This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Jumat, 22 November 2013

Diduga Sopir Ngantuk, Truk Tabrak Pohon



Bali - Terjadi lagi kecelakaan dikarenakan human error, diduga sopir mengantuk, mengakibatkan truk Tronton menabrak pohon hingga tumbang di jalur Denpasar – Gilimanuk Banjar Jelijih Tegeh,Desa Megati,Selemadeg Timur,Tabanan Kamis  (21/11/13).

Diketahui kendaraan truk tronton bernopol B 9494 UZ yang di kemudikan oleh  Bawon, (39) warga  Probolinggo, Jawa Timur dan kernetnya, Munadi, (56) hingga terperosok kedalam  got, awal sebelum terperosk  ke got tronton bermuatan kramik  30 ton tersebut itu sempat menabrak pohon perindang di pinggir jalan.

Dari  informasi di TKP  truk  tronton yang  naas itu  datang  dari arah Gilimanuk menuju Denpasar, sampai di TKP memasuki jalan turunan, sopir mencoba menginjak rem namun blong. Saat itu sopir kaget karena  dari arah yang berlawanan meluncur sebuah  truk yang menyalip kendaraan lainnya dan  mengambil haluan ke kanan.

Sopir tronton Bawon mengatakan  dirinya  berusaha untuk  menghindar dan membanting  setir ke kiri sehingga menabrak pohon perindang kemudian masuk ke got.Akibatnya kejadian bagian bagian depan  truk tersebut mengalami ringsek, sedangkan sopir dan kernet hanya mengalami luka lecet.

Saat ini kasus laka lantas tersebut masih di tangani jajaran lalu lintas Polsek Selemadeg,Timur.

Kamis, 21 November 2013

Akal-akalan Tridianto Pengurus PPI


Jakarta - Muda bersuara, Tua Menderita, apa yang saat ini dialami loyalis Anas Urbaningrum, Tri Dianto menyambangi kantor Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) di Gedung Perintis Kemerdekaan Jalan Proklamasi No. 56 Jakarta Pusat.

Maksud kedatangan Tri Dianto ke LPSK untuk minta perlindungan terhadap ancaman Nazaruddin saat dikonfrontir untuk dimintai keterangan soal Hambalang di Gedung KPK.

"Minta perlindungan atas ancaman Nazaruddin," kata Tri, Kamis (21/11/2013).

Mantan Ketua Dewan Pimpinan Cabang Demokrat Cilacap itu tiba di kantor LPSK pukul 11.20 WIB. Datang mengenakan kemeja putih lengan panjang, Tri Dianto datang ditemani oleh seorang pria.

Begitu tiba, Tri Dianto segera masuk ke dalam kantor LPSK yang berada di lantai 2 Gedung Perintis. Tri Dianto molor lebih dari satu jam dimana ia dijadwalkan datang ke LPSK pukul 10.00 WIB.

Rencana Akan Ada Monorel di Surabaya

 
Jakarta - Nantinya, Surabaya akan miliki Monorel Baru, karena tidak mau kalah saing dengan di Jakarta. sebut "Walikota Surabaya Tri Rismaharini"

Menyampaikan kalau akan ada rencana pembangunan jaringan monorel di Surabaya. Sebut saja transportasi massal dan cepat berbasis rel itu menjadi satu diantara resep mengatasi problem kemacetan di kota itu saat ini.

"Rencananya itu terlontar dalam lokakarya transportasi perkotaan di kantor Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional, Rabu, 20/1113.

"Surabaya akan membangun angkutan publik monorel sepanjang 23 kilometer untuk daerah perbatasan," katanya tambahnya lagi

Selain monorel, angkutan publik yang akan diadakan adalah jenis tramp untuk pusat Kota Surabaya. Kalau monorel ditaksir butuh Rp 6 triliun, moda tramp dirancang dengan anggaran Rp 2 triliun. Tambah Risma.

Langkah lain yang dilakukan oleh Risma adalah menambah akses masuk Surabaya. Saat ini dari arah selaatan, hanya ada satu akses masuk, untuk itu, demi mengurai kemacetan Risma mengatakan akan menambah enam akses masuk serta pembangunan jalan lingkar luar.

Terobosan lain yang disiapkan Risma adalah program Park and Ride. Nantinya akan dibangun taman yang juga tempat parkir sepeda yang terhubung langsung dengan angkutan masal.

Senin, 18 November 2013

Titik Waspada Banjir dan Penyakit


Jakarta - Musim penghujan mulai mengguyur kota Jakarta, khususnya untuk daerah yang memang menjadi langganan banjir selalu menyisakan permasalahan yang tak kunjung selesai. Ditambah lagi dengan datangnya musim penghujan membuat ruas jalan dihantui kemacetan yang cukup parah, diperparah dengan bertambahnya tingkat volume genangan air hampir setinggi lutut orang dewasa.

Sesuai informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah, saat ini ada beberapa titik genangan yang selalu bertambah dan  bermunculan di ruas jalan Jakarta dan sekitarnya.

Dari pantauan kami dan mendapat sumber dari warga ketika sedang terjebak banjir "para pengendara terpaksa mengambil bahu jalan" dikarenakan untuk menghindari genangan air setinggi 40 cm. Dan ada juga pengendara yang memutar arah.

"Saat ini baru awal dari musim hujan. Waspada banjir!" kata Ka Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, Senin, 18/11/13.

Berikut ini titik titik genangan air ketika hujan turun di Kota Jakarta:

1. Jalan Raden Inten/Buaran arah BKT, genangan 30 sentimeter
2. Jalan Jatiwaringin, 10 cm
3. Jalan dekat RS Abdi Waluyo, 10 cm
4. Jalan depan Kelurahan Setiabudi belakang Indofood Tower, 25 cm
5. Jalan di kolong fly over Antasari, 20 cm
6. Jalan Agus Salim, 10-30 cm
7. Jalan Sabang, 20 cm
8. Jalan Thamrin-Bundaran HI, 10–30 cm
9. Jalan DI Panjaitan depan Hotel Patria Park, 40 cm
10. Jalan Gunung Sahari, 20 cm
11. Jalan Satrio depan Kuningan City arah Kampung Melayu, 30 cm
12. Jalan Kebon Nanas arah Cawing, 30 cm
13. Jalan Dewi Sartika arah UKI terowongan Cawang, 30-40 cm
14. Jalan Senen arah Salemba, 10 cm
15. Jalan di TL (lampu lalu lintas) Pos Oteva, 30 cm
16. Jalan Cikini Raya dekat TIM, 30 cm
17. Jalan Cipinang Indah sekitar sekolah Penabur, 20 cm
18. Jalan Kalimalang Raya, 10 cm
19. Jalan Mampang Raya jalur lambat, 20 cm
20. Jalan Salemba, UI, 20cm
21. Jalan MT Haryono menuju Halim underpass Cawang, 30 cm
22. Jalan Hasyim Ashari depan sekolah Tarsisius dekat GOR Kemakmuran, 20 cm
23. Jalan Otista terowongan Cawang arah Priok, 30 cm.
24. Jalan di wilayah Duri Kosambi, 40 cm
25. Jalan Rasuna Said, 20 cm

Putra Presiden dan Spy Tewas Bersama Jatuhnya Boeing-737 di Rusia


Bangkai Pesawat Boeing 737 yang terjatuh di Kazan, Rusia
MOSKOW - Sebuah pesawat jenis Boeing-737 jatuh di sebuah kota di Rusia, Kazan, Ahad (17/11) waktu setempat. Setidaknya, 50 penumpang tewas akibat kecelakaan ini.

Sebenarnya,  Maskapai Tatarstan yang terbang dari Moskow ini telah berupaya untuk membatalkan pendaratan ketika akan jatuh.

Penerbangan U363 lepas landas dari Bandara Domodedovo pada sekitar pukul 6.25 waktu setempat dan jatuh sekitar satu jam kemudian. Pesawat tersebut berusia 23 tahun.

Menurut laporan dari media lokal, boeing tersebut kehilangan ketinggian dengan cepat dan menyebabkan tangki bahan bakar yang kemudian meledak. Kecelakaan ini menyebabkan semua 44 penumpang dan enam awak pesawat tewas, kata pejabat terkait.
Putra Presiden Federasi Tatarstan Rustam Minnikhanov, Irek, berada di antara penumpang yang jatuh. Begitu pula Kepala Agen Keamanan Intelijen Federal (FSB) Alexander Antonov, menurut manifes penumpang dari maskapai penerbangan.

Angin kencang di tengah suhu di atas nol mendera bandara di Rusia tengah. Penerbangan  dari dan menuju bandara dihentikan sampai tengah hari hingga Senin .

Dubes Indonesia di Tarik dari Australia

 Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Djoko Suyanto


JAKARTA - Melihat perkembangan pemberitaan mengenai penyadapan yang dilakukan Negara Australia terhadap Indonesia, Saat ini Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Djoko Suyanto memberikan tanggapan mengenai dugaan penyadapan oleh intelijen Australia terhadap sejumlah pejabat tinggi Indonesia termasuk Presiden SBY.

“Terkait berita penyadapan di media Australia. Kemenko Polhukam melalui Kemlu akan menghubungi Menlu Australia Julie Bishop menyampaikan bahwa isu itu adalah hal yang akan membawa dampak tidak baik terhadap hubungan bilateral, Indonesia dan Australia,” kata Djoko dalam keterangannya, Senin (18/11/13).

Selain itu, pemerintah Indonesia juga meminta Australia menyampaikan pernyataan resmi dan komitmen tidak akan mengulangi hal tersebut.

“Terkait hal tersebut Kemlu akan memanggil Dubes RI di Canberra ke Jakarta untuk “konsultasi”,” kata Djoko Suyanto.

Selain itu, menurut dia, pemerintah diminta mengkaji kerja sama pertukaran informasi antar pemerintah RI dan Australia , termasuk penugasan pejabat Australia di Kedubes Australia di Jakarta.

“Mereview seluruh kerja sama pertukaran informasi dan kerja sama lainnya dengan Australia,” kata Djoko.

Sebelumnya diberitakan Badan mata-mata Australia menyadap telepon Presiden SBY, Ani Yudhoyono istrinya, dan sejumlah menteri dalam kabinet SBY. Demikian laporan sejumlah media asing dari sejumlah dokumen rahasia yang dibocorkan whistleblower asal AS, Edward Snowden, yang berada di tangan Australian Broadcasting Corporation (ABC) dan harian Inggris The Guardian.

Dokumen-dokumen itu menunjukkan bahwa badan intelijen elektronik Australia, Defence Signals Directorate, melacak kegiatan Yudhoyono melalui telepon genggamnya selama 15 hari pada Agustus 2009, saat Kevin Rudd dari Partai Buruh menjadi Perdana Menteri Australia.

Jumat, 15 November 2013

Ormas PPI ke KPK untuk Rebutan Uang Rp 1 M



Jakarta(Care) -Karena merasa uang  senilai Rp 1 miliar yang disita Komisi Pemberantasan Korupsi(KPK) dari rumah mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum tidak terkait dengan aliran proyek Hambalang, pengurus Ormas Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) Tri Dianto pagi ini akan menemui pimpinan KPK.

“Saya akan temui pimpinan KPK untuk meminta uang sitaan dari markas PPI sebesar Rp 1 miliar untuk dikembalikan karena itu dana PPI,” kata Tri.

Tri mengemukakan bahwa dana yang disita KPK tersebut berasal dari sumbangan para anggota Ormas PPI dan untuk mengembangan organisasi,  sehingga tidak ada kaitannya dengan aliran dana proyek Hambalang

“Uang yang disita itu  bukan dana Hambalang,” kata Tri.

Seperti ramai diberitakan media massa,  pada Selasa(12/11) KPK  melakukan penggeledahan di rumah milik  Anas Urbaningrum dan menyita  uang senilai Rp 1 miliar, berikut enam buah HP, Paspor milik Attiyah, Buku tahlil, dan berkas lainnya.

Gaya Berpolitik Ruhut, Apakah sebagai Pelawak atau Politikus



JAKARTA(CARE)—Gaya bicara politisi Partai Demokrat, Ruhut Sitompul yang ceplas-ceplos dan terkadang nyeleneh mendapat sindiran dari kubu Ormas Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI)pimpinan Anas Urbaningrum.

Meski kapasitasnya sebagai wakil rakyat, Ruhut dinilai lebih sering tampil sebagai pelawak meski dalam forum-forum resmi.

” Wajar saja jika ia ditolak untuk menjadi ketua Komisi III, karena sebagai wakil rakyat ia kurang dapat menempatkan diri didepan publik”. Ujar Wakil Sekretaris Jenderal Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) Iwan Nur Iswan Jumat (15/11/2013)

Sebagai anggota dewan yang duduk di Komisi III yang termasuk Komisi bergengsi, Ruhut dinilai tidak dapat melihat situasi, apalagi bila menyangkut kepada pihak yang kontra pada Ketua Umum sekaligus Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono  Ruhut pun segera melakukan serangan terbuka.

“Seharusnya menyadari posisi dan punya kualitas dalam mengeluarkan statement. Sulit membedakan apakah Ruhut sedang melawak atau serius,” ujarnya.

Gaya politiknya itupun membuat prihatin Sekretaris Dewan Kehormatan DPP Partai Demokrat TB Silalahi dan menyarankannya agar dapat introspeksi diri dan lebih mampu menguasai emosi, sebab jika dipertahankan akan semakin mengganggu citra Partai Demokrat.

BPK Bentuk Pusat Data Keuangan Negara



YOGYAKARTA – Pengembangan sistem informasi keuangan nasional sangat dibutuhkan untuk mendorong peningkatan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara. Karenanya Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengembangkan pembentukan pusat data keuangan negara untuk mencegah terjadinya korupsi di berbagai sektor termasuk pendidikan.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua BPK RI Hadi Poernomo dalam dialog terbuka ”Peran BPK Dalam Mewujudkan Transparansi dan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Negara Melalui Sistem Informasi”, di Sekolah Pascasarjana UGM.

Dia menyebutkan bahwa selama ini di Indonesia belum memiliki pusat data keuangan nasional sehingga pemeriksaan keuangan kurang efektif dan efisien. Berbeda dengan Amerika Serikat yang sejak tahun 1936 telah memiliki pusat data yaitu Social Security Number (SSN) dan Malaysia yang memiliki Multimedia Super Coridor sejak tahun 1996.

”Kami tidak punya pusat data, sementara polisi dan BPN punya. Maka dari itu BPK berusaha menyatukan data-data di lembaga kementrian untuk membentuk pusat data keuangan negara atau Sinergi Nasional sistem Informasi (SNSI),” jelasnya.

Pusat data BPK akan terhubung secara online dengan data yang dimiliki lembaga atau kementerian. Dari pusat data tersebut selanjutnya akan digunakan untuk pemeriksaan secara elektronik audit.

”Dengan adanya pusat data BPK yang tersambung secara online dan pemeriksaan dengan e-audit akan memudahkan pemeriksaan dan mengurangi persinggungan antara pemeriksa dengan lembaga yang diaudit. Pemeriksaannya pun bisa lebih cepat, mudah, dan efisien. Apabila ditemukan kesalahan bisa segera diperbaiki sehingga secara preventif adanya penyimpangan bisa diminimalisir,” urainya.

Dalam kesempatan tersebut Hadi Poernomo juga menyampaikan, pada semester I tahun 2013 BPK telah mengungkapkan 13.969 kasus senilai Rp 56,98 triliun. Kasus tersebut terdiri dari 4.589 kasus senilai Rp 10,74 triliun merupakan temuan ketidakpatuhan yang mengakibatkan kerugian, potensi kerugian, dan kekurangan penerimaan, 5.747 kasus merupakan kelemahan sistem pengendalian intern (SPI), dan 2.854 kasus penyimpangan adminsitrasi.

Ditambah dengan 779 kasus senilai Rp 46,24 triliun merupakan temuan ketidakhematan, inefisiensi, dan ketidak efektifan.