This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Senin, 19 Oktober 2015

Tragedi pendaki Gunung Lawu tewas terbakar

Kebakaran Gunung Lawu. Foto: Antara

Kebakaran di Lereng Gunung Lawu belum berakhir. Bahkan sampai saat ini telah memakan sekitar tujuh korban tewas. Tujuh pendaki asal Ngawi, tiga diantaranya perempuan ditemukan tewas terbakar di Gunung Lawu antara Pos tiga dan Pos empat.

Para korban ditemukan pada Minggu (18/10). Selain tujuh orang pendaki tewas, ada dua korban lagi yang mengalami luka bakar serius dan kondisinya kritis, yakni Eko Nurhadi (45) dan Novi Dwi (14). Eko dan Novi saat ini sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Dr. Sayidiman Magetan.

Tewasnya tujuh pendaki dilaporkan kali pertama ke petugas Pos satu oleh Maisuri Salim. Saat itu Maisuri melihat ada lima jasad manusia yang kondisinya hangus terbakar di sekitar Pos tiga Gunung Lawu wilayah Magetan. Informasi ini selanjutnya diteruskan ke Kepolisian Resor Magetan serta petugas BPBD.

"Kami menerima info dari seorang pendaki yang mengabarkan ada tujuh pendaki tewas terbakar di Pos tiga. Kami menduga mereka terjebak kebakaran hutan namun mereka tak bisa menyelamatkan diri," ujar Agus, aktivis komunitas Anak Gunung Lawu (AGL).

Dikutip dari tribratanews, Senin (19/10), sampai sejauh ini belum diketahui kapan sembilan pendaki asal Ngawi ini melakukan pendakian ke puncak Gunung Lawu. Dari sembilan pendaki, enam dinyatakan tewas di tempat dan satu meninggal di perjalanan.

Diketahui sebelumnya, sejak sebulan lalu, Gunung Lawu dilanda kebakaran hutan. SAR Kepolisian Resor Karanganyar disiagakan di Cemoro Kandang dan anggota Polsek Tawangmangu membantu evakuasi di Cemoro Sewu (Magetan).

Lokasi Pendakian memang berbatasan langsung antara Jateng dan Jatim, Cemoro Sewu masuk wilayah Polsek Plaosan, Magetan, Jatim sementara Cemoro Kandang masuk Wilayah Polsek Tawangmangu. Karanganyar, Jawa Tengah.

Menagih Konsistensi Fungsional Wakil Rakyat


Jalur - Lesunya perekonomian tidak sepenuhnya dirasakan seluruh komponen bangsa, sekelompok elite bangsa ini sebaliknya justru tengah menikmati kenaikan pendapatan secara signifikan. Mereka ialah para wakil kita terhormat yang duduk di Dewan Perwakilan Rakyat. Sejak Oktober ini, sebanyak 560 anggota dewan mulai menerima penaikan tunjangan pendapatan. Penaikan tunjangan bagi anggota dewan itu berlaku surut karena dicairkan dengan sistem rapel.

Artinya, pada Oktober ini, anggota dewan berhak menerima pencairan penaikan tunjangan selama 10 bulan sejak Januari. Dengan penaikan tunjangan sebesar Rp5.715.400 per bulan, pada Oktober ini rekening para anggota dewan kita yang terhormat akan bertambah gendut. Berdasarkan perhitungan Fitra, dengan penaikan tunjangan itu, setiap anggota biasa akan mendapatkan uang untuk dibawa pulang alias take home pay sebesar Rp57 juta, untuk wakil ketua alat kelengkapan/komisi DPR Rp59 juta, serta untuk ketua komisi dan alat kelengkapan mencapai Rp60,5 juta.

Penaikan tunjangan itu direncanakan tidak hanya untuk tahun ini karena dalam pembahasan Rancangan APBN 2016, DPR juga telah mengusulkan anggaran sebesar Rp6,89 triliun. Artinya, kelak akan ada penaikan anggaran Rp1,7 triliun dari anggaran berjalan untuk memenuhi aspirasi penaikan tunjangan bagi anggota dewan. Secara legal formal, tidak ada yang keliru dengan cairnya penaikan tunjangan itu.

Apalagi, hal itu juga diperkuat dengan SK Menteri Keuangan No S.520/MK02/2015 perihal Persetujuan Prinsip tentang Kenaikan Indeks Tunjangan Kehormatan, Tunjangan Komunikasi, Tunjangan Peningkatan Fungsi Pengawasan dan Anggaran, serta Bantuan Langganan Listrik dan Telepon bagi Anggota DPR yang diteken Menkeu pada 9 Juli 2015. Yang kita pertanyakan ialah patutkah anggota dewan menerima penaikan tunjangan itu saat sebagian besar masyarakat yang mereka wakili tengah dilanda kesulitan ekonomi?

Selain itu, pantaskah mereka menerima penaikan penghasilan pada saat kinerja mereka masih jauh dari memuaskan? Bukankah dulu secara gegap gempita mereka menolak penaikan tunjangan? Kita mencatat, pada mulanya, hampir semua fraksi menolak penaikan tunjangan tersebut dengan argumen sensitivitas terhadap penderitaan rakyat. Bahwa rakyat jauh lebih membutuhkan daripada mereka.

Namun, setelah penaikan tunjangan itu cair di rekening, apakah pernyataan itu benar-benar diimplementasikan? Bahkan, rupa-rupa alasan pun mulai disusun. Ada yang menunggu perintah partai, ada pula yang berkelit belum melihat rekening. Karena itu, kita apresiasi para anggota dewan, baik secara individu maupun fraksi, yang benar-benar mengimplementasikan pengembalian seluruh penaikan tunjangan yang telah cair.

Mereka yang benar-benar mengembalikan tunjangan itu ialah yang masih memiliki sensitivitas dan hati nurani. Sangat tidak pantas saat kondisi perekonomian negara dilanda kelesuan, anggota dewan sebagai pejabat negara dan elite bangsa menikmati penaikan pendapatan. Persis seperti alasan saat mereka ramai-ramai menolak. Kini kita menagih konsistensi tekad penolakan itu.

Jangan sampai rakyat membaca apa yang mereka teriakkan beberapa waktu yang lalu sekadar pencitraan palsu demi mendulang kepercayaan. Sangat tidak sensitif saat ada sebagian rakyat kehilangan pendapatan akibat pemutusan hubungan kerja, para wakil rakyat menikmati euforia dengan menikmati penaikan tunjangan itu. Di lain sisi, penaikan tunjangan bagi DPR senyatanya tidak pantas diberikan selagi kinerja mereka masih dipertanyakan. sumber: forumrakyatdemokrasi

Senin, 12 Oktober 2015

Aksi Karyawati Gagalkan Pembegalan


Jalur -  Sungguh berani sikap yang diambil dua orang karyawati salah satu perusahaan yang ada di wilayah Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Aksi berani yang ditunjukkan dua orang karyawati  di underpass Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu (11/10) malam.

Keduanya berani melawan kawanan begal yang hendak mengambil motor honda beat merah bernopol B 3853 SLC.

Padahal, pelaku membawa golok untuk menakut-nakuti para korban. Walaupun berhasil mengamankan sepeda motornya, namun tas korban berhasil dibawa kabur oleh kawanan begal itu.

Kini korban harus dirawat intensif di Rumah Sakit Pelni, Jakarta Barat atas insiden tersebut.

P‎utra Maulana (26), kakak kandung dari salah seorang korban Putri (20) menceritakan kronologi kejadian.

Saat itu, kata dia, adik perempuannya sedang mengendarai sepeda motor Honda Beat warna merah dengan nomor polisi B 3853 SLC bersama rekannya Yuli (21).

Saat itu kedua korban sedang ingin menuju Pasar Minggu dari Pejaten.
Namun, belum sampai ke rumah temannya atau tepat di kolong pasar minggu, keduanya dipepet oleh dua orang lelaki tidak dikenal yang mengendarai sepeda motor vixon B 3080 EAE.

Tiba-tiba korban dihadang oleh pria tersebut. Dan tas Yuli, rekan putri langsung di jambret oleh pelaku.

"Adik saya dan temannya sempat tarik-tarikan dengan pelaku. Akan tetapi, salah seorang pelaku ngeluarin golok yang membuat takut mereka," kata Putra saat dihubungi di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (12/10).

Golok yang tajam membuat korban merasa takut. Untuk mengantisipasi ditusuk, korban pun menjatuhkan diri ke bagian kiri. ‎

Hal ini dilakukan agar pelaku tidak melakukan tindak kekerasan terhadap korban.

Namun, salah satu dari korban Putri terkena luka bacok di bagian pinggang.

‎Selain itu, terdapat beberapa luka‎ dua kaki korban, tepatnya di bagian paha mengalami luka yang cukup parah. sumber:wartakota.tribun

Wartawan Thailand di Tahan Atas Dakwaan Kepemilikan Senjata

 
Jalur - Seorang fotografer Hong Kong, yang ditahan karena membawa jaket antipeluru dan helm di Thailand, akan disidang setelah mengaku tidak bersalah atas dakwaan kepemilikan senjata pada Senin.

Menurut AFP, perkara tersebut memicu kemarahan kelompok kebebasan pers, yang mengatakan wartawan tidak selayaknya dihukum karena membawa perlengkapan pelindung tubuh di dalam dan luar kawasan berbahaya.

Kwan, yang bekerja untuk kelompok media Initium, yang berpusat di Hongkong, ditahan pada 23 Agustus saat hendak meninggalkan bandar udara Suvarnabhumi, Bangkok, dengan membawa jaket anti-peluru dan helm di dalam tasnya.

Kedua jenis barang tersebut dinyatakan sebagai senjata berdasarkan atas undang-undang Thailand dan Kwan didakwa melanggar Undang-Undang Pengendalian Senjata Thailand dengan ancaman hukuman hingga lima tahun penjara.

Ia berada di Thailand untuk meliput keadaan setelah pengeboman Bangkok pada Agustus.

Kwan mengatakan kepada wartawan, Senin, setelah sidang awal di pengadilan provinsi Samut Prakhan dekat Bangkok, bahwa ia dituntut secara hukum.

"Saya tidak mengaku bersalah... Saya tidak berpikir bahwa jaket anti-peluru adalah senjata dan saya benar-benar tidak tahu ia ilegal di sini," katanya.

Ia akan menghadapi sidang mulai bulan depan. Pengadilan memberi jaminan kepada Kwan namun akan menetapkan kemudian apakah ia bebas untuk meninggalkan Thailand.

"Saya rasa semua orang dalam posisi saya akan sedikit khawatir. Saya bersiap untuk yang terburuk namun mengharapkan yang terbaik," tambah dia.

Penggolongan perlengkapan perlindungan sebagai senjata di Thailand yang membutuhkan izin, dikritik oleh kelompok media yang mengatakan bahwa barang-barang tersebut merupakan perlengkapan vital bagi wartawan di negara, dimana kekerasan politik seringkali melebar ke jalanan.

Menjelang sidang pada Senin, Klub Koresponden Asing Thailand mengeluarkan pernyataan untuk mengungkapkan kekecewaan atas tuntutan terhadap Kwan.

"Pihak berwajib Thailand harus mengkonsultasikan ini dengan masyarakat media... untuk menggali II 1987 itu, yang tentunya tidak dimaksudkan menghukum jurnalis yang menjalankan tugas mereka," demikian pernyataan itu.sumber:antara

Kamis, 08 Oktober 2015

Polri Kerjasama Dengan Kepolisian Arab Saudi Cari WNI Korban Penculikan


Jalur - Polri telah berkoordinasi dengan Pemerintah Arab Saudi menyusul dugaan diculiknya seorang warga negara Indonesia di Riyadh oleh tiga pria tak dikenal.

Penculikan terhadap WNI yang belum diketahui identitasnya tersebut berlangsung di Esbelia, Exit 10, Riyadh. Ketiga penculik juga menyekapnya.

Informasi penculikan terhadap WNI di Riyadh disampaikan Direktur Perlindungan WNI dan Bantuan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Lalu Muhamad Iqbal.

"Info pertama disebarkan Abdul Rahman, seorang WNI yang juga teman korban. Korban bekerja sebagai sopir. Lalu disampaikan kepada KBRI Riyadh oleh WNI lainnya. Majikan korban sudah melapor ke Kepolisian Arab Saudi," ungkap dia.

Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan Polri sudah mengetahui dugaan penculikan terhadap WNI pada 18 September 2015.

"Korban ini sopir, lalu dia menumpang salat di rumah temannya. Setelah itu didatangi tiga pria dan korban dibawa menggunakan mobil," ujar Badrodin di Jakarta, Kamis (8/10/2015).

Ia bersama KBRI Riyadh sudah berkoordinasi dengan pemerintah dan kepolisian setempat. "Kami ikut koordinasi. Karena kita tidak bisa langsung cari sendiri ke sana. Kalau itu murni kriminal ya kami serahkan ke polisi di sana," tambah dia. sumber:tribun

Jumat, 02 Oktober 2015

CARA JEPANG MENCEGAH KORUPSI

Jalur - Memberantas korupsi bisa dimulai dengan larangan memberi dan menerima tip. Cara sederhana yang diterapkan di Jepang.

Seorang penjamu tamu di sebuah hotel di Akasaka, jantung keramaian Tokyo, menolak menerima selembar yen seusai mengantar koper ke kamar saya. Dengan sopan gaya shogun, ia meminta saya memeriksa buku aturan menghuni hotel tua itu pada buku di dalam kamar.

Di buku itu tertera pasal terakhir pada bagian tata tertib larangan kepada tamu memberi tip kepada petugas hotel. Bagi yang melanggar akan dikenakan denda berupa tarif kamar naik 10 persen dari harga semestinya. Dan petugas yang menerima akan dikenai sanksi seperti yang sudah diatur dalam hukum perusahaan.

Esoknya saya bertemu dengan manajer hotel dan bertanya, bagaimana kalian tahu ada transaksi tip sementara pemberi dan penerimanya berada di lorong hotel yang sunyi, tak ada saksi. Manajer itu mengatakan anak buahnya mengecek secara rutin kamera di seluruh sudut dan lorong. Mungkin saja tamu itu lolos dari denda, tapi petugas yang menerimanya akan ketahuan dan diberi sanksi.

Korupsi terjadi karena ada pemberi dan penerima. Jepang telah mencegahnya dari hal sepele tapi penting. Dan yang sepele itu memang inti persoalan korupsi dewasa ini. Menurut seorang pejabat tinggi di Kementerian Luar Negeri, yang saya tanya soal itu, para perumus larangan korupsi di negeri itu tak ingin tip menjadi budaya. “Yang saya tangkap dari larangan itu, kami tak ingin ketulusan dihargai dengan materi,” begitu katanya. "Sebab materialisme itu pangkal segala keserakahan.”

Seorang teman mendapatkan ketulusan itu dari seorang perempuan Jepang di Kyoto. Dompetnya jatuh entah di mana, dan ia baru sadar setelah sampai di apatonya. Di tengah kebingungan setelah bertanya ke sana ke mari, terutama petugas trem dan stasiun yang baru saja ia lalui, seorang perempuan menelepon ke kamarnya. Perempuan itu menerangkan bahwa ia menemukan dompet berisi kartu nama yang ada nomor telepon apartemen itu.

Dengan girang tak terkira, teman yang sedang kuliah di Ritsumeikan itu, berterima kasih atas kebaikan perempuan entah siapa ini. Keduanya membuat janji bertemu di dekat sebuah mal yang terkenal di Ibu kota Jepang lama itu. Dan dompet itu masih utuh hingga lembar-lembar kertas yang tak penting.

Seperti umumnya orang Indonesia, teman ini mencabut semua lembar yen yang ada di dompetnya dan hendak diberikan kepada perempuan yang ia taksir 45 tahunan itu. Perempuan itu menolak. Teman ini berusaha menjelaskan bahwa ia ingin berterima kasih atas kebaikannya.

Perempuan Jepang itu tetap menolak. Menurut dia agak aneh bahwa di Indonesia ketulusan membantu dihargai dengan uang. Setelah termangu, teman saya ini mengangguk berkali-kali mengucapkan terima kasih, lalu pergi ke masjid di lantai dasar sebuah toko kelontong dan menyumbangkan semua yen di dompetnya ke sana.

Saya teringat kembali omongan pejabat di Kementerian Luar Negeri itu. Kelancungan para koruptor tanpa rasa malu mencuri kekayaan yang bukan haknya mungkin memang bersumber dari sifat serakah karena lingkungan yang membudayakan materi sebagai alat tukar niat baik dan ketulusan.

Kita tak menyadari bahwa hal-hal sepele seperti itu bisa menjadi persoalan serius dalam membentuk pola pikir, tradisi, dan pada akhirnya menciptakan norma baik dan buruk. Pejabat Jepang itu menjelaskan lebih ilmiah bahwa tip membuat penghasilan petugas hotel itu tak tercatat, karena itu luput dari aturan pajak. Di Jepang pajak adalah instrumen mengatur hajat hidup orang banyak.

Ekonomi bawah tanah dalam tip membuat penerimanya menikmati rejeki yang bukan haknya, sebab hak dalam kekayaan terikat kewajiban kepada negara berupa pajak. Tip berada di luar penghasilan resmi. Dan mengantar koper telah menjadi tugas penjamu tamu di hotel di Akasaka yang diganti dengan upah wajar yang diatur secara umum dalam peraturan pemerintah kota Tokyo. Mereka bekerja bukan mengharap kebaikan para tamu.

Dan di luar itu semua, semangat melarang tip adalah memberi pemahaman: upah di luar gaji dalam pekerjaan bukan rejeki yang mesti diterima. Di Jepang, pola pikir dan tradisi ini dituangkan melalui hukum positif yang dijalankan dengan takzim oleh penduduknya. sumber: CoB

Senin, 21 September 2015

BNN Sikat Habis Pengedar Narkoba

Jalur - Menindaklanjuti pernyataan yang diungkapkan Komjen Pol Budi Waseso terkait tindakan penyalahgunaan narkoba, saat ini Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Luhut B Pandjaitan telah menyampaikan keutuhan tugas pokok dan pungsi kepala BNN untuk mengatasi penanggulangi bahaya narkoba yang saat ini semakin luas.

"BNN akan bertindak lebih luas. Namun akan lebih banyak terhadap penanganan kepada pengedarnya, bukan pengguna,".

Saat dikonfirmasi juga hal yang sama disampaikan oleh Buwas. Menegaskan bahwa perlunya pengkajian atas kebijakan dalam mengatasi kondisi narkoba yang mengkhawatirkan agar dapat ditindak secara serempak dan merata.

Dalam melaksanakan tugasnya, BNN akan bertindak lebih luas pada penanganan pengedar narkoba, sedangkan penanganan penggunanya diserahkan kepada Kementerian Sosial dan Kementerian Kesehatan untuk direhabilitasi. sumber:antara

Rabu, 09 September 2015

Saat 300 Hektare Lahan Edelweiss Terbakar


Jalur -  Kebakaran hutan di Gunung Papandayan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, meluas hingga ke wilayah Kabupaten Bandung. Tim reaksi cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat dan Kabupaten Bandung dikerahkan.

Staf Pusat Pengendalian Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Jawa Barat Reza Rakasiwi mengatakan, ada beberapa blok hutan Papandayan yang terbakar. Tim pemadam kebakaran dan BPBD Jawa Barat pun berupaya memadamkan api.

"Titik kebakaran sebelumnya berada di blok Tegalalun, blok Saladah, blok Tegalpulus, blok Tumaritis, blok Samudera, blok Arjuna dan blok Cileuleyan telah berhasil dipadamkan oleh tim BPBD, Polri, Muspika, dibantu warga sekitar," kata Reza di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (9/9/2015).

Kebakaran hutan di Papandayan menghanguskan lahan Edelweiss seluas 300 hektare. "Untuk kerugian lain seputar korban jiwa hingga saat ini belum ada," ujar dia.

Jalur pendakian Gunung Papandayan masih ditutup. BPBD Jawa Barat berupaya memadamkan api dalam tiga hari kedepan. sumber:metro

PRIA INI TEWAS DITEMBAK 84 PELURU


Jalur - Peristiwa memalukan dialami New York Police Department. Korps polisi yang terkenal karena sering diangkat di layar lebar dan televisi itu ternyata tidak mahir menembak.

Dalam sebuah upaya penangkapan tersangka pembunuhan, terjadi baku tembak. Setelah dihitung, dari 84 peluru yang dilontarkan aparat, hanya satu yang mengenai tersangka.

Tersangka Jerrol Harris, 27 tahun, berusaha kabur setelah diduga merampok kemudian menembak lengan korbannya pada Jumat pekan lalu.

Saat dikenali polisi, Harris mulai menembaki polisi. "Dia menembaki kami, dan dia membalas," kata Deputi Komisioner New York Police Department Stephen Davis kepada media. "Dia lalu tertembak."

Insiden di Bushwick, Brooklyn, New York, Amerika Serikat, itu terjadi sekitar pukul 01.15.

Korban, Leon Faison, 52 tahun, yang mendapati Harris di belakang mobilnya, berusaha mencuri barang-barang di dalamnya. Ketahuan, Harris pun menembak Faison.

Dalam keadaan terluka, Faison berhasil memberi tahu polisi di jalan itu. Ketika diburu, Harris melepaskan tembakan ke arah polisi dengan pistol 40 Taurus Millennium.

Enam polisi membalas tembakan tapi tidak mengenai tersangka. Barulah pada tembakan ke-84, Harris berhasil dilumpuhkan.

Kepada media, Davis menuturkan orang-orangnya menembak balik ke arah Harris sebanyak 52 kali. Tapi semuanya meleset. Sebaliknya, sebutir peluru yang ditembakkan Harris berhasil menembus sebuah mobil polisi. Masing-masing polisi menembakkan 16 butir peluru ke arah tersangka.

Harris pernah ditahan 12 kali sebelum kejadian tersebut, termasuk karena merampok dan memiliki senjata api.

Dia ditahan tanpa jaminan pada Sabtu lalu dan dalam pengawasan ketat agar tidak bunuh diri. Meskipun telah menembak sebanyak 84 kali dan sebagian besar meleset, Davis menyatakan polisi telah mengambil tindakan tepat.sumber tempo

Selasa, 08 September 2015

Anggota Brimob Polda DIY di Tawari Menjadi Model Catwalk

Jakarta - Meski telah bertugas sebagai anggota Brimob Polda DIY, Bripda Adri Chroin Ade Oktami (23) sempat menerima tawaran menjadi model catwalk. Jika ada tawaran dan mendapat izin dari atasan, Adri mengaku akan menjalaninya.

"Kalau masih ada yang menawari, masih berminat. Tapi harus izin atasan juga," ujar Adri saat ditemui di Mako Brimob Polda DIY, Jl Mojo, Baciro, Yogyakarta, Selasa (8/9/2015).


Tawaran terakhir yang diterimanya saat dia tampil memperagakan baju batik di sebuah hotel berbintang lima di Yogyakarta. Saat itu, namanya disebutkan lengkap dengan pangkat dan satuannya.

"Sudah tahun 2013, sudah dapat izin atasan saya," imbuhnya.

Kegiatannya menjadi model sudah ditekuni sejak duduk di bangku sekolah. Kakaknya yang terdaftar dalam salah satu agency model di Yogyakarta sering mengajak Adri.

"Dari situ saya ikut terjun (jadi model). Ilmunya saya dapat," imbuhnya.


Gadis yang memiliki tinggi badan 163 cm dan berat badan 55 kg ini tak kaku menenenteng senjata api. Tapi dia juga memiliki keahlian lenggak lenggok tampil di catwalk.

"Jadi jalan di catwalk bisa, baris-berbaris juga bisa," kata Adri sambil tersenyum.sumber:detik

Kamis, 03 September 2015

Dukungan Mengalir Dari BEM Se-Indonesia Terhadap Buwas

Jalur - Isu pencopotan Kabareskrim Komjen Pol Budi Waseso (Buwas) dari jabatannya menjadi pembicaraan hangat. Buwas memang dikenal sebagai sosok yang selalu kontroversial dan menjadi sorotan seluruh lapisan masyarakat saat melakukan tindakan penegakan hukum.

Ketua Presidium BEM Nasional Syaefuddin Ucok Al-ayubi mendesak pemerintah untuk mempertahankan Komjen Buwas sebagai Kabareskrim Polri. Alasannya, ia tercatat memiliki keberanian dalam membongkar kasus-kasus besar tanpa pandang bulu.

"Prestasi besar yang sudah d lakukan oleh buwas seperti membongkar kasus dugaan korupsi kondensat, dugaan korupsi cetak sawah, penimbunan sapi dan akhir-akhir ini Buwas melakukan penggeledahan kantor Pelindo II, yang dianggap menimbulkan kegaduhan di jajaran direksi perusahaan BUMN tersebut Sampai RJ Lino merasa Gerah dan mengancam untuk mnegundurkan diri," ujar Syaefudin kepada wartawan di Jakarta, Rabu (3/9/2015).

Jika terjadi pencopotan Buwas dari kursi Kabareskrim, sebut Syaefudin, maka akan menimbulkan kecurigaan. Pasalnya, masyarakat sudah sangat paham terhadap sepak terjang yang dilakukan Buwas dalam memerangi mafia dan para koruptor.

"Yang di lakukan oleh Kabareskrim Budi Waseso dalam pemberantasan tindak pidana korupsi sudah tepat dan harus didukung oleh seluruh lapisan masyarakat. Untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih, masyarakat harus mendukung semua apa yang sudah dilakukan oleh Kabareskrim dalam membongkar kasus-kasus besar penanganan korupsi," ungkapnya.

Syaefuddin Ucok Al Ayubbi meminta Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mempertahankan posisi Budi Waseso sebagai Kabareskrim.

"Kami dari BEM se-Nasional mendukung penuh posisi Budi Waseso sebagai Kabareskrim Mabes Polri yang dengan tegas melakukan tindakan penangkapan dan pembongkaran kasus korupsi di negeri ini. Dan meminta agar Kapolri Badrodin Haiti mempertahankan posisi Budi Waseso sebagai Kabareskrim Mabes Polri," imbuh Syaefudin.sumber:teropongsenayan

Rabu, 02 September 2015

Guatemala Cabut Kekebalan Hukum Presiden

Jalur - Rakyat Guatemala menyambut gembira pencabutan kekebalan hukum presiden.
Parlemen Guatemala sepakat mencabut hak kekebalan hukum yang selama ini melindungi Presiden Otto Perez Molina.

Kesepakatan tersebut dicapai setelah sebanyak 132 dari 158 anggota parlemen setuju mencabut hak imunitas presiden. Pencabutan ini amat mungkin dipakai untuk menyelidiki skandal korupsi yang diduga melibatkan presiden.

Pekan lalu, sejumlah jaksa mengatakan Perez Molina ialah aktor intelektual di balik upaya penggelapan jutaan dollar dari bea cukai. Mereka menuding presiden dan sejumlah pejabat menerima jatah dari uang suap yang diberikan para pengusaha yang ingin menghindari pajak impor.

Presiden membantah dirinya terlibat. Namun, mantan wakil presiden dan sejumlah pejabat tinggi dipaksa mengundurkan diri dari jabatan mereka akibat skandal tersebut.

Presiden Guatemala Otto Perez Molina dituduh menggelapkan uang dari bea cukai.

Koresponden BBC di Guatemala, Katy Watson, melaporkan langkah pencabutan kekebalan presiden disambut gembira warga di luar gedung parlemen. Mereka bertepuk tangan dan bersorak, ‘Ya kita bisa’.

Selama empat bulan terakhir rakyat Guatemala menggelar demonstrasi di jalan-jalan untuk memprotes korupsi pemerintah dan menyerukan presiden segera mundur.sumber:bbc

Kan Jadi Kabareskrim Ngga Selama-selamanya!

Jalur -  Komjen Budi Waseso tidak mempermasalahkan jika diberhentikan sebagai Kabareskrim. Sebagai seorang perwira tinggi dia mengaku siap ditempatkan di mana saja.

"Jadi Kabareskrim selama-selamanya kan tidak. Jadi dikala dianggap sudah cukup ya tidak ada masalah," kata Budi di Bareskrim, Rabu (2/9).

"Saya ini kan prajurit Bhayangkara, tugas saya dari awal saya sampaikan itu amanah yang harus saya kerjakan sebaik mungkin."

Lebih lanjut, jenderal bintang tiga ini membantah kabar yang menyebutkan dirinya dipanggil Presiden Joko Widodo memanggilnya ke Istana Negara. "Ndak, saya ndak dipanggil beliau," ujarnya.

5 Hal Atasi Gejolak Ekonomi Global

Jalur - Direktur Operasional Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde mengatakan, ada lima hal yang harus dijaga di tengah ketidakpastian ekonomi global saat ini, diantaranya memperkuat baris pertahanan pemerintah melalui kebijakan fiskal.

Demikian dikatakan Direktur Operasional Dana Moneter Internasional Christine Lagarde dalam seminar BI dan IMF di gedung BI, Jakarta, Rabu (2/9), seperti dilaporkan Reporter Elshinta, Dewi Rahmawati.

Christine Lagarde mengapresiasi negara-negara Asia, khususnya Indonesia yang dinilai telah melewati berbagai tahapan krisis ekonomi dengan baik berdasarkan pengalaman di masa lalu.

Dikatakan Christine, kebijakan ekonomi harus disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing negara sehingga tidak bisa disamakan.

Christine menambahkan, kedua, mengendalikan pertumbuhan kredit agar tidak terlalu berlebihan; ketiga, menjaga fluktuasi nikai tukar; keempat, menjaga kecukupan cadangan devisa; dan kelima, membangun pengawasan dan pengaturan sektor keuangan yang solid.

Selain itu, Christine juga mengingatkan pentingnya pemerintah di setiap negara berpegang pada empat hal, yakni inovasi, integrasi, infrastruktur dan inklusivitas.sumber:elshinta

PENGAMANAN PILKADA SERENTAK 2015

Jalur - Polri dalam mengamankan Pilkada mempersiapkan 182.524 personel yang didukung oleh 5.137personel Mabes Polri dibagi tiga wilayah, Indonesia Barat, Indonesia Tengah serta Indonesia Timur, Wakapolri Komnjen Pol Budi Gunawan dalam Raker dengan DPD RI, Selasa.

Lebih lanjut, Budi Gunawan yang mewakili Kapolri merinci Kesiapan Pikada Serentak tahun 2015 untuk menghadapi peristiwa kotenjensi dengan sandi Renkon Merpati 2015 .Menghadapi situasi itu, Polri menyiapkan 70.735 personel, ditambah 11.000 personel TNI serta didukung Linmas.

Dijelaskan, semuanya itu untuk mewujudkan situasi kamtibmas yang kondusif.

Tentang pengelolaan dana pengamanan untuk pemilihan Gubernur/Wakil Gubernur, Bupati/Wakil Bupati serta Walikota/Wakil Walikota, total biayanya sebesar Rp 1.094.576.349.977 Namun hingga saat ini, anggaran yang disetujui pemerintah daerah sebesar Rp 691.180.203.655.

Kendati demikian, berapun anggaran yang disediakan untuk pengamanan , Polri siap melaksanakan pengamanan dengan optimal- dengan prinsip selektif prioritas sesuai ancaman pada setiap pentahapan Pilkada Serentak 2015.

Komjen Budi Gunawan, membeberkan tentang Netralisasi Polri merupakan amanat dalam pelaksanaan reformasi Polri, bersikap netral dalam kehidupan politik dan tidak melibatkan diri pada kegiatan politik praktis.

Dalam pada itu, Komjen Budi Gunawan memaparkan tentang peta kerawanan pilkada, Polri telah melakukan pemetaan potensi kerawanan meliputi analisa potensi kerawanan pilkada dipetakan berdasarkan beberapa indikator yaitu, kesiapan penyelenggara pikada, sejarah konflik, potensi konflik pasangan calon, keberadaan pengurus parpol ganda, karakteristik masyarakat, tingkat kerawanan gangguan kamtibmas, sengketa batas wilayah, calon incubment/petahana.sumber:kki

Selasa, 01 September 2015

Empat Kategori Yang Dibutuhkan KPK Saat Ini


Jakarta - Ini Harapan Pansel KPK Kepada Institusi Penegak Hukum Usai Serahkan Nama Ke Presiden Panitia Seleksi pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang terdiri dari praktisi dan akademisi berbagai bidang memberikan keterangan kepada wartawan usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Senin (25/5) Antara/Yudhi Mahatma
Bisnis.com, JAKARTA—Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meminta institusi penegak hukum tidak menjerat pimpinan lembaga antirasuah periode 2015-2019 dengan kasus kecil yang terjadi di masa lalu.

Ketua Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK Destry Damayanti mengatakan pihaknya sudah memilih calon pimpinan yang paling bersih dari seluruh pendaftar. Panitia seleksi juga menggunakan data dari Polri, Kejaksaan, KPK, dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk mengetahui rekam jejaknya.

“Kami membuka begitu banyak ruang dan waktu kepada masyarakat dan lembaga lain untuk memberikan masukan. Kami berharap seandainya nanti sudah terpilih, catatan itu tidak menjadi permasalahan besar di kemudian hari, dan kami bicarakan itu dengan penegak hukum,” katanya di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (1/9/2015).

Destry menuturkan Panitia Seleksi menggunakan hasil wawancara, tes kesehatan, dan masukan dari lembaga lain untuk memutuskan delapan nama yang diberikan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pihaknya juga memperhatikan kepatuhan calon pimpinan dalam membayar pajak. Dengan begitu, diharapkan tidak ada celah untuk melakukan kriminalisasi terhadap pimpinan KPK terpilih.

“Jaminan kami adalah berdasarkan laporan dan catatan yang kami terima, kalau ada yang tiba-tiba ada yang mengajukan hal-hal di luar yang telah disampaikan, itu di luar kewenangan kami,” ujarnya.

Presiden Jokowi sebelumnya menyampaikan delapan nama yang akan diusulkan menjadi pimpinan KPK 2015-2019. Kedelapan nama tersebut dibagi ke dalam empat kategori yang dibutuhkan KPK saat ini.

Adapun delapan nama tersebut adalah Staf Ahli Kepala Badan Intelijen Negara Saut Situmorang, Direktur Trade Union Center Surya Chandra, Hakim Ad Hoc Tindak Pidana Korupsi Alexander Marwata, Anggota Polri Basaria Panjaitan, Mantan Kepala LKPP Agus Rahardjo, Direktur PJKAKI KPK Sujanarko.

Kemudian Pelaksana Tugas Pimpinan KPK Johan Budi Sapto Prabowo, dan Partnership for Government Reform Laode Syarif.sumber:sulawesibisnis

Siswa SMK Tenggelam Di Air Terjun Cunca Ngkuang, NTT

Jakarta - Emanuel Beda (16), siswa kelas X SMK swasta Cinta Damai hilang dan diduga tenggelam saat berwisata di kawasan air terjun Cunca Ngkuang, Wae Reca, Desa Bangka Kantar Kecamatan Borong, Manggarai Timur, NTT, Minggu (30/8/2015).

Warga setempat, tenaga penyelam dari nelayan Borong, anggota Pol PP Matim dan anggota Koramil telah melakukan pencarian. Pencarian dilakukan tepat di bawah air terjun, di mana korban dilaporkan tenggelam.

Hingga Senin (31/8) pukul 14.30 Wita warga Wodo Desa Compang Loni Kecamatan Rana Mese, belum juga ditemukan.

Padahal sebelum dilakukan pencarian warga sudah melakukan upacara adat untuk meminta izin kepada penghuni air terjun Cunca Ngkuang.

Karena tidak juga ditemukan, warga setempat akhirnya melakukan upacara ada selanjutnya  pemukulan alat musik gong dan gendang.

 Itu dilakukan karena muncul kecurigaan, korban hilang diculik oleh setan di lokasi. Apalagi, lokasinya dikelilingi tebing dan hutan.

Guru pendamping SMK Cinta Damai, Heribertus Bon membenarkan, korban yang dikabarkan hilang itu salah satu siswa SMK Cinta Damai. Mereka datang di lokasi air terjun Cunca Ngkuang dengan jumlah siswa sebanyak 33 orang, di mana dari kelas X sebanyak 18 orang dan kelas XI sebanyak 15 orang. Semua dari jurusan kepariwisataan dan didampingi lima orang guru.

"Tiba di lokasi sekira pukul 11.30 Wita dan sebagian dari siswa langsung berenang. Sekira pukul 13.30 Wita, semua siswa berkumpul untuk makan dan ternyata dari jumlah 18 siswa kelas X, korban tidak tampak. Sementara tas, baju, sepatu dan handphone korban masih ada,” bebernya.

Heribertus menjelaskan, sejak dikabarkan hilang, para guru dan siswa mencarinya, tapi hasilnya nihil.sumber:megapolitanharianterbit

Dikota Ini Kaum Pria dan Wanita Hidup Terpisah


Jakarta - Di Libya ada sebuah kota yang populer lantaran keunikannya. Kota itu bernama Ghadames. Dilansir dari Amusing Planet, Ghadames yang dijuluki ‘pearl of dessert‘ atau ‘mutiara gurun’ ini unik lantaran 2 hal.

Pertama, arsitektur pemukiman masyarakat di sini yang kompleks dan seperti sarang lebah. Kedua, di kota ini kaum pria dan wanita hidup terpisah.

Pemisahan kaum pria dan wanita dalam kehidupan sehari-hari merupakan bentuk penerapan hukum Islam agar terhindar dari zina.

Kota Ghadames terletak di distrik Nalut, Tripolitania, bagian barat daya Libya. Populasi di kota ini sekitar 10.000 kepala. Rumah-rumah di tempat ini memiliki arsitektur khas berbentuk vertikal.

Lantai dasar digunakan untuk menyimpan persediaan makanan. Sementara lantai lain untuk keluarga, dan di lantai paling atas terdapat sebuah teras terbuka yang disediakan khusus untuk para wanita.

Teras terbuka di atas dibuat sambung-menyambung antara satu rumah dengan rumah lainnya agar para perempuan dapat bergerak bebas, berkomunikasi dengan teman dan tetangga.

Bagian atas ini dibuat tertutup di bawahnya. Sehingga kaum pria yang ada di bagian bawah tak bisa melihat aktivitas para wanita di atas.

Ghademes merupakan sebuah kota tua. Sejarah mencatat, kota ini sudah ada sejak periode Romawi. Kala itu pemukiman ini dikenal dengan nama Cydamus, sebuah kota benteng di abad ke-1 SM. | sumber: dream.co.id


Jumat, 28 Agustus 2015

Indonesia Ditunjuk Memperbaiki Kondisi Ekonomi Dunia

Jakarta - Saat krisis menghantam Amerika pada 2008, Indonesia bersama China dan India tampil di puncak daftar negara yang ekonominya masih tumbuh positif alias tetap kuat diterpa badai krisis. Sejak saat itu ekonomi Indonesia mulai dipertimbangkan lantaran dianggap berhasil menjaga stabilitas ekonomi global.

Di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi dunia saat ini, Presiden Joko Widodo diharapkan bisa menjadi motor pendorong negara-negara G-20 untuk memperbaiki kondisi ekonomi dunia.

"Saya harapkan pemerintah bisa memulai misi bersama ini. Sebagaimana pernah dilakukan saat krisis ekonomi tahun 2008," ungkap Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi dan Pendanaan Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas Bambang Prijambodo di kantornya, Jakarta, Jumat (28/8).

Dia menceritakan, sedikit menilik ke belakang, negara-negara G-20 pernah melakukan langkah bersama membalikkan keadaan ekonomi yang karut marut saat 2008. Amerika Serikat yang saat itu tengah terpuruk, menjadi motor untuk gerakan ini.

"G20 bersama-sama melakukan compilation fiskal untuk mengatasi resesi yang terjadi saat itu. Yang sekarang ini belum. Ini yang sekarang saya agak bingung," terangnya.

Bambang menambahkan, pada saat itu ada semacam gerakan bersama dari seluruh negara G-20. Hasilnya luar biasa, dalam kurun waktu dua tahun harga komoditas yang awalnya anjlok kembali menguat.

"Jadi bayangkan ada langkah bersama agar kompilasi kebijakan fiskal dan stimulus moneter yang begitu progresif sehingga pemulihan keadaannya cepat," ujarnya.

Jika dibandingkan kondisi saat ini, Bambang menilai sangat jauh berbeda. Masing-masing negara yang terdampak perekonomian global sibuk menyelamatkan diri sendiri. Karena itu dia mengharapkan, Indonesia bisa menjadi motor penggerak utama untuk perbaikan ekonomi global.

"Kalau ini (compilation mission) ada saya yakin ini akan cepat. Kalau tidak kemungkinan pemulihannya akan bertahap, tapi juga masih banyak kebijakan yang harus kita cermati dan perhatikan," tutup Bambang.sumber:merdeka

Kamis, 27 Agustus 2015

Polri Bongkar Sindikat Peredaran Narkotika dan Jaringan Cyber


Jakarta — Bareskrim Polri berhasil membongkar sindikiat peredaran narkotika dan jaringan cyber crime internasional, yang dikendalikan dari sebuah rumah mewah di Setra Duta Raya, Bandung, Jawa Barat. Saat ini polisi sudah menangkap 30 warga negara Taiwan terdiri atas 16 pria dan 14 wanita di lokasi.

Kepala Bareskrim Polri Komjen Budi Waseso menjelaskan, pengungkapan kasus ini berawal dari penangkapan kurir narkoba di Bandara Soekarno Hatta beberapa hari lalu. Ketika itu, pada tanggal 22 Agustus lalu, petugas operasi bersama Polri, Bea Cukai, imigrasi dan analis IT menangkap WN Taiwan bernama Chen Hsin Chieh serta seorang WNI bernama Harry Gandhy berikut barang bukti sebesar 2,5 Kg shabu-shabu.

“Saat diperiksa, kedua tersangka mengaku hanya sebagai kurir dan sabu-sabu tersebut adalah milik Lim Chandra Sutioso,” kata Budi Waseso, Kamis (27/8).

Keesokan harinya, lanjut Budi, petugas menangkap Lim di Komplek Ruko Grand Ancol, Pademangan, Jakarta Utara. Petugas menemukan 192 paspor dari negara asal Taiwan, China, Virtnam dan Mongolia. Menurut keterangan Lim, 26 paspor diantaranya merupakan milik warga negara Taiwan yang saat ini berada di Komplek Setraduta Raya Blok E3 No 8 RT 01/03, Desa Ciwaruga, Kecamatan Parompong, Bandung, Jawa Barat.

Terus melakukan pengembangan, petugas kemudian menangkap Miki yang berperan sebagai pengurus paspor puluhan WN Taiwan tersebut. Petugas selanjutnya melakukan penangkapan dan penggeledahan serta penyitaan di rumah mewah berlantai tiga yang dihuni puluhan WNI itu.

“Sebanyak 33 orang, terdiri atas 30 WNA Taiwan dengan rincian 14 wanita dan 16 pria serta tiga pengurus rumah diamankan di lokasi. Selain melakukan penangkapan, petugas juga menemukan barang bukti narkoba berupa 2,5 gram shabu-shabu, 250 butir psikotropika golongan IV serta satu set bong alat hisap shabu,” kata pria dengan sapaan akrab Buwas itu.

Selain narkoba, sindikat internasional ini dicurigai juga terlibat kejahatan cyber crime. Hal itu berdasarkan temuan bukti 11 unit laptop, 22 unit telepon, 30 unit router (sambungan internet), 30 bundel kertasrekapan tulisan cina,15 buku rekapan, 65 unit HP, 4 titik CCTV dan 1unit antena luar penguat signal GSM.

Modus untuk kejahatan narkotika yaitu dengan menyelundupkan narkotika dari China ke Indonesia melalui Bandara Soekarno Hatta dan diedarkan. Sementara untuk kejahatan Cyber crime, para pelaku merekrut karyawan melalui website untuk mencari pegawai untuk bekerja di luar negeri dengan fasiitas tiket perjalanan pulang pergi dan diberi gaji besar.

Para tersangka juga melakukan penipuan dengan mengirimkan kabar adanya sms berita bohong kepada para korban di luar negeri dan menginformasikan bahwa data rusak dan diharapkan menghubungi kantor polisi dengan nomor yang sudah disiapkan.

Selanjutnya korban menghubungi kantor polisi tersebut yang diterima oleh pelaku di TKP (Bandung) yang mengaku seolah-olah polisi yang bertugas di China. Melalui telepon, tersangka memandu korban untuk memberikan data berupa identitas penelpon, data keluarga dan data yang ada di bank. Setelah data keuangan bank didapat, selanjutnya tersangka mengambil uang korban dengan cara mentransfer ke rekening penampingan.

“Kita masih dalami apakah cyber crime juga digunakan para pelaku untuk menjerat karyawan untuk dijadikan kurir narkoba. Masih kita dalami. Kita juga belum bisa pastikan kaitan dengan penggerebekan oleh Polda beberapa hari lalu. Bisa saja ada kaitannya,” kata Kabareskrim.