Selasa, 01 September 2015

Empat Kategori Yang Dibutuhkan KPK Saat Ini


Jakarta - Ini Harapan Pansel KPK Kepada Institusi Penegak Hukum Usai Serahkan Nama Ke Presiden Panitia Seleksi pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang terdiri dari praktisi dan akademisi berbagai bidang memberikan keterangan kepada wartawan usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Senin (25/5) Antara/Yudhi Mahatma
Bisnis.com, JAKARTA—Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meminta institusi penegak hukum tidak menjerat pimpinan lembaga antirasuah periode 2015-2019 dengan kasus kecil yang terjadi di masa lalu.

Ketua Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK Destry Damayanti mengatakan pihaknya sudah memilih calon pimpinan yang paling bersih dari seluruh pendaftar. Panitia seleksi juga menggunakan data dari Polri, Kejaksaan, KPK, dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk mengetahui rekam jejaknya.

“Kami membuka begitu banyak ruang dan waktu kepada masyarakat dan lembaga lain untuk memberikan masukan. Kami berharap seandainya nanti sudah terpilih, catatan itu tidak menjadi permasalahan besar di kemudian hari, dan kami bicarakan itu dengan penegak hukum,” katanya di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (1/9/2015).

Destry menuturkan Panitia Seleksi menggunakan hasil wawancara, tes kesehatan, dan masukan dari lembaga lain untuk memutuskan delapan nama yang diberikan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pihaknya juga memperhatikan kepatuhan calon pimpinan dalam membayar pajak. Dengan begitu, diharapkan tidak ada celah untuk melakukan kriminalisasi terhadap pimpinan KPK terpilih.

“Jaminan kami adalah berdasarkan laporan dan catatan yang kami terima, kalau ada yang tiba-tiba ada yang mengajukan hal-hal di luar yang telah disampaikan, itu di luar kewenangan kami,” ujarnya.

Presiden Jokowi sebelumnya menyampaikan delapan nama yang akan diusulkan menjadi pimpinan KPK 2015-2019. Kedelapan nama tersebut dibagi ke dalam empat kategori yang dibutuhkan KPK saat ini.

Adapun delapan nama tersebut adalah Staf Ahli Kepala Badan Intelijen Negara Saut Situmorang, Direktur Trade Union Center Surya Chandra, Hakim Ad Hoc Tindak Pidana Korupsi Alexander Marwata, Anggota Polri Basaria Panjaitan, Mantan Kepala LKPP Agus Rahardjo, Direktur PJKAKI KPK Sujanarko.

Kemudian Pelaksana Tugas Pimpinan KPK Johan Budi Sapto Prabowo, dan Partnership for Government Reform Laode Syarif.sumber:sulawesibisnis

Related Posts:

  • Tiket Kereta untuk Mudik Habis TerjualJakarta - Kereta api tampaknya menjadi alat transportasi primadona bagi warga yang ingin mudik ke kampung halamannya agar bisa merayakan Hari Raya Idul Fitri bersama keluarga. Buktinya, meski Lebaran masih sekitar tiga bulan … Read More
  • Kronologi Kecelakaan Bus Nugroho di Semarang Semarang - Bus PO Nugroho bernopol H 1574 AG, jurusan Mangkang - Tembalang, Kota Semarang, menabrak lima sepeda motor dan tiga unit mobil, di Jalan Wahidin, Semarang, pada Jumat (3/5/2013) siang. akibatnya dua orang tewas d… Read More
  • Kado Lalu Lintas Surabaya Dapat Penghargaan Kategori Kota MetropolitanSurabaya  - Surabaya mendapat kado istimewa menjelang HUT-nya yang ke-720. Ya, Kota Pahlawan berhasil meraih penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN) Bidang Lalu Lintas tahun 2012 kategori kota metropolitan.Piala diserah te… Read More
  • Presiden Akan Mengambil Kebijakan BBM Naik Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan dirinya siap mengambil kebijakan untuk menaikan harga BBM bersubsidi saat kompensasi terhadap masyarakat kecil yang terkena dampak juga telah siap untuk dilaksanakan."Dan… Read More
  • Polisi Tangkap Pelaku Perbudakan Buruh Jakarta - Setelah menggerebek pabrik olahan limbah di kawasan Bayur, Tangerang, Polres Kota Tangerang telah menangkap beberapa pelaku perbudakan buruh. Ada pula pelaku yang tengah buron. "Ada lima tersangka yang sudah … Read More

0 komentar:

Posting Komentar