungnya," kata Afdhal.

Terlebih, kata Afdhal, perolehan suara PDIP dalam pemilu legislatif tidak besar. Karena itu cawapres yang akan disandingkan dengan Jokowi harus mampu menarik suara PDIP dalam Pilpres mendatang.

Dirinya menyarankan, dari sejumlah nama yang telah dikantungi oleh PDIP, pilih figur yang berpengalaman di pemerintahan dan memiliki pengaruh, khususnya dukungan dari luar Jawa.