This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Rabu, 16 April 2014

Kontrak Jokowi-Dubes AS

Jakarta - Sejak pertemuan antara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Joko Widodo dan Ketua umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Duta Besar Amerika Serikat (AS) yang baru, Robert O Blacke saat ini penuh menuai banyak kritik.

Kritikan muncul dari Universitas Jayabaya 'Igor Dirgantara, apabila jika benar pertemuan tersebut membahas cawapres Jokowi guna kepentingan Pemilu 2014, artinya kepentingan Amerika Serikat (AS) untuk mendikte pemimpin Indonesia yang baru sangat besar.

Dirinya mengatakan, biasanya Amerika Serikat akan menanamkan dukungan dan pengaruh baik terhadap figur atau arah kebijakannya. "Ini bentuk pendiktean AS terhadap Indonesia akan posisi strategisnya terhadap dinamika masa depan kawasan Asia Tenggara," ujar Igor, Selasa (15/4/2014).

Menurut dia, wujud nyata kepentingan Amerika Serikat dalam menguasai perekonomian dan sumber daya alam (SDA) Indonesia, sebenarnya telah terungkap dari kasus terbongkarnya penyadapan Amerika dan kebocoran kawat diplomatik Amerika oleh Edward Snowden.

Karena itu, kata dia, bukan Amerika namanya apabila tidak memiliki agenda politik ekonomi. "Wacana 'capres boneka' bukan sesuatu yang mustahil buat Jokowi dalam upaya mencari dukungan negara besar dalam pencapresannya tahun ini," ucapnya.

Lebih lanjut, dia mengatakan, sangat berbahaya jika Indonesia masuk orbit hegemoni Amerika, mengingat perseteruannya dengan China dalam kasus Laut China Selatan, yang juga melibatkan negara anggota ASEAN lainnya seperti Filipina dan Vietnam.

"Amerika Serikat gemar mengunjungi negara yang dianggap sekutunya untuk mendukung politik anti Suriah dan Iran. Padahal Indonesia menganut politik bebas dan aktif dari campur tangan negara besar," bebernya.

Tak hanya itu, kata dia, Amerika kini juga gencar mempropagandakan Trans Pacific Partnership (TPP) dan ingin memasukkan Indonesia sebagai anggotanya, seperti Malaysia, Singapura dan Thailand. Akan tetapi, lanjut dia, semua perdagangan bebas regional selalu berdampak negatif bagi Indonesia.

Maka dari itu, menurutnya, bangsa Indonesia perlu mewaspadai dengan apa yang sekarang ini terjadi di Ukraina akibat campur tangan Amerika Serikat. Isu besar di balik jatuhnya Presiden Yanukovich dinilai pertarungan penguasaan energi global antara kelompok negara TPP yang diusung AS melawan negara-negara yang tergabung dalam BRICS yang dimotori Cina dan Rusia.

"AS senantiasa punya manuver politik mematikan bagi negara yang kaya sumber daya Alam tapi tidak pro-Washington," kata Igor.

Belum lagi, ujar dia, jika dikaitkan dengan adanya kepentingan korporasi besar Amerika seperti kontrak Freeport di Papua, Newmont dan lainnya. Karena, Amerika ingin agar Asia Tenggara lebih membuka akses perdagangannya demi memulihkan kembali perekonomiannya yang terpuruk akibat krisis.

"Semua masalah tersebut bisa berdampak terhadap kedaulatan wilayah NKRI. Kepentingan AS lainnya di Indonesia adalah modernisasi Kedubes AS di Jakarta yang menelan biaya Rp4,2 triliun," imbuhnya.

Menurut dia, AS selalu memonitor Indonesia sejak dulu dan menjadikan isu HAM, demokrasi serta terorisme sebagai instrumen dasarnya untuk campur tangan urusan dalam negeri.

"Karena itu akan selalu akan ada rasa curiga dan sentimen negatif terhadap AS dari masyarakat Indonesia dalam hubungan kedua negara. Begitu juga terhadap Jokowi nantinya," pungkasnya.

Seperti diketahui, kemarin Jokowi melakukan pertemuan tertutup dengan sejumlah duta besar dari negara sahabat, salah satunya Dubes AS yang baru, Robert O Blacke. Pertemuan itu dilakukan di rumah salah seorang pengusaha yakni Jacob Soetojo yang berada di Jalan Sircon Nomor 73, Permata Hijau, Jakarta Selatan.

Senin, 14 April 2014

Ray Sahetapy Gagal Mencalonkan Jadi Caleg 2014

JAKARTA - Ray Sahetapy merasa heran dengan keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang mencoretnya menjadi Caleg DPD Sulawesi Tengah lantaran hanya keterlambatan 10 menit.

"Cuma terlambat (daftar) tapi gagal kok aneh saya rasa. Koruptor saja yang terang-terangan mencuri uang rakyat saja masih diberi kesempatan," ujar Ray saat ditemui di kantor Falcon, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Senin (14/4/2014).

Namun, saat itu Ray langsung menyatakan pembelaannya. Meski banyak pendukungnya yang mengira Ray telah dicoret namanya.

"Masuk, saya bilang kita belum sempat menyatakan pembelaan dicoret. Banyak enggak etis dan enggak menguasai persoalan. Pendukung saya berpikir dicoret," kata aktor kelahiran Donggala, Sulawesi Tengah, 1 Januari 1957 itu.

Ray sendiri harus menunggu selama hampir satu bulan sebagai pembelaan yang diajukannya. "25 hari nunggu putusan Banwaslu," pungkasnya.

Kalah; Tim Sukses Caleg Salah Satu Partai Pukuli Warga

TABANAN - Tiga orang yang diketahui tim sukses caleg dari Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Bali, menghajar seorang warga hingga babak belur. Aksi pemukulan terjadi sekira pukul 12.30 Wita di Banjar Anyar, Desa Perean Kangin.

Kapolres Tabanan AKBP Dekanto Eko Puwono membenarkan kejadian tersebut. Korban diketahui bernama I Made Sukadana (38).

"Korban Mengalami luka memar pada pipi kanan dan telinga bagian belakang," jelas Dekananto, Senin (14/4/2014).

Peristiwa yang dialami korban ketika dia sedang duduk-duduk santai di warung Kadek Margi. Saat itu, datang sejumlah orang yakni Made Darna, Wayan Sugiarta, Wayan Dodik Pratama Putra, Nyoman Wiratma, Wayan Sudarta dan Kadek Darna.

Dua pelaku diketahui bernama Wiratma dan Sudarta menghampiri korban dan menanyakan pedagang penjual minuman arak. Korban memberitahukan penjual arak berada di banjar Anyar dan Basang Be.

Entah kenapa, Sudarta tiba-tiba menunjuk ke arah korban sambari menanyakan apakah korban memiliki masalah dengan dirinya. Korban yang tidak mengerti pertanyaan pelaku justeru dihadiahi bogem mentah.

Dua pelaku lainnya yakni Wiratma dan Darna ikut mengeroyok korban. Akibat pukulan itu korban mengalami luka memar pada pipi kanan dan telinga kiri bagian belakang hidung sempat mengeluarkan darah.

"Lima pelaku dan saksi saat ini masih menjalani pemeriksaan lebih lanjut," imbuh Dekananto.

Belum diketahui apa penyebab pemukulan tersebut, namun kuat dugaan penganiayaan itu buntut dari kekalahan caleg di desa tersebut karena mendapat suara kecil. Pasalnya Sudarta, Wiratma, dan Darna merupakan tim sukses salah seorang caleg.

Anggota Polres Bekasi Dikeroyok Preman

 
BEKASI -Seorang anggota Intel Polresta Bekasi Kota dikeroyok preman di perempatan lampu merah Jalan Cut Mutiah dekat Unisma Kota Bekasi. Luka di bibir dan tangan membuat Brigadir BG harus berobat di rumah sakit. Petugas lalu menangkap tersangka LG,22, satu dari lima tersangka yang dicari.
Humas Polresta Bekasi Kota AKP Siswo, Senin (14/4) sore saat mengatakan, pengeroyokan terjadi pada Minggu (13/4) siang ketika anggota intel menggunakan sepeda motor menyerempet seseorang dari mereka di perempatan Jalan Cut Mutiah tak jauh dari sekolah Unisma.

Anggota Intel Polresta Bekasi Kota turun dari kendaraan untuk bertanggungjawab. Namun disambut lain oleh preman yang biasa nongkrong di seputar perempatan tersebut. Mereka malah mengeroyok anggota polisi tersebut hingga berdarah. Usai mengeroyok mereka kabur.

Petugas Polresta Bekasi Kota kemudian mencari pelakunya. LG satu dari lima preman ditangkap. Kini tersangka LG masih diperiksa intensif.

Senin(14/4) siang petugas melakukan operasi preman dan mengamankan 11 pengamen yang biasa beraktifitas di perempatan lampu merah lokasi kejadian. Mereka dikumpulkan di halaman mapolresta Bekasi Kota menghadap tiang bendera. Setelah beberapa saat berdiri dan dicatat mereka kemudian dilepaskan kembali.

Rencana Kota Depok Bangun Taman Kota


DEPOK  – Taman Kota sudah saatnya diadakan oleh Walikota Nur Mahmudi Ismail. Alasannya, pertumbuhan pesat pembangunan serta pertambahan penduduk dan kesibukan warga membutuhkan taman rekreasi.

Kasi Pemanfaatan Taman Bidang Pertamanan Dinas Kebersihan & Pertamanan (DKP) Depok, Arga Dharma, mengakui Taman Kota sudah waktunya ada seiring kemajuan wilayahnya. “Taman Kota minimal seluas 14hektar itu bisa dibuat di Margonda sebagai pusat kota, atau wilayah Cinere di selatan, atau Cibubur di timur,” ujarnya saat dikonfirmasi di kantornya, kemarin (14/4).

Dicontohkannya DKI Jakarta yang memiliki Taman Surapati, Taman Menteng, Taman Cattleya, dan Setu Babakan. Sedangkan Depok, katanya, belum ada walau punya Lembah Gurame, Taman Lely, dan Taman Jatijajar. “Taman di Depok itu belum bisa disebut Taman Kota karena luasnya minim, Lembah Gurame yang terluas saja cuma 3,3hektar,” ujarnya.

Hal senada diungkap Kasno. Ketua LSM Komisi Aksi Pemberantasan Organ Korupsi (Kapok) itu mengakui Taman Kota sangat dibutuhkan warga. Selain buat rekreasi warga juga penghijauan & resapan air. “Tapi maaf saya rasa sulit diadakan mengingat harga tanah selangit, disamping masih adanya oknum-oknum serakah yang akan mengambil keuntungan berlebihan dari proyek,” ujarnya.
           
taman-sub

DEPOK (Pos Kota) – Taman Kota sudah saatnya diadakan oleh Walikota Nur Mahmudi Ismail. Alasannya, pertumbuhan pesat pembangunan serta pertambahan penduduk dan kesibukan warga membutuhkan taman rekreasi.

Kasi Pemanfaatan Taman Bidang Pertamanan Dinas Kebersihan & Pertamanan (DKP) Depok, Arga Dharma, mengakui Taman Kota sudah waktunya ada seiring kemajuan wilayahnya. “Taman Kota minimal seluas 14hektar itu bisa dibuat di Margonda sebagai pusat kota, atau wilayah Cinere di selatan, atau Cibubur di timur,” ujarnya saat dikonfirmasi di kantornya, kemarin (14/4).

Dicontohkannya DKI Jakarta yang memiliki Taman Surapati, Taman Menteng, Taman Cattleya, dan Setu Babakan. Sedangkan Depok, katanya, belum ada walau punya Lembah Gurame, Taman Lely, dan Taman Jatijajar. “Taman di Depok itu belum bisa disebut Taman Kota karena luasnya minim, Lembah Gurame yang terluas saja cuma 3,3hektar,” ujarnya.

Hal senada diungkap Kasno. Ketua LSM Komisi Aksi Pemberantasan Organ Korupsi (Kapok) itu mengakui Taman Kota sangat dibutuhkan warga. Selain buat rekreasi warga juga penghijauan & resapan air. “Tapi maaf saya rasa sulit diadakan mengingat harga tanah selangit, disamping masih adanya oknum-oknum serakah yang akan mengambil keuntungan berlebihan dari proyek,” ujarnya.

SBY dan Ibas Tolak Jadi Saksi Meringankan Anas


JAKARTA  – Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono dan Sekretaris Jenderal PD Edhi Baskoro Yudhoyono (Ibas) menolak menjadi saksi meringankan untuk tersangka kasus dugaan korupsi proyek Hambalng, Anas Urbaningrum yang juga mantan ketua umum PD.

Ketua Tim Advokat dan Konsultan Hukum SBY & Keluarga, Palmer Situmorang mengungkapkan di Jakarta, Senin (14/4),  permintaan Anas agar SBY dan Ibas menjadi saksi yang meringankan dirinya tidak relevan. Permintaan tersebut sangat bertentangan dengan permusuhan yang ditabuh tersangka AU terhadap SBY dan Ibas selama ini.

“Permintaan Pak Anas bertentangan dengan sikap antagonisnya selama ini. Selain terus mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) agar menggunakan kekuasaan demi memanggil SBY & Keluarga, gencar melontarkan pernyataan tanpa bukti dan fakta terhadap SBY dan Ibas,” papar Palmer.

Palmer menambahkan sekarang lain lagi, Anas  memohon-mohon agar SBY dan Ibas menjadi saksi yang meringankan dirinya. Jika merujuk pada sikap antagonisnya selama ini, permintaan itu amat sangat sulit dimengerti, diduga hanya bertujuan melecehkan SBY & Keluarga.

Palmer mengatakan, kepada publik KPK menyatakan memiliki bukti tertulis dan bersesuaian dengan keterangan saksi mantan Bendahara Umum PD Nazaruddin yang membuktikan, bahwa uang muka pembelian mobil Toyota Harier tersebut berasal dari perusahaan Nazaruddin. Sementara itu, dalam kedudukannya sebagai steering committee pada kongres PD 2009, Ibas sama sekali tidak berurusan dengan dana proyek Hambalang yang digunakan untuk pemenangan kubu tertentu.

Di lain pihak, lanjut Palmer,  KPK juga berkali-kali mengeluhkan sikap Anas  yang hanya berbicara tentang SBY dan Ibas di luar BAP (Berita Acara Pemeriksaan) dan tidak dapat memberikan bukti dan fakta atas pernyataannya. Penyidik KPK sendiri menolak memasukkan keterangan Anas dalam BAP, karena keterangan dan bukti yang dimiliki tersangka Anas terhadap SBY & Keluarga tersebut tidak relevan dengan kasus yang sedang disidik KPK.

Ujar Wartawan Jerman "Jokowi" 'Obama dari Indonesia'.

 
Jakarta - Kubu oposisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) telah menjadi partai terbesar di parlemen Indonesia.

Kemenangan pada Pemilihan Ulum kemarin (9/4/2014) memperkokoh keunggulan calon presiden Joko Widodo, tulis Grahame Lucas. Grahame Lucas adalah Kepala Pelayanan Majalah Deutsche Welle untuk wilayah Asia Tenggara.

"Pemilu ini menandai munculnya superstar nasional baru dalam politik Indonesia. Gubernur Jakarta, ibukota Indonesia, yang sangatlah populer, Joko Widodo 52 tahun, sudah sering dipuji sebagai 'Obama dari Indonesia'.

Dia telah membantu partainya untuk kemenangan dalam pemilihan parlemen dengan memberikan PDIP sekitar 19 persen serta menjadikan PDIP sebagai partai terbesar di parlemen baru.

Hasilnya cukup penting karena pertama kalinya melalui kotak suara sebuah partai yang dahulunya pernah berjaya kini telah kembali berkuasa di Indonesia, negara dengan perekonomian Asia Tenggara yang paling kuat.

Selain itu, Joko Widodo telah ditetapkan sebagai calon presiden pada pemilu bulan Juli mendatang. Hasilnya juga menunjukkan bahwa terjadi pergeseran dalam sistem politik Indonesia. Negara ini jelas mengalaminya "ya kita bisa" momen dengan keberhasilan Joko Widodo.

Dia adalah nafas segar di panggung politik di sebuah negara yang masih berusaha menjadi negara demokrasi sejak 15 tahun setelah berakhirnya kediktatoran Soeharto. Joko Widodo, atau Jokowi, begitu ia dikenal luas, telah menunjukkan bahwa ia dapat menarik bagi jutaan rakyat Indonesia di atas perbedaan politik secara tradisional.

Dari awal yang kecil, ia telah merangsek ke atas pohon politik hanya dalam waktu dua tahun yang singkat-murni, karena ia adalah fenomena yang telah mengguncang negara itu baru-baru ini. Terpilih sebagai gubernur Jakarta pada tahun 2012, ia telah mengembangkan sebuah citra muda, mengunjungi daerah kumuh ibukota dan berjanji untuk membantu orang miskin, sementara pada saat yang sama menyatakan kecintaannya pada musik rock.

Yang cukup menarik, banyak orang berkomentar pada media sosial bahwa mereka akan menyukai untuk memilih Jokowi melalui surat suara. "Tentu saja, namanya tidak ditemukan di sana karena ia tidak bertarung memperebutkan kursi", candanya.

Dengan kata lain, Jokowi mendorong semua tombol yang tepat untuk meyakinkan penduduk muda Indonesia bahwa dia adalah orang yang tepat, bukan hanya untuk Jakarta tapi juga bagi negara.

Dia telah menggambarkan dirinya dengan sempurna sebagai "orang biasa". Dalam hal ini, ia telah menunjukkan bakat yang luar biasa. Pemilihannya sebagai presiden tak terelakkan lagi. Jajak pendapat juga menunjukkan bahwa sementara "Jokowi Effect" itu tidak sekuat beberapa jajak pendapat yang disarankan, pemilih hanya menunjukkan kesetiaan pada partai tradisional mereka.

Tetapi dengan begitu banyak hype sekitar Jokowi, sedikit perhatian telah dibayarkan atas kemampuannya untuk memimpin bangsa dari 240 juta orang- dan merupakan negara muslim terbesar di dunia.

Jokowi tidak memiliki pengalaman politik di tingkat tertinggi dan belum teruji dalam menangani politik dalam negeri yang sangat kompleks di Indonesia. Secara tradisional, partai politik cenderung mengikuti model dynastical (keturunan) yang ditemukan secara luas di Asia.

Didominasi oleh keluarga yang sangat kuat, mereka cenderung untuk melayani kepentingan mereka sendiri dari pada orang-orang dari golongan pemilih. Hal ini dapat menempatkan mereka di jalur yang berbenturan dengan populis Jokowi, pria yang mengabdikan diri bagi rakyatnya.

Jika Jokowi terpilih sebagai presiden dengan mandat untuk perubahan pada bulan Juli, sulit untuk memprediksi bagaimana kesepakatan antara keinginan pemilih untuk reformasi dan membersihkan diri dari kepentingan partai politik yang egois dan ingin bercokol di parlemen.

Di Jakarta, ia dikenal baik, tangguh dan pragmatis. Dalam beberapa bulan terakhir ia telah berusaha keras untuk melewati kritikan-kritikan yang tertuju padanya dan partai yang mengusungnya. Tapi Jokowi harus mencatat pelajaran penting dan sedikit menyakitkan pada kasus Barack Obama.

Hal ini sangat mengecewakan para pemilih yang memberikan harapan yang terlampau tinggi baginya. Semoga Jokowi bisa memberikan yang terbaik dan selamat kepada PDIP.

Jumat, 11 April 2014

Malaysia Pulangkan Ribuan WNI


JAKARTA - Pemerintah Malaysia selama 2014 hingga April telah mengusir atau memulangkan sebanyak 1.025 tenaga kerja warga negara Indonesia di Sabah melalui Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara).

"Sesuai data kami, selama 2014 ini sudah mencapai 1.025 WNI yang dipulangkan dari Sabah, melalui Nunukan," kata Kepala Unit Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Pelabuhan Internasional Tunon Taka Kabupaten Nunukan, Nasution di Nunukan, Jumat (11/4/2014).

Berdasarkan data TPI Pelabuhan Internasional Tunon Taka, sebanyak 1.025 TKI tersebut terdiri atas 798 laki-laki dan 227 perempuan, ujar Nasution.

Ia menerangkan, WNI yang diusir dari Malaysia karena tidak memiliki dokumen keimigrasian serta ada di antaranya yang tersangkut kasus kriminal seperti narkotika dan perampokan. TKI yang dipulangkan melalui Kabupaten Nunukan tersebut seluruhnya yang semula bekerja di Negeri Sabah.

Sesuai laporan dari Konsulat RI Tawau kepada kantor imigrasi setempat, selama 2014 jumlah WNI yang diusir pemerintah negara tetangga itu untuk Januari sebanyak 318 orang, Februari 318 orang, Maret 269 orang dan awal April ini sudah 120 orang, sehingga totalnya 1.025 orang per 10 April 2014.

Sepanjang Januari-Maret 2014, WNI yang diusir itu terdiri 634 orang asal Sulawesi Selatan, 197 orang dari NTT, 33 orang dari Pulau Jawa, dan 26 orang dari Sulawesi Tengah. Kemudian dari NTB dan Kaltara masing-masing lima orang, tiga orang dari Kalimantan Barat, serta asal Kalimantan Selatan dan Sulawesi Tenggara masing-masing satu orang.

Dari ribuan WNI yang diusir per 10 April 2014, sebagian besar masih memilih kembali bekerja di Negeri Sabah dengan alasan beragam dan hanya sebagian kecil saja yang melanjutkan perjalanan pulang ke kampung halamannya.

Namun Satgas Penanggulangan WNI Bermasalah minta kepada WNI yang diusir itu apabila masih berkeinginan kembali bekerja di Malaysia agar melengkapi diri terlebih dahulu dengan dokumen keimigrasian.

Tabrak Pengendara Motor, Kades Malah Injak-Injak Korbannya

PEKANBARU - Seorang pria berbadan tegap yang tengah mengendarai mobil menabrak pengendara motor di Jalan HM Subrantas, Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru, Riau malam tadi. Parahnya, pria tegap itu bukannya menolong, malah menghajar orang yang ia tabrak hingga babak belur.

Seorang warga, Irawan, menceritakan, perlakuan pria tersebut ke pengendara motor terbilang sadis. Pria berambut cepak itu menginjak-injak tubuh korban dan menghajarnya pakai ikat pinggang. Padahal, postur tubuh pengendara motor lebih kecil dari pelaku penganiayaan.

Tak sampai disitu, pelaku juga memasukan motor pria yang dihajarnya ke dalam parit di tepian jalan. "Kami lihat pria itu menabrak pengendara motor. Setelah turun dari mobil, dia malah menghajar pengendara motor yang badannya lebih kecil. Pengendara motor itu dihajar pakai ikat pinggang dan diinjak-injak," aku Irawan.

Lantas warga beramai-ramai mendatangi lokasi kejadian dan meminta agar pria tersebut berhenti melakukan penganiyaan. Namun pria tersebut malah menantang warga dan mengaku sebagai polisi dan memiliki pistol.

"Kami yang memang sudah emosi dengan perlakukannya ke pengendara motor itu, langsung menghajar saja," timpal Doli, warga lainnya.

Toyota Avanza silver yang dinaiki pria tersebut juga menjadi sasaran amuk massa. Sedangkan korban yang dipukuli dibawa ke rumah sakit oleh warga. Sementara itu, petugas kepolisian yang baru tiba di lokasi tidak bisa berbuat banyak karena massa semakin beringas dan bertambah banyak.


Seorang Kades


Kemarahan warga terhadap pria berbadan tegap itu akhirnya mereda. Petugas kepolisian pun langsung mengamankan pria tersebut untuk dimintai keterangan. Identitas pria tersebut pun terbongkar.

Pria berbadan tegap yang mengaku memiliki pistol itu bukanlah seorang polisi melainkan kepala desa di Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar. Kepala desa itu bernama Muhammad Akmar. "Dia ternyata salah satu Kades di Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar," ujar Kapolsek Tampan, Kompol Suparman.

Polisi juga tak menemukan pistol di dalam mobil maupun tubuh Muhammad Akmar. Polisi malah menemukan narkoba jenis sabu di mobil Pak Kades tersebut. "Dan setelah kami lakukan pemeriksaan dia diduga kuat di bawah pengaruh narkoba," imbuhnya.

Anggota PPS di keroyok Massa Simpatisan Caleg PAN

 
NABIRE - Anggota PPS 02 Topo, SP 4, Kabupaten Nabire, Papua, bernama Saiful Bahri dikeroyok massa simpatisan caleg hingga babak belur.

Istri Saiful Bahri, Juleri, yang saat kejadian ada di lokasi penganiayaan, melihat suaminya mendapat bogem mentah dan dipukul pakai linggis oleh massa dari caleg PAN, Minggus Madae, dan Abner Madae yang berasal dari Partai Gerindra.

Juleri mengaku tidak bisa berbuat apa-apa dan ketakutan saat penganiayaan itu terjadi. Pasalnya, massa yang berjumlah puluhan orang itu bertindak sangat beringas.

Personel Kepolisian Sektor Uwapa Topo terlambat tiba di lokasi kejadian, tidak mampu berbuat banyak untuk mengamankan kejadian tersebut karena kjumlah massa semakin lama makin banyak.

Di tempat terpisah, Ketua PPD Distrik Uwapa Topo, Puji Rahayu, meminta pihak aparat Kepolisian untuk melindungi dirinya dan keluarga, karena massa mengancam akan membakar rumahnya jika tidak membagi jumlah perolehan suara.

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Papua, Kombes Polisi Sulistio Pudjo, mengatakan peristiwa nahas tersebut terjadi sekira pukul 08.30 WIT, saat proses penghitungan suara di TPS 02 Topo Nabire.

Kedua caleg itu hampir tidak mendapat suara saat dilakukan perhitungan suara. Tidak terima, orangtua kedua Caleg yakni Pieter Madae lalu mengerahkan massa menuju Balai Desa Topo, tempat dilakukan proses perhitungan surat suara.

Sesampainya di TKP, Pieter langsung minta ke Ketua PPS agar kedua anaknya diberikan suara agar terpilih dalam Pileg kali ini.

"Korban lalu datang untuk tenangkan massa, karena dia melihat massa berteriak-teriak kepada Ketua PPS. Belum selesai dia berbicara, dia sudah di pukul oleh masa yang jumlahnya sekitar 40 orang," terang Sulistio kemarin.

Perahu Motor Terbalik, 28 Penumpang Hilang di Jayapura


JAYAPURA - Sebanyak 28 orang penduduk Kabupaten Mamberamo Raya, Papua, saat ini belum diketahui nasibnya setelah perahu yang ditumpanginya terbalik akibat diterjang ombak.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pudjo di Jayapura, Jumat (11/4/2014), mengatakan perahu motor warga kampung Baitansa, Mamberamo, itu dilaporkan diterjang ombak saat pulang ke Kabupaten Mamberamo dari Kabupaten Serui.

"Sampai saat ini, kami belum mengetahui nasib puluhan penumpang perahu itu," kata Kombes Pudjo seraya menambahkan bahwa laporan tentang adanya perahu motor terbalik itu setelah masyarakat di Kampung Kaisuri, Kabupaten Waropen, Kamis (10/4) sore, sekira pukul 16.00 WIT menemukan dua orang warga Kabupaten Mamberamo Raya dalam keadaan terapung.

Dikatakan, dari keterangan kedua orang yang berhasil selamat itu diketahui adanya insiden tersebut. Mereka juga melaporkan bahwa puluhan penumpang perahu motor naas itu sebelum terpisah nampak berupaya menyelamatkan diri dengan berpegangan di sekitar perahu motor.

Aparat keamanan dibantu masyarakat saat ini berupaya membantu mencari puluhan warga tersebut, namun terhambat dengan cuaca yang tidak bersahabat. “Gelombang laut cukup tinggi sehingga menyulitkan untuk pencaharian,” kata Kombes Pudjo.

Sempat Hillary Clinton Dilempar Sepatu Saat Pidato

Las Vegas - Seorang wanita melempar suatu benda ke arah mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Hillary Clinton. Benda yang mirip sepatu itu dilempar oleh wanita tak dikenal saat Clinton sedang berpidato dalam acara Institute of Scrrap Recycling Industries, Kamis, 10 April 2014, di Mandalay Bay Hotel-Casino, Las Vegas.

Insiden itu terjadi saat Clinton baru saja menaiki panggung. Beruntung benda itu hanya nyaris mengenai tubuhnya. Clinton mengelak ke arah yang berlawanan.

"Apakah seseorang melemparkan sesuatu padaku? Apakah itu bagian dari Cirque de Soleil (sebuah perusahaan hiburan di Kanada yang sering menayangkan sirkus dan hiburan jalanan)?" kata Clinton, seperti dilansir situs AP, Jumat, 11 April 2014.

Ilen Rosen, saksi yang duduk di barisan ketiga, mengatakan ia melihat suatu objek berwarna jingga dilempar dari gang samping tempat ia duduk. "Wanita itu berjalan menyusuri lorong hingga sekitar enam baris dari depan saat ia melempar sesuatu. Wanita itu kemudian berbalik, meletakkan kedua tangannya di udara, dan berjalan menuju bagian belakang ruangan sebelum petugas keamanan menangkapnya," kata Rosen.

Wanita yak tak dikenal itu berhasil diamankan dan pihak berwenang akan mengenakan hukuman padanya. Objek itu sudah diamankan oleh petugas.

Seorang peserta kemudian menyerahkan selembar kertas yang diselipkan di sepatu itu kepada petugas. Setelah diidentifikasi, surat itu adalah salinan dari Departemen Pertahanan berlabel rahasia yang merujuk pada operasi "Cynthia" di Bolivia bertanggal Agustus 1967.

Saat Ini Tingkat Pembunuhan Di Amerika Masih Tinggi

 
Jakarta - Perserikatan Bangsa-Bangsa merilis angka pembunuhan global telah menurun meskipun hanya sedikit. Namun, untuk Amerika dan Afrika Selatan, tingkat pembunuhan masih sangat tinggi. Bahkan, angka itu empat kali lebih tinggi dari rata-rata global, sekitar 6,2 korban per 100 ribu orang.

"Angka itu berdasarkan data pembunuhan selama 2012. Lebih dari setengah korban berusia kurang dari 30 tahun," tulis laporan PBB bagian Narkoba dan Kejahatan, yang dilansir Daily Mail, Kamis, 10 April 2014.

Jean-Luc Lemahieu, analis kebijakan PBB, mengatakan bila angka pembunuhan di Kanada dan Amerika Serikat masih di bawah rata-rata global. Namun, angka di beberapa negara di Amerika Tengah serta Amerika Selatan jauh lebih tinggi.

"Benua Amerika tetap menjadi tempat yang sangat keras di dunia," ujar Lemahieu. "Terutama di Honduras, Belize, El Savador, Kolombia, Venezuela, dan Meksiko."

Kekerasan antara pesaing kartel narkoba berkontribusi besar terhadap kasus pembunuhan di Meksiko. Sejak 2007, tingkat pembunuhan di sana meningkat dua kali lipat. Adapun Amerika Tengah menjadi rawan karena perseteruan sejumlah geng.

Di Afrika Selatan, tingkat pembunuhan berada di angka 31 korban dari 100 ribu orang. Meskipun angka itu tergolong sangat tinggi, PBB melihatnya sebagai tren positif. Sebab, kasus pembunuhan di sana telah menurun secara stabil selama lima tahun terakhir.

"Tingkat pembunuhan terendah di Eropa, Asia, serta Oceania. Sebanyak 43 persen kasus pembunuhan berakhir di pengadilan."

Mendongkrak Runtuhnya Uni Soviet

 
Moskow - Sejumlah politikus pro-Kremlin di parlemen Rusia, Duma, meminta  investigasi dilakukan terhadap mantan presiden Mikhail Gorbachev yang dianggap berperan meruntuhkan Uni Soviet pada 1991. 

Permintaan investigasi itu disampaikan kepada Jaksa Agung Rusia Yury Chaika, seperti dilansir Izvestia, Kamis, 10 April 2014. Adapun politikus pro-Kremlin yang meminta investigasi berasal dari faksi Rusia Bersatu, yakni Partai Komunis dan Partai Demokrat Liberal.

Menurut para politikus itu, Gorbachev telah melakukan tindakan ilegal dengan membuat Uni Soviet runtuh. Padahal pemungutan suara yang diadakan pada saat itu menyatakan lebih dari 77 persen peserta jajak pendapat menikmati hidup di bawah naungan Uni Soviet.

"Penyelidikan yang dilakukan lembaga-lembaga yang berkuasa hari ini membutuhkan analisis yang lengkap dan akurat mengenai Peristiwa 1991," kata Yevgeny Fyodorov, perwakilan pengurus partai yang kini berkuasa, Partai Rusia Bersatu.

Mikhail Degtaryov dari Partai Demokrat Liberal mengatakan masyarakat Rusia masih merasakan konsekuensi Peristiwa 1991. Ia merujuk pada situasi yang dialami masyarakat di Ukraina sekarang. "Masyarakat di Kiev saat ini sekarat dan akan mati gara-gara kesalahan yang terjadi bertahun-tahun yang lalu saat Kremlin membuat keputusan membubarkan negara ini (Uni Soviet)," katanya. 

Ukraina mendeklarasikan kemerdekaannya atas Uni Soviet pada Agustus 1991, sesaat setelah pendukung garis keras komunis berusaha melakukan kudeta untuk menggulingkan Presiden Gorbachev di Moskow.

Ukraina merupakan satu dari 14 negara yang meraih kemerdekaannya setelah Uni Soviet dibubarkan pada 1991. Pada 8 Desember 1991, persetujuan pembubaran Uni Soviet ditandatangani oleh pemimpin Federasi Rusia, Ukraina, dan Belarus dalam satu pertemuan yang tidak menyertakan Gorbachev.

Gorbachev menolak tuntutan para politikus ini karena dianggap benar-benar tak beralasan berdasarkan sudut pandang sejarah. 

Gorbachev merupakan arsitek kebijakan reformasi Uni Soviet yang dikenal sebagai perestroika dan glasnos.