This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Jumat, 21 Maret 2014

Pemerintah akan bangun jalur kereta layang di lima kota


Jakarta  - Pemerintah akan membangun jalur kereta api layang di lima kota besar di Indonesia guna mengurangi tingkat kemacetan.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Hermanto Dwiatmoko mengatakan jalur kereta api layang akan dibangun di Jakarta, Semarang, Surabaya, Bandung dan Medan.

Dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat, ia menjelaskan pembangunan jalur kereta layang sudah lama direncanakan di Jakarta, namun realisasinya masih menunggu revisi Peraturan Presiden No.83 Tahun/2011.

Peraturan itu, menurut dia, memberikan kewenangan kepada PT Kereta Api Indonesia (KAI ) untuk membangun jalur kereta layang.

"Perpres tersebut harus direvisi karena yang membangun adalah pemerintah menggunakan dana APBN," katanya.

Bandung, yang punya banyak perlintasan kereta sebidang, akan menggunakan skema pembiayaan dari pemerintah Prancis untuk membangun jalur kereta layang.

Sementara rencana pembangunan jalur kereta melayang di Surabaya dan Semarang, menurut dia, masih dalam kajian.

Medan berencana mulai membangun jalur kereta layang untuk menunjang transportasi ke Bandara Kualanamu di Deli Serdang tahun 2015.

Adik Ipar Anas diperiksa KPK

 
Jakarta - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mengembangkan penyidikan dugaan tindak pidana pencucian uang mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum (AU).

Penyidik KPK memanggil adik ipar Anas, Dina Zad sebagai saksi. "Dia (Dina) akan diperiksa sebagai saksi TPPU (Tindak Pidana Pencucian Uang) AU," kata Kepala Bagian Pemberitaan dan Publikasi KPK Priharsa Nugraha, Jumat (21/3/2014).

Saat tiba di KPK, perempuan berjilbab itu tidak sempat memberikan komentar mengenai pemeriksaan hari ini. Dina ditemani oleh tiga orang kerabatnya. Saat tiba di KPK, dia langsung masuk ke lobi KPK, untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi untuk Anas, Ketua Presidium Nasional Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI).

Anas sudah berstatus tersangka TPPU dan dugaan penerimaan gartifikasi dalam proyek Sport Center Hambalang. Anas disangka melanggar pasal 3 dan atau pasal 4 Undang-undang (UU) Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan TPPU dan atau pasal 3 ayat 1 dan atau pasal 6 ayat 1 UU Nomor 15 Tahun 2002 tentang TPPU juncto pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.

Tiga staf keuangan Demokrat diperiksa KPK

Wahiduddin & Aswanto Resmi Jadi Hakim MK

 Ilustrasi
JAKARTA - Wahiduddin Adams dan Aswanto resmi menjadi hakim konstitusi setelah mengucapkan sumpah jabatan di Istana Negara. Pengangkatan keduanya tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomer 19 P/Tanggal 20 Maret Tahun 2014.

Sumpah jabatan diucapkan keduanya disaksikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, pejabat tinggi negara dan para menteri, Jumat (21/3/2014).

Wahiduddin merupakan pensiunan Kementerian Hukum dan HAM dengan pendidikan terakhir doktor Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarief Hidayatullah, Jakarta.

?Sementara Aswanto, sebelumnya merupakan Dosen Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin dengan pendidikan terakhir doktor hukum pidana Universitas Airlangga, Surabaya.

Terungkap Korupsi Pengadaan Bus Toilet DKI


JAKARTA - Korupsi di kalangan birokrat Pemerintah Provinsi DKI kembali terungkap. Kali ini, nilai korupsinya mencapai Rp 1,7 miliar untuk pengadaan enam bus toilet pada 2009 silam.

Kasus bus toilet ini menyeret dua pensiunan dan satu pegawai negeri sipil aktif di Dinas Kebersihan DKI sebagai tersangka korupsi itu. Ketiganya adalah EB (mantan Kepala Dinas Kebersihan DKI, pensiunan), LL (ketua kuasa pengguna anggaran, pensiunan), dan Ar (panitia lelang, PNS aktif).

Bersama mereka, dua orang dari kontraktor pengadaan bus toilet tersebut dari PT Astrasea, yaitu YP dan seorang perempuan Yol, juga ditetapkan sebagai tersangka.

Kelima tersangka ditahan setelah kasus dilimpahkan dari penyidik Kejaksaan Agung
(Kejagung) ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Jakarta Timur, Kamis (20/3). Hanya Yol yang ditahan di Rumah Tahanan Pondok Bambu karena dia perempuan. Empat tersangka lain ditahan di Rutan Cipinang.

Penyidik Kejagung, Saiful B Siregar, mengungkapkan, ditemukan permainan pada lelang pengadaan enam bus toilet tahun 2009 itu. Tiga tersangka dari dinas kebersihan dengan sengaja mengatur lelang itu sehingga PT Astrasea terpilih sebagai penyedia bus toilet.

”Dalam kasus ini ada rekayasa dalam penyelenggaraan lelang,” kata Saiful.

Kasus dugaan korupsi itu dilimpahkan dari Kejagung ke Kejari Jaktim karena kantor Dinas Kebersihan DKI sebagai tempat terjadinya perkara berada di Cililitan, Jaktim.

Seperti diberitakan Kompas.com, pada 2013 lalu dugaan korupsi bus toilet telah tercium Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pada Mei 2013. Atas kebijakannya, APBD 2013 DKI diawasi secara ketat, termasuk memeriksa dugaan korupsi bus toilet.

Kejagung didesak segera memeriksa mantan Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta EB terkait dugaan korupsi pengadaan mobil toilet VVIP. Hal itu sebagai bagian dari pengusutan kasus dugaan korupsi lain di Dinas Kebersihan DKI Jakarta.

Saat itu, Kejagung baru menetapkan LL dan Ar sebagai tersangka. Namun, kini penyidik Kejagung juga menetapkan EB, mantan Kepala Dinas Kebersihan, sebagai tersangka, termasuk dua orang dari kontraktor pengadaan bus toilet itu.

Menurut Saiful, selain terjadi rekayasa saat lelang, YP selaku Direktur PT Astrasea menyerahkan pelaksanaan pengadaan enam bus toilet kepada Yol. Dengan meminjam bendera perusahaan PT Astrasea, Yol melaksanakan pengadaan enam bus dengan anggaran senilai Rp 5,4 miliar.

Setelah diperiksa, nilai enam bus itu kurang dari Rp 4 miliar. Akibatnya, negara dirugikan Rp 1,7 miliar.

Namun, Saiful enggan mengungkapkan jumlah aliran dana dari YP dan Yol kepada tiga tersangka birokrat dinas kebersihan. Menurut dia, hal itu akan diungkap di persidangan.

”Tunggu saja, akan kami ungkap di persidangan,” katanya.

Dari segi penyidikan kasus, lanjut Saiful, semuanya telah selesai. Oleh karena itu, pihaknya melimpahkan seluruh berkas kasus ke Kejari Jaktim, berikut lima tersangka, sejumlah barang bukti berupa dokumen perjanjian, serta enam bus yang diparkir di halaman Dinas Kebersihan DKI.

”Sekarang, Kejari Jaktim tinggal memeriksa kelengkapan berkas dan barang bukti, dan selanjutnya bisa diajukan ke pengadilan,” kata Saiful.

Kepala Kejari Jaktim Jhonny Manurung mengatakan, selain menerima pelimpahan berkas beserta para tersangka, pihaknya juga menerima pengembalian uang yang diduga dikorupsi dari YP dan Yol. YP menyerahkan Rp 24 juta, sementara Yol menyerahkan Rp 1,5 miliar.

”Meskipun keduanya telah mengembalikan uang yang diduga dikorupsi, kasusnya tetap berjalan. Para tersangka tetap ditahan dan kasusnya akan segera diajukan ke persidangan,” ujar Jhonny.

Rabu, 19 Maret 2014

Belajar Dari Sejarah Pemilu


Jakarta - Butuh 10 tahun bagi Indonesia untuk sanggup menyelenggarakan pemilihan umum (pemilu) tingkat nasional sejak merdeka pada 1945.

Saya teringat salah satu adegan paling puitik dari film "Soekarno" besutan Hanung Bramantyo. Pada adegan itu, Bung Karno (BK) dan Hatta duduk di jok belakang mobil. Dua kali Hatta bertanya pada BK soal keyakinan bahwa jika Indonesia merdeka, akankah mereka sanggup memimpin Indonesia dengan baik, mampu menghindarkan Indonesia dari kesenjangan pusat-daerah, dan sanggup menyelenggarakan pemilu secara adil.

Pertanyaan Hatta pada adegan itu sebenarnya menjadi pertanyaan yang terus mendengung di pusaran elit Indonesia pada dekade pertama kemerdekaan. Hampir semua kabinet yang pernah memerintah Indonesia pada masa itu selalu menerima pertanyaan dan desakan mengenai kapan pemilu akan diselenggarakan.

Bahkan di bulan-bulan pertama kemerdekaan, desakan mengenai pemilu sudah berkumandang di rapat-rapat Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP), badan yang mulanya dibentuk untuk membantu presiden tapi kemudian berubah menjadi lembaga legislatif pada Oktober 1945.

Ketika Sjahrir membentuk kabinet pada November 1945, kabinet pertama yang dipimpin oleh seorang perdana menteri dan itu berarti sistem pemerintahannya adalah parlementer, maklumat yang dikeluarkan oleh Sjahrir sudah menyebut betapa mendesaknya untuk sesegera mungkin menggelar pemilu.

Bahkan dalam kecamuk konflik bersenjata yang dipicu oleh pemberontakan PKI di Madiun pada 1948, wacana mengenai Pemilu (dengan nada dan tendensi yang berbeda-beda) juga diutarakan oleh PKI maupun pemerintahan yang dipimpin oleh Hatta sebagai perdana menteri.

Setelah periode revolusi berakhir menyusul disepakatinya perjanjian Konferensi Meja Bundar, Indonesia memasuki fase baru sebagai pemerintahan yang kedaulatannya sudah de facto dan de jure diakui oleh dunia internasional. Kembali wacana pemilu mengemuka dan menjadi desakan yang harus diterima dengan lapang dada oleh setiap kabinet yang berkuasa. Hampir setiap kabinet yang berkuasa menjadikan pemilu sebagai salah satu agenda dan program mendesak yang akan mereka kejar.

Pemilu akhirnya sungguh-sungguh menjadi persoalan politik yang pelik, rumit sekaligus penting menyusul terjadinya peristiwa 17 Oktober 1952. Saat itu kabinet dipimpin oleh Perdana Menteri Wilopo yang merupakan koalisi antara Masyumi-PNI.

Peristiwa 17 Oktober 1952 secara ringkas bisa digambarkan sebagai perlawanan pihak tentara terhadap apa yang mereka anggap sebagai intervensi parlemen terhadap internal tentara. Sebagai perlawanan terhadap parlemen, mereka menggelar demonstrasi yang intinya mendesak Bung Karno untuk membubarkan parlemen. Dipimpin oleh Kemal Idris sebagai komandan di lapangan, hari itu sejumlah tank mengarahkan moncongnya ke arah Istana Merdeka.

Bung Karno menolak memenuhi tuntutan itu. Dia mengatakan kalau dirinya tidak ingin menjadi seorang diktator sehingga tak mungkin menyetujui pembubaran parlemen. Pada saat yang sama, Bung Karno meyakinkan publik bahwa Indonesia akan sesegera mungkin menyelenggarakan Pemilu agar gejolak politik yang terus menerus muncul bisa diredakan.

Jika sebelumnya wacana pemilu mengemuka sebagai tuntutan dan pembuktian diri bahwa Indonesia adalah negara yang demokratis, maka sejak 17 Agustus 1952 wacana mengenai pemilu memasuki babak baru: pemilu dipercaya sebagai solusi paling meyakinkan untuk menyelesaikan semua polemik, konflik dan perseteruan politik dalam sistem parlementer.

Sejak itulah rencana menyelenggarakan pemilu mengalami percepatan. Sebulan setelah peristiwa itu, Kabinet Wilopo akhirnya bisa mengajukan rancangan  UU Pemilu pada November 1952. Empat bulan kemudian, sekitar awal April 1952, rancangan itu pun resmi disahkan sebagai Undang-Undang.

UU Pemilu 1953 itu memutuskan bahwa sistem pemilihan menggunakan model proporsional. UU itu juga memutuskan bahwa Pemilu akan dibagi ke dalam dua tahap yaitu pemilu legislatif untuk mencari wakil di parlemen dan pemilu kontituante untuk memilih wakil yang akan menyusun konstitusi di Dewan Konstituante.

Diputuskan juga bahwa daerah pemilihan dibagi menjadi 16 wilayah, termasuk Irian Barat. Tiap daerah pemilihan mendapat kursi dengan jumlah berdasarkan jumlah penduduknya. Setiap daerah minimal akan mendapat enam kursi di Dewan Konstituante dan minimal 3 di parlemen.

Keputusan vital lainnya adalah Pemilu akan diselenggarakan oleh lembaga pemilihan yang terdiri dari Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Kehakiman, dengan porsi penyelenggaraan terbesar diberikan pada wakil-wakil partai yang akan menyusun aturan lebih detail Pemilu. Ini mirip Komisi Pemilihan Umum (KPU) 1999 yang mana setiap partai mengirimkan satu wakilnya.

Tetapi kerja masih jauh dari selesai. Ketika Kabinet Wilopo jatuh, mereka masih belum sanggup membentuk lembaga semacam KPU karena tarik-menarik kepentingan yang luar biasa kuat mengenai susunan dan jumlah lembaga/kepanitiaan Pemilu itu. Lembaga ini baru terbentuk pada Kabinet Ali Sastroamidjodjo  di penghujung tahun 1953. Saat itu lembaganya dinamai Panitia Pemilihan Indonesia.

Lima bulan kemudian, pada Mei 1954, tahapan pendaftaran pemilih pun dimulai. Tahapan ini berakhir pada November tahun yang sama. Hasilnya: ada 43.104.464 orang terdaftar sebagai pemilih. Pada Desember 1954, partai-partai sudah mulai mengajukan para calon wakil rakyat yang mereka usung. April 1955 jadwal pemilu pun rilis: 29 September 1955 adalah pemilu legislatif untuk memilih anggota parlemen dan 15 Desember 1955 adalah pemilu untuk memilih anggota Konstituante.

Tapi hambatan masih muncul. 27 Juni 1955, Kabinat Ali Sastroamidjodjo harus meletakkan jabatannya karena lagi-lagi konflik berkepanjangan antar partai. Krisis kembali muncul, sementara jadwal penyelenggaraan pemilu semakin dekat.

Beruntung kabinet berikutnya yang dipimpin oleh Burhanuddin Harahap, politikus Masyumi, berhasil menyelesaikan tugas sejarah yang selama 1 dekade sebelumnya hanya menjadi wacana dan perdebatan. Dilantik pada 12 Agustus 1955, kabinet ini mampu menyelenggarakan dua tahap pemilu (29 September dan 15 Desember).

Tapi benarkah pemilu, termasuk pemilu 1955, akhirnya benar-benar sanggup menjadi solusi atas kecamuk politik yang tak henti-hentinya bergejolak itu? Ini pertanyaan berbeda yang membutuhkan esai tersendiri untuk menjawabnya.

Di sini, cukuplah dikatakan: pemilu senantiasa menjadi harapan, tapi siapa yang menabur harapan sudah semestinya untuk siap menuai kekecewaan.

Selasa, 18 Maret 2014

Foto Bugil Pelajar Anyer Beredar di Facebook

 
ANYER - Dunia pendidikan di Banten kembali tercoreng menyusul beredarnya foto bugil pelajar sekolah kejuruan di Kecamatan Anyer, Kabupaten Serang, di jejaring sosial Facebook. Informasi yang berhasil dihimpun, foto yang beredar adalah pelajar atas nama A sedangkan pengunggahnya beriniasial AA. Di lihat di akun Facebooknya, AA adalah siswi yang bersekolah di sekolah kejuruan SMK Bahari Cilegon Abadi (BCA) kelas XI jurusan akutansi.

Imel, siswi SMK di Anyer yang tinggal di lingkungan Krenceng, Kelurahan Kotasari, Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon membenarkan bahwa A adalah adik kelasnya. "Memang benar itu adik kelas saya. Kejadian foto itu sudah heboh dari hari Jumat kemarin, bahkan pihak sekolah pun sudah mengetahuinya," ungkapnya, Senin (17/3/2014).

Kapolres Cilegon AKBP Defrian Donimando belum mendapatkan laporan atas beredarnya foto anak sekolah tersebut. "Saya belum mendapatkan laporan tersebut, coba nanti saya hubungi Kapolsek Anyer terlebih dahulu," ujarnya singkat saat di hubungi via selular.

Usman Maman, kepala sekolah A ketika di hubungi via selular tidak ada jawaban.

Inilah Rekaman Suap Pemilukada Lebak

 
Banten - Sidang dugaan suap sengketa Pemilukada Lebak Banten dengan terdakwa Susi Tur Andayani kembali di gelar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta.

Pada kesempatan ini, Jaksa KPK memutar rekaman sadapan antara Susi dengan calon Wakil Bupati Lebak, Banten, Kasmin. Dalam pembicaraan itu, terungkap perihal permintaan uang untuk mengurus sengketa Pemilukada Lebak di MK.

Rekaman diputar saat Kasmin bersaksi untuk Susi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Senin (17/3/2014).

Susi sudah dijanjikan uang Rp1 miliar untuk diserahkan ke mantan Ketua MK Akil Mochtar oleh Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan. Tapi, Susi meminta supaya jumlah itu ditambah.

Seperti diketahui Susi Tur Andayani didakwa menjadi perantara suap ke mantan Ketua MK Akil Mochtar dari Wawan dan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah.

Pada 26 September 2013, mantan pengacara Wawan itu mengikui pertemuan di Kantor Gubernur Banten yang dihadiri Ratu Atut, Amir Hamzah dan calon Wakil Bupati Lebak Kasmin. Menurutnya, pada kesempatan itu Amir melaporkan kepada Atut mengenai peluang dikabulkannya permohonan di MK.

Setelah pertemuan itu, Susi pernah menghubungi Amir mengenai pengurusan sengketa Pemilukada Lebak. Berikut hasil rekaman sadapan penyidik KPK yang diputar di Pengadilan Tipikor Jakarta:

Susi: Sudah ketemu Pak Wawan, tapi itu masih kurang, kiloan masih kurang.

Kasmin: Masalah enggak?

Susi: Maksud saya ke Pak Amir, bicarain dong dengan Pak Haji (Kasmin). Semalam dia (Amir) debat-debat mulu dengan Pak Wawan.

Kasmin: Cuma satu?

Susi: Iya, satu juga. Tadinya enggak mau kasih. Terus saya debatin lah, enggak bisa gitu dong pak. Besok saya serahin ke Bu Susi jam 2.

Kasmin: Belum diterima?

Susi: Belum. Maksud saya dengan Pak Amir itu, tambahin aja lah, 500 atau 300. Jadi enggak satu aja. Nanti sisanya, saya bilang, ini beliau SMS kan, sisanya nanti saya tagihin setelah pada menang. Saya bilang gitu sama bos saya itu.

Kasmin: Tapi enggak berubah, tetap dikabulkan?

Susi: Ini saya masih SMS-an. Ada koordinasi enggak dengan Amir?

Kasmin: Enggak ada.

Susi: Kalau ada dana, bawa aja, ditambahin, kalau bisa jangan satu kilo.

Kasmin: Enggak ada.

Inilah Sosok Bakal Calon Pengganti Jokowi


JAKARTA – Boy Sadikin Dianggap Pas Dampingin Ahok, demikian dikatakan Wakil Ketua DPRD DKI dari Fraksi PPP, Abraham Lunggana. Lebih lanjut menurutnya mengatakan, Boy Bernadi Sadikin merupakan figur yang cocok mendampingi Basuki T Purnama jika Jokowi terpilih sebagai presiden.

“Jika Jokowi terpilih sebagai presiden, saya ingin Boy Bernadi Sadikin mendampingi Ahok. Insya Allah, PDIP mendorong dia dan DPRD akan menyetujuinya,” ujar Lulung, Minggu (16/3), sebagaimana dilansir Berita Jakarta.com.

Pasalnya, kata pria yang akrab disapa Haji Lulung ini, Boy Sadikin memiliki kepribadian yang baik. “Dia (Boy Sadikin) jujur dan sangat dinamis. Di DPRD yang paling baik, ya beliaulah,” kata Ketua DPW PPP DKI ini.

Karena itu, Lulung tidak khawatir karakter Boy nantinya akan berseberangan dengan Ahok. "Sepanjang keduanya tetap berpegang pada keputusan konstitusi dan menganggap bahwa jabatan adalah amanah rakyat," tegasnya.

Pendapat yang sama juga disampaikan Ketua Fraksi Golkar DPRD DKI Ashraf Ali. Menurutnya, Boy Sadikin figur yang pas menjadi wakil gubernur jika Jokowi terpilih sebagai presiden dan Ahok promosi menjadi Gubernur DKI.

"Ada Boy Sadikin yang merupakan putera sulung mantan gubernur DKI Ali Sadikin, dia pengalaman berorganisasi," kata Ashraf Ali.

Boy Sadikin merupakan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta. Dia juga merupakan Ketua DPD PDIP DKI. Ashraf menilai sosok Boy bisa menjadi Wakil Gubernur DKI yang baik.

"Bapaknya kan mantan gubernur, jadi trahnya ada, darah kepemimpinannya ada. Lagi pula selama hampir 5 tahin menjadi anggota DPRD Boy tidak neko-neko. Boy politisi yang lurus," ungkap Ashraf.

Seperti diberitakan, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo secara resmi mendeklarasikan diri sebagai calon presiden (capres) dari PDIP di ajang Pilpres 2014. Jika nanti Jokowi menang dalam pesta demokrasi tersebut, otomatis Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, akan naik posisinya menjadi gubernur. Kini, beredar sejumlah nama sebagai pengganti Jokowi yang bakal menjadi Wagub DKI mendampingi Ahok seperti Rieke Diah Pitaloka dan Boy Bernadi Sadikin.

Masa Pemilu; Kekerasan di Aceh Meningkat


ACEH - Jelang hari H pesta Demokrasi 'kekerasan politik' di provinsi paling ujung pulau Sumatera terus meningkat. Peristiwa pembakaran posko, pemberondongan dan penculikan terhadap beberapa calon anggota legislatif (Caleg) terus terjadi, bahkan sudah sampai di Kota Langsa, yang dulunya daerah ini paling aman, karena penduduknya yang multi eknis.

Pada Sabtu (15/3) dini hari, terjadi dua peristiwa yang sangat tidak di inginkan, pertama sekikar Pukul 21:45 WIB terjadi pembakaran Posko Pemenangan Hj. Murniwati seorang caleg DPR-K dari Partai Aceh (Parlok) di Jl. Kuala Gampoeng Sungai Paoh, Kecamatan Langsa Barat, kemudian pada saat yang hampir bersamaan sekitar pukul. 02:00 WIB kembali terjadi penculikan terhadap salah seorang Caleg DPR-A dari Partai NasDem (Parnas) Muslem SE, di Lorong Bale Krueng, Gampong Teungoh, Kecamatan Langsa Kota.

Pada awak media ini Minggu (16/3) Hj Murniwati menyebutkan, sebelum terjadi pembakaran Posko miliknya, sebelumnya juga sudah merasakan ada teror-teror yang mengintai dirinya, walau tidak secara lansung, teror yang di alaminya berupa perusakan spanduk dan alat peraga kampanye miliknya, "teror lansung tidak ada, tapi spanduk-spanduk saya banyak yang di rusak oleh OTK, saya tidak menyebutkan siapa, biarlah polisi yang mengusutnya," ujar Murniwati.

Murniwati didampingi suaminya Mursyid yang juga Anggota DPRK Langsa priode 2009-2014 menyebutkan, pada malam kejadian dirinya sedang melakukan sosialisasi di komlek BTN, "anak saya telpon dari rumah, mamak harus pulang, posko kita di bakar," ujarnya, saya lansung pulang saya Lihat sudah mulai rame Polisi dan masyarakat.

"saya tidak punya musuh, Kenapa saya jadi sasaran teror," sebut Murniwati.

Mursyid sang suami menambahkan, di tempat kejadian perkara (TKP) ditemukan satu buah Manchis, dua buah kotak korek api kayu, satu bungkusan pelastik berisi bensin yang diduga telah di campur dengan deterjen pembersih pakaian, "harapan saya semua masyarakat Aceh harus bisa menjaga dan memelihara perdamaian ini, kita sesama anak bangsa jangan saling bermusuhan," tegasnya.

"Partai boleh berbeda tujuan kita Sama, yaitu untuk memperjuangkan kepentingan rakyat, kita jangan mudah terpancing untuk diadu domba oleh oknum atau kelompok-kelompok yang tidak ingin Aceh ini aman," pungkasnya.

Inilah Enam Pesawat yang Belum Ditemukan

 
International - Hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370 ternyata bukan yang pertama. Situs Blodsky mencatat ada enam kejadian serupa yang pernah terjadi.

Berikut keenam peristiwa meggemparkan itu, seperti dilansir dari Blodsky, Selasa (18/3/2014)

1. Pesawat dari Amelia Earhart

Wanita ini mungkin bisa dinobatkan sebagai pilot wanita paling berani di dunia. Nasib nahas hinggap kepada Earhart pada 1937, saat dia terbang di atas Samudera Pasifik, pesawatnya tiba-tiba hilang, dan tidak ada tanda sama sekali apakah pesawat ini jatuh ke laut atau tidak.

2. Pesawat Tiger Line

Kejadian ini bisa disebut sebagai peristiwa hilangnya pesawat yang paling aneh. Saat pesawat ini terbang di atas Barat Samudera Pasifik pesawat yang membawa tentara ini seketika hilang. Banyak yang percaya Tiger Line meledak di udara, namun tidak ada serpihan dari pesawat ini yang bisa ditemukan.

3. Pesawat Air France

Peristiwa pada 2009 ini tergolong aneh. Pesawat bernomor penerbangan 447 itu berangkat dari Rio De Janeiro, Brasil. Ketika memasuki wilayah Senegal pesawat itu hilang kontak. Setelah lima hari investigasi diketahui pesawat Air France 447 jatuh ke Samudera Atlantik, tetapi tidak ada yang tahu pasti kenapa pesawat ini bisa jatuh.

4. Hilangnya pesawat di Segitiga Bermuda

Tempat ini dikenal karena keangkerannya. Total sudah ada lima pesawat yang hilang di daerah ini. Anehnya, ketika pesawat pencari disuruh menyisir daerah ini, pesawat itu pun harus mengalami nasib yang sama.

5. Pesawat Stardust

Ini mungkin adalah kejadian hilangnya pesawat yang paling penuh misteri, bahkan banyak yang mengira pesawat yang hilang di Penggunungan Andes ini ada kaitannya dengan alien. Hal tersebut diperkuat dengan ada morse yang bertuliskan stendec yang sampai sekarang tidak bisa dipecahkan.

6. Pesawat MH370

Malaysia Airlines merupakan kasus terakhir dari hilangnya pesawat secara misterius. Sampai saat ini pesawat yang awalnya akan menuju Beijing belum menimbulkan tanda-tanda akan ditemukan.

Ukraina Siap Lawan Pasukan Rusia


International - Pasukan Pasukan "Maidan" Ukraina tengah latihan (Foto: Reuters) KIEV - Setelah Rusia secara resmi mengeluarkan dekrit pengakuan atas kedaulatan Crimea, pihak Ukraina langsung bereaksi. Ukraina pun menolak untuk menarik pasukannya dari wilayah Crimea dan siap untuk berperang.

Masalah Crimea terus memanas setelah terjadinya pergantian kekuasaan di Ukraina. Wilayah yang mendapatkan otonomi khusus dari Ukraina ini, mendesak untuk melepaskan diri dan bergabung dengan Rusia melalui referendum Minggu, 16 Maret 2014.

Namun Ukraina tidak akan mengakui hasil referendum tersebut karena hanya dilakukan di Crimea, bukan di seluruh Ukraina. Selain itu mereka mengecam Rusia yang melakukan intervensi militer ke wilayah Ukraina.

"Crimea akan dan selalu menjadi bagian dari wilayah kami," ujar Menteri Pertahanan Ukraina Ihor Tenyukh, seperti dikutip Reuters, Selasa (18/3/2014).

Mantan juara tinju dunia dan pemimpin Aliansi Demokratik Ukraina untuk Reformasi Vitali Klitschko justru memiliki pandangan keras terkait kondisi yang dialami negaranya.

"Pasukan Ukraina akan tetap berada di basis mereka (di Crimea) bahkan setelah 21 Maret, sebagai tenggat waktu perjanjian damai antara Rusia dan Ukraina," tutur Klitschko.

Sebagai bagian dari perjanjian damai yang disepakati 16 Maret 2014 lalu, Kementerian Dalam Negeri Rusia mengizinkan prajurit Ukraina melintas dengan bebas keluar masuk basis militer mereka. Sebelumnya pasukan Rusia sudah mengepung pasukan Ukraina selama dua pekan.

Ketika ditanya apakah pasukan Ukraina akan melakukan perlawanan, Menhan Tenyukh memberikan jawaban dengan tegas. "Angkatan bersenjata kami akan melakukan tugasnya. Pasukan Ukraina akan tetap bertahan di Crimea hingga tugas mereka selesai," tegas Tenyukh.

Sementara Presiden Ukraina Oleksandr Turchynov menjelaskan pihaknya akan berbuat apapun untuk mencegah perang. Tetapi dirinya menyadari bahwa ancaman perang sudah nyata dan terus memperkuat kemampuan pertahanan, demi mempertahankan wilayah Ukraina.

Campurkan Klorin ke Beras

 
Jakarta. Para pedagang beras di beberapa negara diduga menggunakan zat klorin yang dicampur ke dalam beras untuk mempercantik fisik beras agar lebih putih sehingga harganya menjadi lebih tinggi.  

 "Ada tiga negara yang sering mencampurkan klorin ke beras yaitu kita (Indonesia), Vietnam dan Myanmar," ungkap penjual beras sekaligus mantan importir beras yang tidak mau disebutkan namanya di Jakarta akhir pekan lalu. Seperti diketahui, sebanyak 32 kontainer isi 800 ton beras impor asal Vietnam disita Bea Cukai di Pelabuhan Tanjung Priok.

Pedagang beras itu mengatakan praktik mencampurkan klorin seperti ini sudah terjadi sejak puluhan tahun lalu namun sayangnya tidak ditindaklanjuti secara berkelanjutan. Padahal zat klorin masuk kategori zat yang cukup berbahaya.

Sementara itu praktik pemolesan beras dengan klorin lazim dilakukan pedagang beras karena ketidakmampuan mereka membeli alat pemoles beras atau yang biasa disebut Rice Polishing Machine. Dikatakan dia, harga Rice Polishing Machine cukup mahal yaitu hingga mencapai Rp 1 miliar/unit.

Dia mengatakan salah satu negara yang sudah banyak menggunakan mesin ini adalah Jepang dan Thailand. Sehingga pemolesan beras dengan klorin khususnya di Thailand sangat sedikit terjadi atau bahkan tidak ada."Kalau Thailand sudah jarang karena pertanian mereka sudah maju dan mereka sudah mampu membuat mesin ini," katanya.

Direktorat Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) tak membantah soal adanya kabar temuan beras impor asal Vietnam yang mengandung klorin. Klorin merupakan unsur halogen yang dipisahkan menjadi gas yang bersifat racun dan berbau menyesakkan, dipakai sebagai zat pemutih dan pembunuh kuman dalam air.

"Kandungan klorin di beras impor bukan isu yang tidak benar, tetapi kami masih perlu waktu untuk mengklarifikasi ke teman-teman unit pengawasan, yang jelas kalau dari Priok tidak pernah ajukan uji lab untuk klorin," ungkap Direktur Penerimaan dan Peraturan Kepabeanan dan Cukai, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Susiwijono Moegiarso.

Kepala Bagian Kerjasama dan Humas Badan Karantina Pertanian Antarjo Dikin mengungkapkan zat Klorin sangat berbahaya bagi kesehatan manusia. Ia mengaku mendapatkan laporan ada atau tidaknya kandungan klorin pada beras."Klorin itu dilarang peredarannya. Klorin masuk kimia berbahaya dan terlarang," ungkapnya.

Antarjo menambahkan sesuai Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) No. 32/2007 dijelaskan Klorin dilarang dicampur pada sumber karbohidrat seperti beras. Aturan itu sudah dipatuhi oleh negara-negara pengekspor beras ke Indonesia.

"Otomotis negara luar dia sudah baca peraturan ini dan tidak mungkin memasukan (beras mengandung klorin). Ini bahaya dan mereka (negara pengekspor) beras terancam kena reputasi buruk dan bisa saja dituntut Indonesia," imbuhnya.(dtf)