This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Kamis, 27 Maret 2014

Kelud Sudah?.. Kini Merapi Yang Semburkan Asap Tebal

Jateng - Warga lereng Merapi di wilayah kawasan rawan bencana di Kecamatan Kemalang, Klaten, Jawa Tengah siang ini masih dilanda kepanikan. Pasalnya, Gunung Merapi bergemuruh dan disusul luncuran asap tebal berwarna hitam yang terjadi sekitar pukul 13.05 WIB siang tadi. Asap tebal membumbung tinggi dari arah puncak Merapi dan membuat kawasan lereng Merapi di Kecamatan Kemalang diguyur hujan abu cukup tebal dan pekat disertai hujan kerikil.

Aroma belerang cukup menyengat dan mengganggu pernafasan dan penglihatan seiring dengan peristiwa tersebut.

Kondisi terparah melanda tiga desa di daerah rawan bencana Merapi, yakni di Desa Sidorejo, Tegalmulyo dan Balerante. Di kawasan ini jarak pandang sangat terbatas, yakni hanya tiga sampai dengan 5 meter saja.
Cuaca di lokasi juga cukup gelap pasca diguyur hujan abu yang disertai kerikil dari Gunung Merapi.

Sejak dua jam yang lalu, warga lereng Merapi yang berjumlah sekitar tujuh ribuan jiwa telah bersiap untuk mengungsi. Mereka berasal dari kawasan rawan bencana tiga. Proses evakuasi terhadap warga telah dilakukan baik oleh warga sendiri maupun oleh pihak BPBD Klaten yang saat ini sedang menuju ke lokasi untuk membantu evakuasi warga. Warga telah siap-siap untuk dievakuasi dengan berkumpul di tepi jalan raya untuk memudahkan proses evakuasi.

Para pengungsi tersebut akan diarahkan ke tiga titik posko pengungsi yang telah dipersiapkan BPBD, yakni Balai Desa Dompol, Kantor Kecamatan Kemalang dan Balai Desa Kepurun, Kecamatan Manisrenggo. Ke tiga lokasi pengungsian itu cukup aman karena berjarak sekitar 12 hingga 15 kilometer dengan puncak Merapi dan tidak terkena dampak hujan Merapi.

Jokowi Akan Ubah Jam Masuk Sekolah

Jakarta - Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo meminta Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta untuk mengevaluasi jam masuk sekolah. Hal itu dikatakan Jokowi, di Balaikota DKI Jakarta, Kamis (27/3).

Menurut Jokowi, jika dari hasil evaluasi siswa tidak keberatan dengan jam masuk sekolah, maka akan tetap dilanjutkan. Namun jika ada yang keberatan, maka bisa saja kebijakan tersebut diubah. "Nanti tegantung anaknya. Senang setengah tujuh ya silakan, jam tujuh silakan," ucapnya.

Jokowi mengaku tidak mengetahui pasti alasan pemberlakuan jam masuk sekolah pukul 06.30 tersebut. Penerapan jam masuk sekolah lebih cepat 30 menit dari sebelumnya yakni pukul 07.00 semula dimaksudkan untuk mengurai kemacetan di ibu kota. Kebijakan ini diberlakukan sejak tahun 2009, saat era kepemimpinan Fauzi Bowo-Prijanto.

Wacana perubahan kebijakan ini terucap pertama kali oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama. Mantan Bupati Belitung Timur ini mengusulkan jam masuk sekolah menjadi pukul 09.00. Konsekuensinya, siswa akan pulang lebih sore. Selama ini, siswa di DKI masuk pukul 06.30 dan pulang pukul 14.00.

Usulan memundurkan jam masuk sekolah dilatarbelakangi kemacetan Jakarta. Namun, kata Basuki, meskipun jam masuk sekolah menjadi pukul 09.00, jalanan akan tetap macet. Jalanan Jakarta akan lengang ketika musim libur tiba.

Senin, 24 Maret 2014

Jokowi Hadirkan Metro Kapsul di Jakarta

Jakarta - Pembangunan alat transportasi massal monorel hingga saat ini belum bisa dimulai. Perjanjian kerja sama antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan PT Jakarta Monorail belum ditandatangani, sebab mereka belum menemui kata sepakat.

Di tengah ketidakjelasan itu, Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, memperkenalkan angkutan umum baru yang dinamakan metro kapsul. Transportasi publik ini diyakini lebih murah, karena nilai investasinya lebih sedikit.
Jokowi mengaku tertarik setelah melihat paparan konsorsium metro kapsul, dan akan mempertimbangkannya supaya dibangun di Jakarta.

"Ya, saya tertarik, tapi ini kan perlu proses panjang. MRT saja baru bisa dibangun setelah 30 tahun. Prosesnya pasti panjang," kata Jokowi di Balai Kota Jakarta, Senin, 24 Maret 2014.

Djoni Rosadi, Komisaris PT Perkakas Rekadaya, salah satu perusahaan konsorsium yang tergabung dalam proyek metro kapsul, mengatakan, pembangunan metro kapsul membutuhkan anggaran Rp114 miliar per kilometer. Termasuk, untuk membuat lintasan dan metro kapsulnya.

"Awal idenya, Metro Mini yang diangkat ke atas. Metro Mini suatu kendaraan umum yang dipakai masyarakat, harganya murah, dan kemudian diangkat ke atas atau elevated," kata Djoni.

Menurut Djoni, metro kapsul adalah produk asli Indonesia dan belum ada di negara lain. Pabrik metro kapsul pusatnya di Subang, Jawa Barat. Angkutan massal itu bisa mengangkut lebih banyak penumpang dibandingkan monorel.
Jika monorel bisa mengangkut 16.000 penumpang per jam, metro kapsul sanggup membawa 19.000 penumpang per jam.

"Membuat angkutan massal murah itu sangat penting, sekarang pemerintah memiliki dana terbatas. Menciptakan transportasi umum, murah, dan andal itu sangat efektif, sehingga biaya investasi cepat kembali atau cepat balik modal," kata dia.

Djoni menjelaskan, yang membuat investasi metro kapsul murah adalah dimensi lintasannya yang kecil, sehingga tidak membutuhkan lahan banyak. Adapun teknik lintasan akan mengadopsi dari Jepang.

"Karena dimensinya kecil, tidak harus membebaskan lahan. Di trotoar-trotoar jalan juga bisa. Tidak mengganggu seperti sekarang, pembuatan MRT yang memakan jalan," katanya.

Metro kapsul tidak menggunakan rel dan tidak perlu sopir ataupun auto pilot. Tapi, semuanya dikendalikan oleh sinyal. Nantinya, akan ada halte untuk naik dan turun penumpang.
Menurut dia, kapsul ini bisa diibaratkan mainan anak-anak Tamiya yang menggunakan ban mobil seperti biasa, tapi berada di lintasan yang sudah disediakan.
 "Kalian tahu, seperti mainan anak-anak Tamiya. Ini seperti mobil yang disimpan di lintasan. Bukan rel, tapi pakai ban biasa, pakai roda," ujarnya.

Tilang; Massa Kampanye PKB Langgar Tertib Lalin

  
Jakarta - Puluhan pengendara motor simpatisan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ditilang oleh jajaran Satuan Wilayah (Satwil) Lalu Lintas Polres Jakarta Timur di Jalan Ahmad Yani, Pulogadung, Jakarta Timur.

Para simpatisan tersebut ingin menyaksikan kehadiran calon presiden (capres) PKB yakni Rhoma Irama di Lapangan Pacuan Kuda, Pulomas, Jakarta Timur. Namun sayangnya, kebanyakan dari mereka melanggar ketertiban lalu lintas."Sampai hari ini sudah puluhan pengendara yang kami tindak. Kebanyakan adalah pengendara sepeda motor," ujar Kasat Lantas Polres Jakarta Timur, AKBP Supoyo, Senin (24/3/2014).

Menurutnya, pelanggaran yang terbanyak ditemukan yakni pengendara sepeda motor yang tidak mengenakan helm. Selain itu, ada juga yang berboncengan lebih dari dua orang.

Para petugas juga menindak simpatisan PKB yang berkampanye menggunakan mobil bak terbuka."Semua pengendara yang melanggar, kami tindak. Karena membahayakan diri sendiri dan orang lain," tambahnya.

Sabtu, 22 Maret 2014

Media Atas

Mediaatas merupakan pusat kendali informasi dan komunikasi yang mengikuti sistem informasi di kepulauan Indonesia.

Saat Ini Cuma Ada 7 Kilang Minyak Yang di Miliki Indonesia

 
Jakarta – Bukan rahasia lagi jika Indonesia ketergantungan impor BBM. Per harinya, pemerintah pun harus merogoh Rp1,4 triliun cuma untuk impor BBM Tersebut.

“Impor BBM harus dikurangi. Tapi, maukah pemerintah buat kilang?” kata Ketua DPP PDIP Effendi MS Simbolon dalam acara Polemik Sindo Trijaya Network bertajuk “Siapa Peduli Energi” di Jakarta, Sabtu (22/3/2014).

Dia melanjutkan, Singapura yang merupakan negara kecil pun membangun kilang. Dan Indonesia berlangganan impor BBM tersebut dari negara tetangga tersebut.

“Padahal kilang tidak mahal, kalau kita bicara kebutuhan Indonesia. Masalahnya, kita captive terhadap bahan bakar fosil itu,” jelas dia.

Dia melanjutkan, di era pemerintahan Presiden SBY sekarang ini tidak ada satu pun kilang yang dibangun. “Di Indonesia, sekarang ini ada 7 kilang, yang semuanya dibangun di era Soeharto. Tidak ada yang dibuat sekarang,” tegas dia.

Stasiun Duri di Rusak Puluhan Orang

 perusakan Stasiun Duri (Foto: dony/Okezone)
Jakarta - Polisi masih menyelidiki kasus perusakan Stasiun Kereta Api Duri di Tambora yang dilakukan sekelompok orang tak dikenal tadi malam.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, Sabtu (22/3/2014), kejadian perusakan sekira pukul 22.15 WIB. Saat itu sejumlah penumpang turun dari KA 1033 di Stasiun Duri. Sebagian pengguna yang menggunakan tiket harian berjamin kemudian melakukan refund di loket staisun.

Namun tiba-tiba, ada lima orang dalam kondisi mabuk usai melakukan refund kembali masuk ke dalam peron dan dihalau petugas. Tidak terima ditegur petugas, lima orang itu mulai berteriak dan terlibat adu mulut dengan petugas. Tidak hanya itu saja, mereka juga memanggil sepuluh orang rekannya yang diduga warga sekitar stasiun.

Melihat massa mulai berdatangan, petugas memilih untuk mundur dan menunggu bantuan. Para pelaku kemudian langsung melakukan perusakan fasilitas stasiun serta mematahkan satu gate tiket elektronik. Selain melakukan perusakan, pelaku juga menganiaya seorang announcer dan satu orang petugas perjalanan kereta api hingga luka dan merampas barang keduanya.

Keluarkan Inpres Pencegahan Tindak Pidana Korupsi

 
Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengeluarkan Instruksi Presiden tentang Penyusunan Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi (PPK) tahun 2014 melalui Inpres nomor 2 tahun 2014. Inpres tersebut ditandatangani dan mulai berlaku pada 21 Maret 2014.

Melalui Inpres tersebut, Presiden mengutus menteri koordinator politik, hukum dan keamanan beserta sejumlah menteri lainnya untuk menyusun aksi PPK tahun 2014 dengan berpedoman pada visi dan misi serta fokus kegiatan prioritas jangka menengah strategi nasional PPK 2012-2014 disesuaikan dengan kondisi di masing-masing kementerian/lembaga dan pemerintah daerah.

Strategi pencegahan dan pemberantasan korupsi yang digunakan adalah melalui upaya pencegahan, penegakan hukum, peraturan perundang-undangan, kerjasama internasional dan penyelamatan aset hasil korupsi, pendidikan dan budaya anti korupsi serta mekanisme pelaporan.

Presiden menugaskan pada menteri koordinator untuk mengkoordinir penyusunan dan penyelenggaraan PPK tersebut di seluruh kementerian dan lembaga. Kepala Negara juga menugaskan menteri perencanaan pembangunan nasional/kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional melakukan koordinasi dalam penyiapan rumusan aksi PPK, pemantauan dan evaluasi kemajuan secara berkala dibantu oleh kepala unit kerja presiden bidang pengawasan dan pengendalian pembangunan.

Sementara menteri dalam negeri ditugasi untuk melakukan koordinasi dalam menyiapkan rumusan aksi daerah pencegahan dan pemberantasan korupsi, serta pemantauan dan evaluasi kemajuan program secara berkala.

Inilah Jadwal Kampanye Parpol di Jakarta

 
Jakarta - Kampanye terbuka partai politik saat ini memasuki hari ketujuh. Beberapa partai politik yang menjadi peserta Pemilihan Umum 2014 menggelar kampanye di sejumlah kawasan DKI Jakarta.

Informasi yang didapat kini di kawasan Jakarta Pusat, pukul 09.00 WIB, Partai Amanat Nasional mulai kampanye dan mengumpulkan massa sekitar 1.000 orang di Tugu Proklamasi.

Partai Demokrat pada pukul 13.00 WIB akan mengumpulkan massa di
GOR Cempaka Putih Jakarta Pusat. Diperkirakan 2.000 akan memadati gedung olah raga itu.

Adapun di kawasan Jakarta Utara, Pukul 10.30 WIB di Gelanggang Remaja dijadwalkan untuk kampanye Partai Hanura. Diperkirakan massa yang akan menghadiri sekitar 2.000 orang.

Sementara itu, di Jakarta Barat, sekitar 1.000 orang akan menghadiri kampanye terbuka Partai Hanura di GOR Grogol pada pukul 13.00 WIB.

Berikut data jadwal kampanye parpol di DKI Jakarta.

- Jakarta Pusat: Partai Demokrat, PAN, Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).

- Jakarta Utara: Partai Hanura, Partai BUlan Bintang, Partai Keadilan dan Peratuan Indonesia.

-Jakarta Barat: Partai Hanura, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.

-Jakarta Selatan: Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.

Calon Presiden dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto, hari ini juga dijadwalkan melakukan kegiatan penerimaan dukungan dari organisasi kemasyarakatan Indonesia Bisa di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, pukul 11.00 WIB.

Indonesia Bisa merupakan organisasi yang dipimpin oleh Bupati Kutai Timur Isran Noor, yang juga Ketua Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi). Setelah itu, Prabowo akan mengunjungi RSUD Koja, Jakarta Utara, untuk menjenguk pasien bocah berusia 3,5 tahun, Iqbal Syahputra, yang diduga menjadi korban penganiayaan dan dipaksa bekerja menjadi pengemis.

Pesan Pemerintahan SBY Agar Lanjutkan Kebijakan Energi

 
Jakarta - Peraturan pemerintah yang baru mengenai kebijakan energi hasil kesepakatan Pemerintah dan DPR diharapkan dilanjutkan dan tidak diubah oleh pemerintahan yang baru hasil Pemilu 2014.

Hayono Isman, Dewan Pembina Partai Demokrat, mengatakan kebijakan tersebut harus terus didukung karena mengurangi ketergantungan bahan bakar minyak (BBM) dari fosil.

"Kita harus berani. Potensi energi di tanah air tidak hanya fosil, tapi air, matahari, arus laut. Kalau 70 persen wilayah Indonesia adalah lautan, maka bisa dipake sumber energi," ujar Hayono dalam diskusi bertajuk 'Siapa Peduli Energi' di Puri Putri Room, Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta, Sabtu (22/3/2014).

PP tentang energi nasional tersebut, lanjut Hayono, akan mengurani konsumsi energi dari fosil menjadi 23 persen pada tahun 2025 dari sebelumnya yang mencapai 45 persen.

Pengunaan gas dari yang sebelumnya hanya 20 persen menjadi 25 persen pada 2025. Begitu juga penggunaan batu bara diharapkan mencapai 32 persen. Selain itu, harus terus meningkat sumber energi terbarukan yang saat ini konsumsinya masih 6 persen.

Jumat, 21 Maret 2014

Pemerintah akan bangun jalur kereta layang di lima kota


Jakarta  - Pemerintah akan membangun jalur kereta api layang di lima kota besar di Indonesia guna mengurangi tingkat kemacetan.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Hermanto Dwiatmoko mengatakan jalur kereta api layang akan dibangun di Jakarta, Semarang, Surabaya, Bandung dan Medan.

Dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat, ia menjelaskan pembangunan jalur kereta layang sudah lama direncanakan di Jakarta, namun realisasinya masih menunggu revisi Peraturan Presiden No.83 Tahun/2011.

Peraturan itu, menurut dia, memberikan kewenangan kepada PT Kereta Api Indonesia (KAI ) untuk membangun jalur kereta layang.

"Perpres tersebut harus direvisi karena yang membangun adalah pemerintah menggunakan dana APBN," katanya.

Bandung, yang punya banyak perlintasan kereta sebidang, akan menggunakan skema pembiayaan dari pemerintah Prancis untuk membangun jalur kereta layang.

Sementara rencana pembangunan jalur kereta melayang di Surabaya dan Semarang, menurut dia, masih dalam kajian.

Medan berencana mulai membangun jalur kereta layang untuk menunjang transportasi ke Bandara Kualanamu di Deli Serdang tahun 2015.

Adik Ipar Anas diperiksa KPK

 
Jakarta - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mengembangkan penyidikan dugaan tindak pidana pencucian uang mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum (AU).

Penyidik KPK memanggil adik ipar Anas, Dina Zad sebagai saksi. "Dia (Dina) akan diperiksa sebagai saksi TPPU (Tindak Pidana Pencucian Uang) AU," kata Kepala Bagian Pemberitaan dan Publikasi KPK Priharsa Nugraha, Jumat (21/3/2014).

Saat tiba di KPK, perempuan berjilbab itu tidak sempat memberikan komentar mengenai pemeriksaan hari ini. Dina ditemani oleh tiga orang kerabatnya. Saat tiba di KPK, dia langsung masuk ke lobi KPK, untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi untuk Anas, Ketua Presidium Nasional Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI).

Anas sudah berstatus tersangka TPPU dan dugaan penerimaan gartifikasi dalam proyek Sport Center Hambalang. Anas disangka melanggar pasal 3 dan atau pasal 4 Undang-undang (UU) Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan TPPU dan atau pasal 3 ayat 1 dan atau pasal 6 ayat 1 UU Nomor 15 Tahun 2002 tentang TPPU juncto pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.

Tiga staf keuangan Demokrat diperiksa KPK

Wahiduddin & Aswanto Resmi Jadi Hakim MK

 Ilustrasi
JAKARTA - Wahiduddin Adams dan Aswanto resmi menjadi hakim konstitusi setelah mengucapkan sumpah jabatan di Istana Negara. Pengangkatan keduanya tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomer 19 P/Tanggal 20 Maret Tahun 2014.

Sumpah jabatan diucapkan keduanya disaksikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, pejabat tinggi negara dan para menteri, Jumat (21/3/2014).

Wahiduddin merupakan pensiunan Kementerian Hukum dan HAM dengan pendidikan terakhir doktor Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarief Hidayatullah, Jakarta.

?Sementara Aswanto, sebelumnya merupakan Dosen Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin dengan pendidikan terakhir doktor hukum pidana Universitas Airlangga, Surabaya.

Terungkap Korupsi Pengadaan Bus Toilet DKI


JAKARTA - Korupsi di kalangan birokrat Pemerintah Provinsi DKI kembali terungkap. Kali ini, nilai korupsinya mencapai Rp 1,7 miliar untuk pengadaan enam bus toilet pada 2009 silam.

Kasus bus toilet ini menyeret dua pensiunan dan satu pegawai negeri sipil aktif di Dinas Kebersihan DKI sebagai tersangka korupsi itu. Ketiganya adalah EB (mantan Kepala Dinas Kebersihan DKI, pensiunan), LL (ketua kuasa pengguna anggaran, pensiunan), dan Ar (panitia lelang, PNS aktif).

Bersama mereka, dua orang dari kontraktor pengadaan bus toilet tersebut dari PT Astrasea, yaitu YP dan seorang perempuan Yol, juga ditetapkan sebagai tersangka.

Kelima tersangka ditahan setelah kasus dilimpahkan dari penyidik Kejaksaan Agung
(Kejagung) ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Jakarta Timur, Kamis (20/3). Hanya Yol yang ditahan di Rumah Tahanan Pondok Bambu karena dia perempuan. Empat tersangka lain ditahan di Rutan Cipinang.

Penyidik Kejagung, Saiful B Siregar, mengungkapkan, ditemukan permainan pada lelang pengadaan enam bus toilet tahun 2009 itu. Tiga tersangka dari dinas kebersihan dengan sengaja mengatur lelang itu sehingga PT Astrasea terpilih sebagai penyedia bus toilet.

”Dalam kasus ini ada rekayasa dalam penyelenggaraan lelang,” kata Saiful.

Kasus dugaan korupsi itu dilimpahkan dari Kejagung ke Kejari Jaktim karena kantor Dinas Kebersihan DKI sebagai tempat terjadinya perkara berada di Cililitan, Jaktim.

Seperti diberitakan Kompas.com, pada 2013 lalu dugaan korupsi bus toilet telah tercium Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pada Mei 2013. Atas kebijakannya, APBD 2013 DKI diawasi secara ketat, termasuk memeriksa dugaan korupsi bus toilet.

Kejagung didesak segera memeriksa mantan Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta EB terkait dugaan korupsi pengadaan mobil toilet VVIP. Hal itu sebagai bagian dari pengusutan kasus dugaan korupsi lain di Dinas Kebersihan DKI Jakarta.

Saat itu, Kejagung baru menetapkan LL dan Ar sebagai tersangka. Namun, kini penyidik Kejagung juga menetapkan EB, mantan Kepala Dinas Kebersihan, sebagai tersangka, termasuk dua orang dari kontraktor pengadaan bus toilet itu.

Menurut Saiful, selain terjadi rekayasa saat lelang, YP selaku Direktur PT Astrasea menyerahkan pelaksanaan pengadaan enam bus toilet kepada Yol. Dengan meminjam bendera perusahaan PT Astrasea, Yol melaksanakan pengadaan enam bus dengan anggaran senilai Rp 5,4 miliar.

Setelah diperiksa, nilai enam bus itu kurang dari Rp 4 miliar. Akibatnya, negara dirugikan Rp 1,7 miliar.

Namun, Saiful enggan mengungkapkan jumlah aliran dana dari YP dan Yol kepada tiga tersangka birokrat dinas kebersihan. Menurut dia, hal itu akan diungkap di persidangan.

”Tunggu saja, akan kami ungkap di persidangan,” katanya.

Dari segi penyidikan kasus, lanjut Saiful, semuanya telah selesai. Oleh karena itu, pihaknya melimpahkan seluruh berkas kasus ke Kejari Jaktim, berikut lima tersangka, sejumlah barang bukti berupa dokumen perjanjian, serta enam bus yang diparkir di halaman Dinas Kebersihan DKI.

”Sekarang, Kejari Jaktim tinggal memeriksa kelengkapan berkas dan barang bukti, dan selanjutnya bisa diajukan ke pengadilan,” kata Saiful.

Kepala Kejari Jaktim Jhonny Manurung mengatakan, selain menerima pelimpahan berkas beserta para tersangka, pihaknya juga menerima pengembalian uang yang diduga dikorupsi dari YP dan Yol. YP menyerahkan Rp 24 juta, sementara Yol menyerahkan Rp 1,5 miliar.

”Meskipun keduanya telah mengembalikan uang yang diduga dikorupsi, kasusnya tetap berjalan. Para tersangka tetap ditahan dan kasusnya akan segera diajukan ke persidangan,” ujar Jhonny.

Rabu, 19 Maret 2014

Belajar Dari Sejarah Pemilu


Jakarta - Butuh 10 tahun bagi Indonesia untuk sanggup menyelenggarakan pemilihan umum (pemilu) tingkat nasional sejak merdeka pada 1945.

Saya teringat salah satu adegan paling puitik dari film "Soekarno" besutan Hanung Bramantyo. Pada adegan itu, Bung Karno (BK) dan Hatta duduk di jok belakang mobil. Dua kali Hatta bertanya pada BK soal keyakinan bahwa jika Indonesia merdeka, akankah mereka sanggup memimpin Indonesia dengan baik, mampu menghindarkan Indonesia dari kesenjangan pusat-daerah, dan sanggup menyelenggarakan pemilu secara adil.

Pertanyaan Hatta pada adegan itu sebenarnya menjadi pertanyaan yang terus mendengung di pusaran elit Indonesia pada dekade pertama kemerdekaan. Hampir semua kabinet yang pernah memerintah Indonesia pada masa itu selalu menerima pertanyaan dan desakan mengenai kapan pemilu akan diselenggarakan.

Bahkan di bulan-bulan pertama kemerdekaan, desakan mengenai pemilu sudah berkumandang di rapat-rapat Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP), badan yang mulanya dibentuk untuk membantu presiden tapi kemudian berubah menjadi lembaga legislatif pada Oktober 1945.

Ketika Sjahrir membentuk kabinet pada November 1945, kabinet pertama yang dipimpin oleh seorang perdana menteri dan itu berarti sistem pemerintahannya adalah parlementer, maklumat yang dikeluarkan oleh Sjahrir sudah menyebut betapa mendesaknya untuk sesegera mungkin menggelar pemilu.

Bahkan dalam kecamuk konflik bersenjata yang dipicu oleh pemberontakan PKI di Madiun pada 1948, wacana mengenai Pemilu (dengan nada dan tendensi yang berbeda-beda) juga diutarakan oleh PKI maupun pemerintahan yang dipimpin oleh Hatta sebagai perdana menteri.

Setelah periode revolusi berakhir menyusul disepakatinya perjanjian Konferensi Meja Bundar, Indonesia memasuki fase baru sebagai pemerintahan yang kedaulatannya sudah de facto dan de jure diakui oleh dunia internasional. Kembali wacana pemilu mengemuka dan menjadi desakan yang harus diterima dengan lapang dada oleh setiap kabinet yang berkuasa. Hampir setiap kabinet yang berkuasa menjadikan pemilu sebagai salah satu agenda dan program mendesak yang akan mereka kejar.

Pemilu akhirnya sungguh-sungguh menjadi persoalan politik yang pelik, rumit sekaligus penting menyusul terjadinya peristiwa 17 Oktober 1952. Saat itu kabinet dipimpin oleh Perdana Menteri Wilopo yang merupakan koalisi antara Masyumi-PNI.

Peristiwa 17 Oktober 1952 secara ringkas bisa digambarkan sebagai perlawanan pihak tentara terhadap apa yang mereka anggap sebagai intervensi parlemen terhadap internal tentara. Sebagai perlawanan terhadap parlemen, mereka menggelar demonstrasi yang intinya mendesak Bung Karno untuk membubarkan parlemen. Dipimpin oleh Kemal Idris sebagai komandan di lapangan, hari itu sejumlah tank mengarahkan moncongnya ke arah Istana Merdeka.

Bung Karno menolak memenuhi tuntutan itu. Dia mengatakan kalau dirinya tidak ingin menjadi seorang diktator sehingga tak mungkin menyetujui pembubaran parlemen. Pada saat yang sama, Bung Karno meyakinkan publik bahwa Indonesia akan sesegera mungkin menyelenggarakan Pemilu agar gejolak politik yang terus menerus muncul bisa diredakan.

Jika sebelumnya wacana pemilu mengemuka sebagai tuntutan dan pembuktian diri bahwa Indonesia adalah negara yang demokratis, maka sejak 17 Agustus 1952 wacana mengenai pemilu memasuki babak baru: pemilu dipercaya sebagai solusi paling meyakinkan untuk menyelesaikan semua polemik, konflik dan perseteruan politik dalam sistem parlementer.

Sejak itulah rencana menyelenggarakan pemilu mengalami percepatan. Sebulan setelah peristiwa itu, Kabinet Wilopo akhirnya bisa mengajukan rancangan  UU Pemilu pada November 1952. Empat bulan kemudian, sekitar awal April 1952, rancangan itu pun resmi disahkan sebagai Undang-Undang.

UU Pemilu 1953 itu memutuskan bahwa sistem pemilihan menggunakan model proporsional. UU itu juga memutuskan bahwa Pemilu akan dibagi ke dalam dua tahap yaitu pemilu legislatif untuk mencari wakil di parlemen dan pemilu kontituante untuk memilih wakil yang akan menyusun konstitusi di Dewan Konstituante.

Diputuskan juga bahwa daerah pemilihan dibagi menjadi 16 wilayah, termasuk Irian Barat. Tiap daerah pemilihan mendapat kursi dengan jumlah berdasarkan jumlah penduduknya. Setiap daerah minimal akan mendapat enam kursi di Dewan Konstituante dan minimal 3 di parlemen.

Keputusan vital lainnya adalah Pemilu akan diselenggarakan oleh lembaga pemilihan yang terdiri dari Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Kehakiman, dengan porsi penyelenggaraan terbesar diberikan pada wakil-wakil partai yang akan menyusun aturan lebih detail Pemilu. Ini mirip Komisi Pemilihan Umum (KPU) 1999 yang mana setiap partai mengirimkan satu wakilnya.

Tetapi kerja masih jauh dari selesai. Ketika Kabinet Wilopo jatuh, mereka masih belum sanggup membentuk lembaga semacam KPU karena tarik-menarik kepentingan yang luar biasa kuat mengenai susunan dan jumlah lembaga/kepanitiaan Pemilu itu. Lembaga ini baru terbentuk pada Kabinet Ali Sastroamidjodjo  di penghujung tahun 1953. Saat itu lembaganya dinamai Panitia Pemilihan Indonesia.

Lima bulan kemudian, pada Mei 1954, tahapan pendaftaran pemilih pun dimulai. Tahapan ini berakhir pada November tahun yang sama. Hasilnya: ada 43.104.464 orang terdaftar sebagai pemilih. Pada Desember 1954, partai-partai sudah mulai mengajukan para calon wakil rakyat yang mereka usung. April 1955 jadwal pemilu pun rilis: 29 September 1955 adalah pemilu legislatif untuk memilih anggota parlemen dan 15 Desember 1955 adalah pemilu untuk memilih anggota Konstituante.

Tapi hambatan masih muncul. 27 Juni 1955, Kabinat Ali Sastroamidjodjo harus meletakkan jabatannya karena lagi-lagi konflik berkepanjangan antar partai. Krisis kembali muncul, sementara jadwal penyelenggaraan pemilu semakin dekat.

Beruntung kabinet berikutnya yang dipimpin oleh Burhanuddin Harahap, politikus Masyumi, berhasil menyelesaikan tugas sejarah yang selama 1 dekade sebelumnya hanya menjadi wacana dan perdebatan. Dilantik pada 12 Agustus 1955, kabinet ini mampu menyelenggarakan dua tahap pemilu (29 September dan 15 Desember).

Tapi benarkah pemilu, termasuk pemilu 1955, akhirnya benar-benar sanggup menjadi solusi atas kecamuk politik yang tak henti-hentinya bergejolak itu? Ini pertanyaan berbeda yang membutuhkan esai tersendiri untuk menjawabnya.

Di sini, cukuplah dikatakan: pemilu senantiasa menjadi harapan, tapi siapa yang menabur harapan sudah semestinya untuk siap menuai kekecewaan.

Selasa, 18 Maret 2014

Foto Bugil Pelajar Anyer Beredar di Facebook

 
ANYER - Dunia pendidikan di Banten kembali tercoreng menyusul beredarnya foto bugil pelajar sekolah kejuruan di Kecamatan Anyer, Kabupaten Serang, di jejaring sosial Facebook. Informasi yang berhasil dihimpun, foto yang beredar adalah pelajar atas nama A sedangkan pengunggahnya beriniasial AA. Di lihat di akun Facebooknya, AA adalah siswi yang bersekolah di sekolah kejuruan SMK Bahari Cilegon Abadi (BCA) kelas XI jurusan akutansi.

Imel, siswi SMK di Anyer yang tinggal di lingkungan Krenceng, Kelurahan Kotasari, Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon membenarkan bahwa A adalah adik kelasnya. "Memang benar itu adik kelas saya. Kejadian foto itu sudah heboh dari hari Jumat kemarin, bahkan pihak sekolah pun sudah mengetahuinya," ungkapnya, Senin (17/3/2014).

Kapolres Cilegon AKBP Defrian Donimando belum mendapatkan laporan atas beredarnya foto anak sekolah tersebut. "Saya belum mendapatkan laporan tersebut, coba nanti saya hubungi Kapolsek Anyer terlebih dahulu," ujarnya singkat saat di hubungi via selular.

Usman Maman, kepala sekolah A ketika di hubungi via selular tidak ada jawaban.

Inilah Rekaman Suap Pemilukada Lebak

 
Banten - Sidang dugaan suap sengketa Pemilukada Lebak Banten dengan terdakwa Susi Tur Andayani kembali di gelar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta.

Pada kesempatan ini, Jaksa KPK memutar rekaman sadapan antara Susi dengan calon Wakil Bupati Lebak, Banten, Kasmin. Dalam pembicaraan itu, terungkap perihal permintaan uang untuk mengurus sengketa Pemilukada Lebak di MK.

Rekaman diputar saat Kasmin bersaksi untuk Susi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Senin (17/3/2014).

Susi sudah dijanjikan uang Rp1 miliar untuk diserahkan ke mantan Ketua MK Akil Mochtar oleh Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan. Tapi, Susi meminta supaya jumlah itu ditambah.

Seperti diketahui Susi Tur Andayani didakwa menjadi perantara suap ke mantan Ketua MK Akil Mochtar dari Wawan dan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah.

Pada 26 September 2013, mantan pengacara Wawan itu mengikui pertemuan di Kantor Gubernur Banten yang dihadiri Ratu Atut, Amir Hamzah dan calon Wakil Bupati Lebak Kasmin. Menurutnya, pada kesempatan itu Amir melaporkan kepada Atut mengenai peluang dikabulkannya permohonan di MK.

Setelah pertemuan itu, Susi pernah menghubungi Amir mengenai pengurusan sengketa Pemilukada Lebak. Berikut hasil rekaman sadapan penyidik KPK yang diputar di Pengadilan Tipikor Jakarta:

Susi: Sudah ketemu Pak Wawan, tapi itu masih kurang, kiloan masih kurang.

Kasmin: Masalah enggak?

Susi: Maksud saya ke Pak Amir, bicarain dong dengan Pak Haji (Kasmin). Semalam dia (Amir) debat-debat mulu dengan Pak Wawan.

Kasmin: Cuma satu?

Susi: Iya, satu juga. Tadinya enggak mau kasih. Terus saya debatin lah, enggak bisa gitu dong pak. Besok saya serahin ke Bu Susi jam 2.

Kasmin: Belum diterima?

Susi: Belum. Maksud saya dengan Pak Amir itu, tambahin aja lah, 500 atau 300. Jadi enggak satu aja. Nanti sisanya, saya bilang, ini beliau SMS kan, sisanya nanti saya tagihin setelah pada menang. Saya bilang gitu sama bos saya itu.

Kasmin: Tapi enggak berubah, tetap dikabulkan?

Susi: Ini saya masih SMS-an. Ada koordinasi enggak dengan Amir?

Kasmin: Enggak ada.

Susi: Kalau ada dana, bawa aja, ditambahin, kalau bisa jangan satu kilo.

Kasmin: Enggak ada.