This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Jumat, 30 Mei 2014

Awal Tokoh-Tokoh Masa Boedi Oetomo

 
Jakarta - Orang-orang di bawah ini ditakdirkan berperan jadi pelaku sejarah. Seperti batu yang masuk dan menembus ke dasar air, gaya gravitasi menariknya terus ke bawah, ke tujuan akhir yaitu mengabdi bagi kepentingan sesama manusia.

Di bawah ini beberapa tokoh di awal masa Boedi Oetomo dengan rangkuman informasi akan profilnya.

1. Angka

Lahir di Banyumas, sebagai putra Asisten Wedana di Madukara, Banjarnegara. Raden Angka Prodjosoedirdjo menamatkan sekolahnya di STOVIA pada 1912 dengan predikat cum laude. Pada 20 Mei 1908 perkumpulan Boedi Oetomo berdiri, Raden Angka dipilih menjadi bendahara. Sebagai dokter pemerintah, ia ditugaskan di berbagai tempat. dr. Angka pernah diminta untuk menandatangani sebuah Surat Pernyataan sebagai perintis kemerdekaan agar mendapatkan tunjangan pemerintah, ia menolak dengan jawaban bahwa jasa-jasanya merupakan kewajiban dan tanggung jawab tanpa imbalan.

2. Goembrek

Raden Mas Goembrek lahir 21 Juni 1885. Ia bekas dokter pemerintah, tinggal di Jogjakarta. Dalam kepengurusan Boedi Oetomo Cabang Betawi, Goembrek duduk sebagai Komisaris (Pembantu Umum). Namanya disebut di berbagai tulisan sebagai salah seorang pendiri Boedi Oetomo. Namun keaktifannya di pengurus Boedi Oetomo Cabang Betawi masih memerlukan penelitian lanjut. dr. Goembrek ini mulai bekerja di Wonosobo, dan berpindah-pindah beberapa kali: ke Semarang, Kendal, dan Banyumas. Setelah pension ia bekerja lagi memimpin Sanatorium Karangmangu. Kemudian Poliklinik RSU Banyumas di mana ia masih secara sukarela bekerja hingga akhir hayatnya.

3. Goenawan Mangoenkoesoemo

Keluarga Mangoenkoesoemo menguasai STOVIA. Diawali oleh yang sulung, Mas Tjipto, yang masuk STOVIA pada 1899 dan lulus 1905. Lalu Mas Goenawan yang masuk pada 1903 dan lulus 1911. Goenawan, sebagai hampir dari semua keluarga ini, memiliki pekerti dan rasa akan Bahasa Belanda. Ditambah pula temperamennya yang tangkas, tulisannya selalu dapat menggembirakan kawan, dan membuat lawan-lawan panas hati dan merah telinga. Mas Goenawan Mangoenkoesoemo adalah tokoh Boedi Oetomo yang paling awal meninggal dunia, pada 1929. Posisinya di Boedi Oetomo sebagai Sekretaris II. Ia menikahi adik dr. Soetomo, R.A. Srijati.

“Tuan ini adalah salah seorang dari sekretaris saya yang seterusnya tinggal setia pada Boedi Oetomo dan seterusnya menyokong saya pada hari wafatnya,” tulis dr. Soetomo dalam kenangannya.

4. Mochammad Saleh

Mas Mochammad Saleh ikut mendirikan Boedi Oetomo. Meski memang cara penulisan nama tokoh satu ini cukup beragam, versi resmi dari keluarga adalah Dr. Mochammad Saleh bin Sastrodikromo. Di STOVIA, Mochammad Saleh mendapatkan diploma Ind.Arts tahun 1911. Ketika Partai Indonesia Raya (Parindra) dibentuk sebagai hasil fusi PBI, Boedi Oetomo dan beberapa partai lain, ia aktif sebagai Penulis II. Di bulan Agustus 1937 ia ditunjuk sebagai Ketua Pengurus Parindra Cabang Probolinggo.

5. Mohammad Soeleiman

Soetomo mengenangnya sebagai kawan berotak encer tapi pemalas, sekaligus aktif berorganisasi. Goenawan masih ingat pada de dikke Soeleman (si gemuk Soeleman) ketika berkisah mengenai kelahiran Boedi Oetomo. Wakil Ketua Boedi Oetomo Cabang Betawi adalah Mas Soeleiman.

6. Soeradji

Soeradji bersama Soetomo untuk kali pertama bertemu dr. Wahidin Soediro Hoesodo di Jakarta pada tahun 1907—pertemuan bersejarah yang kemudian menginspirasi pembentukan Boedi Oetomo. Ia lahir pada tahun 1888 di Madiun, dan tercatat dalam data STOVIA lulus pada 1912. Pascalulus, ia bertugas di Bandung, lalu ke daerah Palembang di Sungai Gerong. Ia menikah dengan salah seorang cucu dari dr. Wahidin. Di sana putra sulungnya lahir. Ia pindah ke Kepulauan Riau, lantas ke Pulau Sambu dekat Singapura. Tahun 1916 ia kembali ke Yogyakarta da ditempatkan di Wonogiri sebagai Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten. Di tempat ini dr. Soeradji berhasil memberantas penyakit frambusia dan busung lapar.

Cerita Peran Anjing Militer Saat Perang

Jakarta - Selama berabad-abad anjing militer telah memainkan peran penting di medan perang.
anjing militer,anjing dalam perang,peran Anjing militer dalam Perang Bill Wynne menggendong Smoky, seekor anjing terrier Yorkshire yang ia adopsi di Filipina ketika berdinas di Angkatan Bersenjata AS selama Perang Dunia II.

Anda mungkin bertanya-tanya, apa peran para anjing militer dalam perang? Kisah ini salah satu contohnya.

Setiap hari, gelombang pesawat Jepang menyerang lapangan udara Sekutu di Teluk Lingayen di Luzon, pulau terbesar dari Kepulauan Filipina. Serangan itu mengambil jalur komunikasi, dan komandan Amerika sangat perlu menjalankan saluran telepon melalui pipa yang membentang sekitar 70 meter di bawah tanah dari dasar ke tiga skuadron terpisah, tetapi mereka tidak memiliki peralatan yang memadai.

Pipa itu hanya berdiameter 20 sentimeter, dan satu-satunya cara untuk menempatkan saluran di tempat itu harus dilakukan dengan tangan. Dapat dibayangkan, perlu lusinan pria untuk menggali parit agar bisa meraih kabel bawah tanah. Pekerjaan berbahaya yang akan memakan waktu beberapa hari dan bisa membahayakan mereka karena serangan tetap musuh.

Jadi sebagai gantinya, mereka menggantungkan harapan pada jalan keluar yang tidak konvensional: mengirim seekor anjing kecil —terrier Yorkshire— melalui pipa dengan benang layang-layang yang terkait pada gelang lehernya.

Benang itu kemudian dapat digunakan untuk menalikan kabel melalui pipa. Tugas berat untuk memanggil, membujuk si anjing kecil didampingi pemiliknya, Kopral Bill Wynne, pemuda asli Ohio berusia 22 tahun, yang telah mengadopsinya ketika tengah berada di Papua Nugini.

Ketika mencapai sisi lain, jaringan komunikasi terbentuk, dan si anjing kecil sangat dihargai karena menyelamatkan nyawa sekitar 250 pria serta 40 pesawat hari itu. Namun dalam tahun-tahun mendatang, si Yorkie kecil akan pula mencapai pujian jauh lebih besar, karena ia berperan dalam pengaruh penyembuhan untuk tentara terluka.

Pendidikan Kekerasan Anak Di Indonesia

 
Jakarta - Pemberitaan di media cetak maupun elektronik tentang kekerasan yang dialami oleh anak, baik itu bentuk kekerasan fisik (bullying) maupun kekerasan atau kejahatan seksual (Child Sexual Abuse). Yang lebih menyedihkan lagi, bahwa kedua kekerasan dan kejahatan tersebut terjadi di dalam lingkungan pendidikan yang notabene itu adalah tempat yang seharusnya “steril” dari hal-hal semacam itu.

Kekerasan yang dialami oleh almarhum Renggo Khadavi, siswa kelas 5 Sekolah Dasar (semoga Allah SWT menempatkannya di sisi-Nya), dan kejahatan seksual yang dialami oleh beberapa orang siswa Taman Kanak-Kanak (TK) di Jakarta International School (JIS), bahkan mungkin ratusan siswa lainnya di seluruh Indonesia, merupakan bukti nyata lemahnya control dan pengawasan system manajemen pendidikan kita terhadap peserta didik itu sendiri. Sekolah yang mahal, bahkan yang bertaraf Internasional sekalipun bukanlah jaminan kalau siswa peserta didiknya aman dari kejahatan dan kekerasan. Bahkan yang menjadi ‘kejutan’, ternyata TK di JIS tersebut tidak mengantongi izin operasional dari Kementrian Pendidikan Nasional alias sekolah TK JIS adalah liar keberadaannya.

Karena itulah beberapa pakar pendidikan dan psikologi di Indonesia setuju untuk mencanangkan Gerakan Darurat Kekerasan dan Kejahatan Terhadap Anak. Gerakan ini lahir dari keprihatinan mereka terhadap kekerasan yang terjadi dalam dunia pendidikan di Indonesia. Gerakan ini harus mendapatkan dukungan dari semua pihak yang masih perduli dengan generasi bangsa ini. Jika kita hanya mengandalkan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) saja dalam menangani hal ini, maka bukan tidak mungkin kita akan semakin kewalahan dan ‘kecolongan’ dengan kejadian-kejadian kekerasan serupa berikutnya. Tentu saja, kita berharap bahwa ini adalah kejadian yang terakhir yang menimpa anak-anak Indonesia.

Kitapun mengapresiasi tindakan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo yang langsung merespon kekerasan yang terjadi terhadap almarhum Renggo yang terjadi di sekolahnya sendiri dengan merekomendasikan pemecatan terhadap Kepala Sekolah yang bersangkutan. Hal ini seharusnya menjadi perhatian serius dan pembelajaran bagi seluruh Kepala Sekolah di seluruh Indonesia agar mereka menjalankan seluruh fungsi manajemen sekolah, yaitu Perencanaan, Pengorganisasian yang solid, Pelaksanaan manajemen sekolah yang terpadu, dan Pengontrolan atau Evaluasi menyeluruh terhadap seluruh guru, siswa, komite sekolah, penjaga sekolah dan seluruh unsur sekolah lainnya.

Kepala Sekolah juga seharusnya lebih sering berada di sekolahnya dan berkomunikasi secara intens dengan seluruh anggota sekolah, termasuk siswa-siswanya, daripada berada di luar sekolahnya dengan alasan menghadiri rapat-rapat yang terkadang tidak jelas kepentingannya.

Lemahnya pengawasan internal oleh Kepala Sekolah dan seluruh unsur anggota sekolah terhadap kegiatan guru dan siswa, mereka sangat membuka peluang terhadap terjadinya kekerasan tersebut.

Kekerasan Terhadap Anak

Menurut UU no 23 tahun 2003 tentang Perlindungan Anak, pada pasal 1 ayat 1 dikatakan bahwa yang dimaksud dengan anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan.

Sedangkan kekerasan adalah suatu tindakan memaksa, melukai atau menyakiti dengan sengaja terhadap objek sasarannya. Dengan demikian, bila kekerasan fisik dialami oleh mereka yang usianya saja belum mencapai 18 tahun, dapatlah kita bayangkan bagaimana sakitnya mereka menahan rasa sakit yang diakibatkan oleh kekerasan fisik tersebut, belum lagi trauma psikis yang diderita oleh korban pasca kekerasan tersebut terjadi.

Karena itulah pemerintah, melalui aparat penegak hukumnya harus menghukum pelaku kekerasan terhadap anak dengan hukuman yang berat, agar menimbulkan efek jera kepada pelaku kekerasan lainnya.

Kekerasan terhadap anak dapat dilakukan baik oleh orang yang lebih dewasa maupun oleh sesama anak-anak itu sendiri. Biasanya hal ini terjadi oleh orang-orang dekat di sekitar mereka, bahkan bisa jadi juga oleh anggota keluarga si anak itu sendiri. Banyak penyebab mengapa kekerasan terhadap anak itu bisa terjadi.

Jika yang melakukan kekerasan terhadap anak itu adalah orang dewasa, maka penyebabnya antara lain adalah ketidakstabilan emosi si pelaku, seperti mudah tersinggung dan mudah marah. Berikutnya adalah himpitan ekonomi, trauma kekerasan yang dialami oleh si pelaku itu sendiri ketika dia masih anak-anak, dan faktor tontonan tentang kekerasan.

Sedangkan jika kekerasan itu dilakukan oleh si anak itu sendiri terhadap anak lainnya, maka penyebabnya antara lain contoh sikap dan prilaku orangtuanya dalam keluarga yang selalu menggunakan kekerasan dan kata-kata kasar dalam mendidik anak-anaknya. Berikutnya adalah faktor tontonan yang berisikan kekerasan atau tontonan yang berisi tentang kebencian terhadap teman sebaya, seperti yang selalu dipertontonkan oleh acara Sinema Elektronik (sinetron) di televisi kita. Faktor lain yang tidak kalah pentingnya juga adalah kurangnya perhatian dan control orangtua di rumah dan para guru di sekolah, sehingga mereka dengan leluasa menjadi ‘jagoan’ atau ‘algojo’ bagi teman-temannya sendiri.

Khusus untuk tontonan sinetron di televisi lokal kita, sebagai sesama anak bangsa yang masih perduli dengan moral generasi muda bangsa ini, kami berpesan kepada para produser, sutradara, pihak televisi, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) agar segera menghentikan tontonan atau sinetron yang menampilkan kekerasan dan intrik kebencian yang terkesan sangat amoral dan picisan. Apalagi latarbelakang ceritanya menggunakan background dunia pendidikan, seperti di sekolah atau kampus. Miris rasanya jika kita menyaksikan bagaimana sinetron-sinetron itu menampilkan adegan siswa yang mempermainkan gurunya, yang sengaja ditampilkan seperti orang yang bloon.

Padahal guru adalah orang yang wajib kita hormati karena posisinya adalah setara dengan orangtua kita. Belum lagi adegan ‘ngegank’ untuk membenci temannya sendiri, padahal mereka masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Pakaian seragam sekolah yang minimpun berani mereka tampilkan, seolah-olah sekolah adalah tempat untuk memamerkan aurat, khususnya bagi siswa perempuan. Ada juga adegan pacaran atau berdekatan sesama lawan jenis yang melebihi batas di sekolah dan kampus, dan masih banyak lagi adegan negatif lainnya.

Kami mengingatkan kepada para produser, sutradara, pihak televisi, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), bahwa moral bangsa ini sudah terpuruk sampai pada titik nadir, mulai dari rakyat jelata sampai para pejabat dan pemimpin bangsa kita sendiri. Jadi janganlah kita memberi andil untuk menambah kehancuran moral bangsa ini. Berikanlah anak-anak bangsa tontonan yang baik dan bermanfaat. Jika anda ingin menggunakan dunia pendidikan sebagai tema sinetron yang anda produksi, tunjukkanlah sisi positif dari dunia pendidikan bangsa Indonesia, galilah tema yang merangsang anak bangsa untuk berkreasi dalam ilmu pengetahuan atau tema pertemanan yang tulus. Jika anda semua tidak sanggup melakukan itu, lebih baik anda mencari tema yang lain dengan tidak menggunakan background dunia pendidikan dalam produksi sinetron anda.

Untuk itulah, maka pengawasan yang ekstra dari orangtua terhadap anaknya diperlukan. Kita harus mengetahui dengan siapa anak-anak kita bergaul, menanamkan keimanan kepada mereka sejak dini, berkomunikasi secara intens dan berkualitas, menghindari didikan dengan kekerasan, dan sebagainya. Hal ini harus dilakukan secara terus-menerus sampai mereka dewasa dan mengerti akan konsekuensi atau tanggungjawab terhadap suatu hal. Bagaimanapun, keluarga adalah lembaga pendidikan yang terkecil dan terkuat bagi anak-anak kita. Apa yang dilakukan oleh anak-anak di lingkungannya sesungguhnya itu adalah refleksi atau cermin dari budaya yang ada dalam keluarganya.

Sedangkan sekolah sebagai tempat anak menuntut ilmu harus dapat memberikan suasana belajar yang aman dan nyaman. Sekali lagi, Kepala Sekolah dan Guru harus mampu mendidik dan memberikan contoh suri tauladan yang terbaik bagi anak-anak peserta didik mereka. Jangan sampai kekerasan yang dilakukan baik oleh guru terhadap siswanya, maupun siswa terhadap siswa lainnya terjadi dalam lingkungan sekolah atau lembaga pendidikan tersebut.
sumber: j. faisal

Apa Tema Debat Capres Cawapres?.


Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) dengan para ahli membahas tema yang akan dijadikan debat Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) Pemilu 2014.

Sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, debat capres dan cawapres akan diselenggarakan oleh KPU sebanyak lima kali, dua kali untuk capres, dua kali untuk cawapres, dan satu kali untuk capres dan cawapres.

Dalam pembahasan tersebut turut dihadiri seluruh tim dari Ketua, Anggota dan Sekjen KPU, pejabat di lingkungan Sekretariat Jenderal (Setjen) KPU, serta para ahli diantaranya, Ramlan Surbakti, Ahmad Erani Yustika, Tony Prasetyantono, Edi Slamet Irianto, Pratikno, Ravik Karsidi, Basis Susilo, Hikmawanto Juwono, Siti Zuhro, serta Djaali.

Menurut Ketua KPU, Husni Kamil Manik, debat capres dan cawapres ini harus dapat memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang visi dan misi dari masing-masing kandidat.

“Debat ini dapat mendukung ke arah Pemilu yang substansial, dengan memunculkan pemikiran-pemikiran atau ide yang bermanfaat bagi para pemilih. Selain itu, debat ini bukan sebagai wahana untuk menaikkan salah satu kandidat dan menjatuhkan kandidat lain. Biarlah publik yang menilainya,”.

Kamis, 29 Mei 2014

Menteri Sementara: Agung Laksono Gantikan Suryadharma Ali Jadi Menag


Jakarta - Menko Kesra Agung Laksono untuk merangkap jabatan sekaligus melaksanakan tugas sementara Menteri Agama (Menag).(Foto: Istimewa)JAKARTA, Berita HUKUM - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono(SBY) menugaskan Menko Kesra Agung Laksono untuk merangkap jabatan sekaligus melaksanakan tugas sementara Menteri Agama (Menag). Presiden SBY telah menerima surat pengunduran Suryadharma Ali melalui Mensesneg Sudi Silalahi di Istana Bogor, Jawa Barat, Rabu (28/5).

"Telah kami terima melalui Mensesneg hari ini di Istana Bogor surat pengunduran diri Pak SDA yang intinya mengembalikan kepercayaan Presiden SBY atas posisi Menteri Agama," kata Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha.

Menag Suryadharma Ali mundur setelah menjadi tersangka korupsi di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena diduga melakukan penggelembungan dana haji. Meskipun mengaku tak bersalah namun Senin (26/5) lalu, SBY sudah meminta agar SDA segera menuliskan surat pengunduran dirinya.

Presiden didampingi Ibu Negara Hj. Ani Yudhoyono menghadiri peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW di Istana Bogor, Jawa Barat.

Acara yang berlangsung di Gedung Induk Istana Bogor itu juga dihadiri oleh Wakil Presiden Boediono didampingi Ny Herawati Boediono.

"Menko Kesra bertindak selaku Menteri Agama ad interim dan akan memberikan sambutan pada peringatan Isra' Miraj malam nanti," kata Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha.

Hadir juga para menteri anggota kabinet Indonesia bersatu II, para duta besar negara sahabat, tokoh masyarakat, alim ulama dan undangan lainnya.

SBY: Saya Tidak Pernah Meminta Capres Paparkan Visi & Misi

Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan para Pemred.(Foto: Istimewa)JAKARTA, Berita HUKUM - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meluruskan pemberitaan yang simpang siur terkait rencana penjelasan visi dan misi pasangan Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa di hadapan kader partai yang dipimpinnya.

SBY mengaku mengetahui ada kalangan yang menyatakan, bahwa ia sebagai Presiden maupun pimpinan partai tak sepatutnya meminta para Capres memaparkan visi dan misinya.

“Saya tidak pernah meminta, apalagi mengharuskan para Capres paparkan visi dan misinya kepada saya,” kata Presiden SBY, melalui akun twitternya @SBYudhoyono yang diunggahnya, Kamis (29/5) beberapa saat lalu.

Presiden menegaskan, ia tidak punya hak untuk itu (mengharuskan para Capres paparkan visi dan misinya) di hadapannya.

“Saya juga mengerti aturan dan etikanya,” tegas SBY.

Menurut SBY, yang benar, pasangan Capres-Cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa telah menulis surat pada pimpinan Partai Demokrat (PD) agar diberi waktu untuk memaparkan visi dan misinya. 

“Itu hak mereka juga,” jelasnya.

Presiden SBY menyarankan, agar menang, Tim Sukses pasangan Capres-Cawapres sebaiknya fokus untuk membantu Capresnya berkomunikasi secara efektif dengan rakyat. Bukan sibuk bernafsu menyerang dan menuduh kompetitor dengan kampanye hitam. “Percayalah, tidak akan efektif,” tutur SBY.

Usulkan ke MPR

Sebelum ini, tanpa penjelasan ada tidaknya ‘undangan’ dimaksud, anggota tim pemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla pada Pemilu Presiden 2014, Eva Kusuma Sundari, melontarkan pernyataan keberatan dengan ‘undangan’ Presiden SBY kepada Jokowi-JK untuk memaparkan visi misinya secara bergiliran dengan pasangan lain, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

Menurut Eva, undangan itu tak beretika. "Keberatan, SBY kaya raja saja," kata Eva, di Jakarta, Rabu (28/5).

Saat itu Eva mengemukakan, SBY dapat mengusulkan kepada MPR RI untuk mengundang dua pasang capres-cawapres guna memaparkan visi-misinya. Dengan begitu, aroma politiknya menjadi redam dan tak menimbulkan prasangka di kemudian hari.

Sementara Ketua Harian Partai Demokrat Syariefuddin Hasan atau lebih dikenal dengan nama Syarief Hasan mengaku bahwa, pihaknya menerima surat dari pasangan Prabowo-Hatta yang menyatakan keinginan keduanya untuk memaparkan visi dan misi mereka di hadapan kader Demokrat.

"Mereka sampaikan surat resmi kepada Demokrat untuk sampaikan visi misi mereka lima tahun ke depan. Untuk itu Demokrat fasilitasi keinginan mereka akan dilakukan 1 Juni, akan dilakukan di Hotel Sahid," kata Syarief dalam jumpa pers di rumah dinasnya di Jakarta, Senin (28/5).

Syarief menegaskan bahwa, Demokrat bukan menjadi pihak pengundang dalam hal ini. Dia juga menegaskan bahwa sejauh ini Demokrat baru menerima surat undangan dari pasangan Prabowo Hatta Rajasa. Belum ada undangan dari pasangan Capres lainnya, Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla.

"Kami tidak mengeluarkan undangan, tapi ini respons positif dari capres dan cawapres Prabowo-Hatta. Oleh karena itu supaya tidak ada missed komunikasi, kami sama sekali belum dapatkan surat dari capres dan cawapres lainnya, untuk saat ini baru satu dan kami fasilitasi mudah-mudahan ada pencerahan visi misi Prabowo Hatta kepada Demokrat," jelas Syarief.
sumber:beritahukum

Mengajak Keterbukaan Korban Kekerasan Seksual pada Anak


Jakarta -  Kekerasan atau pelecehan seksual kerap terjadi di lingkungan sekitar kita tidak pernah luput dari pemberitaan media massa. Kasus mengenai kekerasan terhadap anak yang tampaknya tidak akan pernah berakhir dan tiap tahunnya semakin bertambah. Peristiwa tersebut tak hanya menimpa wanita dewasa saja melainkan juga menimpa anak-anak perempuan dan laki-laki atau bocah yang masih di bawah umur.

Berbagai kasus-kasus mengenai tindak kekerasan atau pelecehan seksual terhadap anak meski dianggap sebuah peristiwa yang biasa saja, ternyata sangat menarik untuk diungkapkan, dibuktikan dengan maraknya pemberitaan mengenai kekerasan dan pelecehan terhadap anak di berbagai media massa. Kekerasan atau pelecehan seksual menjadi sorotan yang paling menonjol diberbagai media massa, baik cetak maupun elektronik.

Akan tetapi seluruh korban sungkan untuk memberikan penjelasan pengungkapan secara detail dalam sebuah berita. Hal ini dapat memberikan peluang kebebasan kepada para pelaku tindak kekerasan atau pelecehan seksual terhadap anak.


Sulitnya Pria Gemuk Saat Meninggal Dunia

International – Pria tergemuk sedunia, Manuel Uribe meninggal dunia pada Senin 26 Mei 2014. Jenazah pria Meksiko seberat 393 kg itu kemudian dibawa ke tempat kremasi menggunakan mobil truk. Seperti dimuat Daily Mail, Rabu (28/5/2014), Manuel dibawa dengan truk ke rumah duka Serorrey bersama dengan tempat tidur yang menemaninya beberapa tahun terakhir.

Pria berusia 48 tahun itu kemudian dikremasi, pada suhu yang jauh lebih panas dari biasanya. Penanggung jawab kremasi Pedro Reyes mengatakan, fasilitas kremasi Serorrey adalah satu-satunya di kota utara Monterrey yang mampu menangani Manuel yang bobotnya cukup besar ”Suhu oven ditetapkan sekitar 60 persen lebih tinggi dari biasanya,” jelas Reyes.

Upacara ibadah kemudian diadakan untuk Manuel. Namun tak disebutkan di mana abu Manuel akan dilarung. Manuel yang memiliki berat sekitar 558 kilogram itu sempat masuk buku rekor dunia (Guiness World Record) pada 2008. Namun sejak tubuhnya semakin gemuk, ia mengaku mengalami sejumlah komplikasi kesehatan dan hanya bisa berada di tempat tidur selama sembilan tahun terakhir.

Hingga akhirnya ia mencoba diet dan berhasil menurunkan bobot tubuhnya menjadi 393 kilogram. Tapi dokter mengatakan, sepertinya hal itu tidak cukup karena lemak tubuhnya masih akan mengganggu organ tubuh lain. Meski dirawat di rumah sakit karena detak jantungnya yang abnormal, dokter setempat belum memberikan konfirmasi mengenai penyebab Manuel meninggal.

Manuel dibawa ke rumah sakit pada tanggal 2 Mei, karena detak jantung yang abnormal. Ia dibawa ke rumah sakit dengan crane oleh pekerja darurat dan pertahanan sipil. Sebab ia tak mampu berjalan sendiri keluar rumah. Seudah sekitar 9 tahun terakhir ia hanya beraktivitas di atas tempat tidurnya. Manuel Uribe pernah menikah dengan wanita bernama Solis Claudia pada tahun 2008. Namun pernikahannya berakhir, karena bobot tubuhnya yang semakin membengkak membuat hubungannya dengan sang istri sulit. “Dia meminta bercerai. Aku sangat tertekan,” ungkap Manuel ketika itu.

Rabu, 28 Mei 2014

Janji Prabowo Akan Rangkul Kader PDIP


Jakarta - Calon Presiden Prabowo Subianto meyakini Indonesia bisa menjadi bangsa yang besar dengan menghimpun kekuatan. Untuk itu, Prabowo ingin mengajak semua elemen pemuda untuk bergabung di pemerintahan jika dirinnya dan Hatta Rajasa memenangkan pilpres. Tak peduli asal partainya, bahkan kader PDIP pun akan diajak bergabung.

Hal tersebut dinyatakan Prabowo saat menjadi pembicara dalam acara Rapimnas Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) di Hotel Panghegar, Bandung, Rabu (28/05).

“Saya bertekad bahwa bila nanti saya, Hatta Rajasa, dan koalisi merah putih dipercaya, kami tugas pertamanya mencari putra putri terbaik bangsa Indonesia,” ujar Prabowo.

Prabowo menyebut, latar belakang tidak menjadi persoalan dalam mencari putra-putri terbaik bangsa. Satu alasan terpenting, sosok itu merupakan sosok yang terbaik untuk bisa memajukan bangsa Indonesia. Bahkan, Prabowo pun mengatakan, tidak akan memedulikan warna partainya. “Nanti kita akan minta juga putra-putra terbaik dari PDIP pun. Kita minta untuk memperkuat kita.Sekarang boleh bersaing tapi nanti kita harus bersatu untuk bangsa Indonesia," ujar Prabowo.

Prabowo mengatakan, tidak perlu takut untuk bersaing. Namun, ia menyebut, harus ada yang tetap dijaga dalam persaingan itu. "Hati kita, landasan kita, itikad kita, hanya untuk Indonesia yang kita cintai," ujar dia.

Dalam pidatonya itu, mantan Danjen Kopassus ini juga banyak membahas kekuatan kaum muda. “Bung Karno pernah mengatakan berilah saya seribu pemuda dan saya akan pindahkan gunung Semeru. Berikan saya 10 pemuda revolusioner maka saya akan getarkan dunia. Nilai yang terkandung di dalamnya adalah semua perubahan besar oleh manusia itu diciptakan, dihasilkan oleh orang-orang muda," ujar Prabowo.

Prabowo juga menyemangati kaum pemuda untuk melakukan perubahan. “Yang kita takuti, waspadai adalah kalau anak muda kita melempem. Kalau anak muda kita pemalas. Kalau generasi muda kita generasi yang lembek, penakut, yang punya rasa rendah diri. Terlalu kagum dengan bangsa lain, tidak kagum dengan bangsanya sendiri," ujar dia.

"Saya pesan, KNPI jadilah pemimpin yang tangguh. Kalau bukan kalian dari mana lagi? Kalau bukan sekarang, kapan lagi?" tandas Prabowo.
sumber:PI

Inilah Daftar Tim Pemenangan Jokowi-JK


Jakarta - Setelah menempuh massa kampanye saat ini seluruh Partai koalisi pendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla pada Pemilu Presiden 2014 telah menetapkan tim pemenangannya. Berikut susunan lengkap tim pemenangan mereka:

Penasihat:

Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, dan Ketua Umum Partai Hanura Wiranto.

Pengarah:

Sidharto Danusubroto, Hasyim Muzadi, Abdul Azis Mansyur, Dimyati Rais, Puan Maharani, Jenderal TNI (Purn) AM Hendropriyono, Asad Said Ali, Jenderal TNI (Purn) Luhut Panjaitan, Laksamana (Purn) Tedjo Edi, Letjen TNI (Purn) Farid Zainuddin, Marsekal Madya (Purn) Ian Santoso, Pramono Anung, Sutrisno Bachir, Andi Muawiyah Ramli.

Ketua Tim: Sekjen DPP PDIP Tjahjo Kumolo.

Badan Pemenangan Pemilu Presiden: Puan Maharani, Victor B Laiskodat, Marwan Jafar, Chairuddin Ismail, Andi Widjajanto, Sekjen DPP Partai Nasdem Patrice Rio Capella, Sekjen DPP PKB Imam Nachrowi, dan Sekjen Partai Hanura Dossy Iskandar.

Penghubung Partai: Achmad Basarah, Siti Nurbaya, Hanif Dahiri, Saleh Husin.

Bendahara: Didit MP

Juru Bicara: Hasto Kristiyanto, Abdul Kadir Karding, Anis Baswedan, Ferry Mursyidan Baldan, Khofiffah Indar Parawansa, dan Syarifuddin Sudding.

Tim Ahli: Sukardi Rinakit, Andreas Pareira, Arie Sumarmo, Arief Budimanta, Ady Prasetyono, Heri Achmadi, Ida Fauziah, M Prakosa, Muhtosim Arief, Musdah Mulia, Pataniari Siahaan, Rizal Sukma, Syaifullah Mashum, Sakti Wahyu Trenggono, Sihar Sitorus, dan Silverius Sonny.

Tim Survei: Dolfie, Abdul Malik Haramain, Chris Watubun, M Fariza, Y Irawady, Harry Ashar, Hendra Kusumah, Sarwoto, Susaningtyas Nero Handayani Kertopati, dan Yunandar Perwira.

Tim Debat: Maruarar Sirait, Akbar Faisal, Helmi Faisal Zaini, Poempida Hidayatullah, dan Samual Watimena.

Tim Penggalangan: Jenderal TNI (Purn) Farchrul Rozi, Ameliiyani, Budiman Sudjatmiko (desa), Christine Hakim (budaya), Djafar Badjeber, Edy Junaidi, Franky Sibarani (pengusaha), Iqbal Alan Abdullah, Mindo Sianipar (tani dan nelayan), Puti Guntur Soekarno (guru), Richard Samberra dan Utut Adianto (atlet), Rieke Diah Pitaloka (buruh), dan Samuel Koto.

Tim Penggerak Pemilih: Bambang Wuryanto, Abdul Munir Malkan, Imam Addaraqutni, Izzul Musliman, Willy Aditya, dan Zainul Munasihin.

Tim Saksi: Djarot S Hidayat, Enggartiasto L, Jazilul Fuwaid, dan Prasetyo.

Tim Kampanye: Aria Bima, Effendi Simbolon, Fathan Subhi, dan Sri Sajekti Sudjudnadi.

Tim Media: Saur Hutabarat, Adi Satryo, Erwin Setiawan, F Reza, Kiki Taher, Salomo R Damanik, dan Setia Prijono.

Tim Media Sosial: Romanus Sumaryo dan Anton DH Nugrahanto.

Tim Kreatif: Triawan Munaf dan Lukmanul Hakim.

Tim Hukum (Umum): Henry Yosodiningrat, Alexander Lay, Anwar Rahman, Firman Daeli, Gusti Randa, OC Kaligis, Riska Mariska, Sirra Prayuda, Susilo AB, Taufik Basari, Teguh Samudera, dan Trimedya Panjaitan.

Tim Hukum (Khusus): Dai Bachtiar, Peter Wattimena, Tritamtomo, dan TB Hasanuddin.

Tim Logistik: Budianto Tjen, Chusnunia Halim, dan Deddy Patiwiri.

Tim Relawan: Eriko Sutarduga, Danny Safnawawi, Dedi Ramanta, Eko Sulistyo, Eva Kusuma Sundari, Hasanudin Wahid, Komarudin Watubun, Martin Manurung, Najamuddin Ramly, Sandy Nayoan, Syahrial Yusuf, Teten Masduki, dan Wishnu Dewanto.  
sumber:PI

Cerita “Somat,,,!!!’’. KETIKA PESAN AYAH MENGUATKAN HATI


*Keras terdengar bunyi suara orang memanggil. Nada suaranya tinggi sekali. Somat tahu betul suara keras orang itu ditujukan untuk memanggil dirinya. Karena hanya dirinyalah yang bernama Somat diantara sepuluh pria yang disuruh berbaris oleh orang itu.

Didepan sepuluh pria yang berbaris itu, ada pria lain yang jumlahnya hanya satu orang.

Dan pria lain itu tampak beda penampilan dengan sepuluh orang yang berbaris ini. Di daun telinga, alis dan hidung serta bibir pria yang lain itu tampak emas bulat berbentuk anting mengumpul dicela-celanya. 

Kalau kita sedang berada diruangan itu bersama Somat dan gerombolannya, sudah dapat dipastikan kita dapat merasakan aroma tidak sedap seperti aroma bau amis darah manusia. 

Dan memang benar kalau diperhatikan disetiap lantainya terdapat darah yang sudah kering dan ada juga darah yang masih baru. Ruangan itu penuh dengan misteri. 

Diruangan sepuluh kali delapan meter itu, dari dulu digunakan oleh gerombolan mereka untuk berkumpul. Mereka berkumpul biasanya malam jam dua belas sampai menjelang pagi. 

Diruangan itu juga sering digunakan untuk merancang sebuah rencana. Biasanya rencana untuk membunuh orang atau merancang kejahatan lainnya sesuai order dari orang yang ingin menyewa jasa mereka. 

Kebanyakan yang menyewa jasa mereka adalah pengusaha-pengusaha nakal atau pejabat-pejabat bermasalah. Keberanian gerombolan mereka sangat luar biasa dan terkenal dengan kesadisannya. 

Seperti sekarang ini mereka semua berkumpul diruangan itu untuk menyelesaikan sebuah masalah. Gerombolan mereka juga terkesan licik kalau sedang menjalankan operasinya. 

Biarpun mereka semuanya hebat mereka juga selalu waspada. Maka dari itu di sudut-sudut ruangan itu ada berbagai benda tajam. Ada golok, parang, pisau lipat, clurit dan masih banyak lagi benda tajam yang diletakkan begitu saja yang tidak bisa disebutkan karena jumlahnya terlalu banyak.

Somat tidak ingin terlihat takut oleh pria yang memangilnya itu. ‘ Bagaimanapun kau adalah seorang pria. Jadi pria itu jangan cengeng. Hadapi apapun masalahnya’. Tanpa disadari, Somat teringat masa kecilnya. 

Masa kecil dimana Somat ditempa sangat keras oleh ayahnya yang saat itu masih jadi tentara aktif berpangkat letnan kolonel. Ayah Somat sering mengatakan kepada Somat, betapa hebatnya lahir didunia ini berjenis kelamin pria. 

Seseorang yang berjenis kelamin pria adalah seseorang yang dapat menggenggam dunia dengan hanya sekali tarikan nafas. Entahlah, sampai detik ini Somat tidak tahu betul apa maksud Ayahnya berkata seperti itu. 

Somat sudah lama tidak pernah bertemu dengan Ayahnya. Ayah Somat terkenal sangat jujur dan teguh pendiriannya. 

Selain dikesatuannya Ayah Somat juga terpilih dan bergabung dengan sebuah institusi penegakan hukum dan pemberantasan korupsi.

Setelah mendengar suara keras itu, dengan rasa takut yang teramat sangat, Somat memberanikan diri untuk melangkah kedepan melebihi tempat dia berbaris tadi. Somat mencoba mengambil nafas panjang tetapi tidak bisa. Somat serba salah. Somat mencoba kembali mengambil nafas panjang. 

Mungkin dalam pikiran Somat, dengan mengambil nafas panjang akan membuat dirinya merasa tenang,  minimal mengurangi rasa takutnya. Tapi bukan tenang yang didapat malah tambah kacau isi pikirannya, dan nafasnya malah tambah tidak beraturan. Terasa cepat sekali. Seperti deru kereta malam ekonomi Jakarta - Jogya.

Kalau boleh protes, suara pangilan itu seharusnya tidak harus keras, pelanpun Somat pasti akan mendengarnya. Tapi somat tidak berani protes karena kalau protes nyawa taruhannya. Dan Somat pun sudah dapat menduga dan apal betul dengan kelakuan pria yang ada didepan Somat ini. 

Kalau pria ini sedang marah apapun bisa dilakukan. Dan lagi, pria yang berada didepan Somat ini bukan pria sembarangan. Ilmu hitam serta tenaga dalamnya sangat tinggi sekali. Yang Somat tahu, ilmu pria ini didapat setelah pria ini dapat memakan seratus bola mata manusia. Dan yang lebih mengerikan, semua bola mata manusia itu dimakan disaat jasad manusianya masih dalam keadaan hidup, bahkan disaat-saat tertentu, pria ini juga dapat berubah dirinya menjadi binatang apa saja. 

Kalau dia mau, itu pun sesuai dengan keinginan dan kebutuhnnya selagi melakukan operasinya. 

Terkadang dia berubah menjadi binatang hanya untuk senang-senang dan menguji ilmunya. Somat pernah melihat pria ini berubah menjadi kalelawar, srigala, ikan, harimau dan monyet. Dan satu lagi yang membuat pria ini sangat ditakutkan oleh gerombolannya dan preman-preman dijakarta bahwa pria ini juga punya ilmu mengilang. 

"Maka jangan heran bahwa pria ini sudah lebih dari tiga puluh dua tahun berkuasa di rimba hitam Jakarta tidak pernah sekalipun tersentuh oleh penegak hukum".

Somat tidak ingin urusannya menjadi lebih runyam. Somat tidak ingin melawan pria ini. Bukan tidak ingin tapi tidak berani. Karena Somat tahu betul, kalau pria ini mau, besok dapat dipastikan Somat tidak dapat lagi melihat dunia . Bahkah tubuhnya tidak akan bisa terkubur dan merasakan tanah. 

Somat tidak dapat membayangkan kalau tubuhnya yang mati nanti dan sudah berbentuk mayat, akan disantap oleh pria yang tadi memanggil namanya dengan nada keras itu. 

Bahkan Somat juga membayangkan kalau tubuh Somat nanti juga bisa dimakan oleh pria itu dalam keadaan hidup-hidup. Ngeri memang kalau membayangkan kejadiannya seperti itu. Makanya Somat tidak berani protes. Tapi Somat masih merasa janggal dengan Suara bentakan itu. Kalau suara itu dikeluarkan dengan nada pelan, Somat pasti dapat mendengarnya. Karena persis didepan Somat pria itu berdiri.

Paling-paling jaraknya tidak lebih dari satu meter dari Somat ke ke pria itu. Dan pria di depan Somat itu adalah orang yang mengeluarkan suara keras tadi. 

Pria yang mengeluarkan suara keras itu perawakannya lebih tinggi dari Somat. Berbadan kekar dipenuhi bulu. Dibadannya yang kekar itu juga dipenuhi tato yang ditata penuh dengan komposisi yang unik. Bukan hanya badan yang dipenuhi tato tapi juga dileher dan ditangannya. Kalau diperhatikan benar-benar mungkin seluruh tubuhnya dari bawah sampai atas penuh dengan tato. Pria seram yang berdiri di depan somat itu hanya menggunakan celana jeans dan dadanya dibiarkan terbuka.

“ Lu ya, Somat!!!,,,.. Mulai macem-macem lu sama gw. Mulai berani lu langgar perintah gw. Somat!!! ‘, ..Dari kapan lu mulai berani ngelanggar perintah gw? HAH!!!""…Suara pria itu kembali terdengar. Kali ini suaranya tidak terdengar keras seperti suara yang dikeluarkan tadi, malah terdengar pelan, tapi bernada sinis, sangat sinis. Suaranya serak mencekam. 

Bukannya malah tenang akan tetapi Somat semakin ketakutan. Kelihatan sekali pria itu medamprat Somat penuh dengan amarah. Mata Somat mulai berair. Dan tubuh Somat juga mulai gemetar. Gigi-gigi Somat tidak bisa berdiam normal. 

Sesekali kedua giginya terlihat rapat, lalu terbuka dan rapat lagi begitu seterusnya. Terdengar suara gigi-ketemu gigi. Pria yang didepan Somat itu tampaknya hampir tidak bisa mengendalikan diri. Somat Pasrah. Somat hanya bisa menatap apa yang ada persis didepan bola matanya. 

Segumpal urat yang hampir membungbung keluar dari leher, dan urat itu sangat jelas berwarna merah. Merahnya seperti merah api, bahkan ada yang berwarna merah gosong seperti urat mati. Wajah pria itu bengis. Seperti kebanyakan wajah preman-preman Jakarta tahun enam-puluhan. 

Somat terlihat tidak tenang dan sangat gelisah sekali. Somat kembali menundukan kepalanya. Jantung Somat hampir-hampir tidak berdetak. Kalau saja Somat tidak teringat kata-kata ayahnya, mungkin Somat sudah pingsan dari tadi . Somat sudah tidak dapat lagi berpikir jernih. Somat mencoba memaksa pikirannya untuk mencari jalan keluar agar orang didepannya tidak lagi membentak dirinya. 

Somat tidak dapat berbuat apa-apa. Somat diam seribu bahasa. Somat tidak tahu lagi apa yang meski dilakukan untuk meredakan amarah pria ini. Baru kali ini Somat merasakan ketakutan yang teramat sangat, karena selama hidupnya melalang melintang dirimba gelap ini, Somat baru kali ini mengalami situasi seperti ini. Sebelum-sebelumnya Somat selalu berhasil menyelesaikan tugasnya. 

Dan pria ini sangat sayang kepada Somat. Dari semua anak buahnya, Somat mendapat kedudukan paling tinggi. Somat merasa tugas yang diberikan kali ini bertentangan dengan apa yang dipesankan oleh Ayahnya. Dan situasi tidak menyenangkan ini adalah sekarang. Situasi dimana dirinya merasa terancam karena lalai dalam tugas. Situasi dimana sebuah loyalitas dipertaruhkan. Bertahun-tahun dia membangunnya, mungkin akan sirna dalam hitungan menit. Somat tidak ingin kepercayaan yang didapat dari pria ini hilang dalam kejapan mata. 

Hawa dingin mulai mendatangi Somat, dari belakang leher dan pelan-pelan merambat keseluruh tubuhnya. Wajah Somat sangat pucat. Sesekali kedua telapak tangan Somat membenarkan kancing bajunya. Padahal kancing baju Somat baik-baik saja. Somat tidak bisa mengelak. Sepintas telinga Somat tampak memerah. Somat merasakan sedikit pe' ngang ditelinganya. Somat kembali menadahkan kepala. Setelah kepala Somat menadah, Somat melihat wajah yang sangat sangar. 

Wajahnya penuh dengan bulu di bawah hidung, disekitar pipi dan dibawah bibir serta terdapat beberapa luka bakar dibagian pipi yang sangat besar, dan ada juga luka akibat benda tumpul dan menyisakan codet. Angker sekali wajahnya. Tidak beberapa lama kepalanya menadah, Somat menundukan kembali kepalanya. Somat tahu betul kalau dia sedang berhadapan dengan siapa. Dia tidak bisa menyanggah atau mengelaknya.

"Kalau gw bilang bunuh ya lu bunuh,. Kalau gw bilang lu ngeludah, ya elu ngeludah ". 

Jangan pernah lu pikir elu bisa jadi kayak gw kalau elu gw kasih tugas gini aja lu gak bener !!. Elu dah berapa lama ikut gw, Hah!! apa lu perlu gw ajarin bagaimana cara bunuh orang Jawab!!,. Somat tampak ketakutan sekali. Menetes keringat diwajahnya. Deras sekali.

Nafasnya sedikit berhenti. Lalu dia mendengar lagi suara orang bantak didepannya. " Lu tu udah bener yang lu lakuin tadi pagi, gw bangga punya anak buah elu dan elu termasuk anak buah gw yang gw percaya bakal beres kalau gw kasih tugas. Kan lu juga mau Kan, gw angkat lebih tinggi jadi tangan kanan gw? Somat hanya menganguk. Ya udah, kali ini lu gw maafin. Besok lu temuin tu orang lagi. Dan jangan lama-lama lu berhadapan sama die, langsung lu tembak aje kepalanya. Setelah lu tembak jangan sampai dia mati dulu. Karena lu tahu kan,selagi dia habis lu tembak dan masih hidup, lu harus congkel dulu kedua bola matanya. Baru lu tembak lagi ampe mampus. 

Terus mayatnya sama dua bola matanya lu bawa kemari. Biar gw makan sekalian. Ngerti lu?...Somat hanya bisa mengangguk. Ya udah cukup pertemuannya buat hari ini. Semuanya bubar, besok malam kita ketemu lagi disini. Ruangan itu kini sunyi tinggal Somat sendirian.

Somat kemudian meninggalkan ruangan itu, keluar lewat pintu belakang. Kalau dilihat dari luar ternyata ruangan itu lebih persis dibilang bedeng yang sangat kusam sekali. Tanam-tanaman liar mengelilingi bedeng itu. Kalau saja hari ini nasib baik tidak berpihak pada Somat mungkin Somat tidak bakal bisa keluar dari bedeng itu. Kini Somat sudah berada diluar dan berjalan pada sebuah jalan kecil yang becek. Jalan itu kanan-kirinya terdapat rumah yang bangunannya kebanyakan sudah tidak utuh lagi dan tidak berpenghuni. 

Malam semakin malam. Walaupun Somat sudah berada dijalan dan tidak berada diruangan itu lagi tapi Somat belum bisa bernafas dengan baik. Bahkan denyut nadinya mengalir sangat kencang. Nafasnya sesak. Pandangan mulai kabur. Somat berjalan seperti orang yang tidak punya kaki. Terasa berat jalannya. Kemudian Somat berhenti pada sebuah pohon yang besar. Somat tidak bisa menahan emosinya dan dia mulai menangis.

Sangat sedih sekali. Tidak kuasa untuk menahan tangisannya dan Somat tidak memperdulikan orang yang lalu lalang berada tidak jauh darinya. Maafkan Aku Ayah,,Maafkanlah anakmu ini. Aku akan menjadi orang yang seperti Ayah inginkan. Maafkan Aku Ayah.Aku mohon maafkan aku. Somat berbicara sendiri sambil menangis. Tangan kanan Somat merogoh saku jaket yang berada disebelah kanan. Ternyata disaku Somat terdapat poto dengan ukuran empat kali enam. Somat mengambilnya lalu dipandangnya poto itu.

Tangisnya makin menjadi. Poto yang dipandang itu adalah poto target yang nanti sore harus dia bunuh. Dia akan tembak kepalanya dan membiarkan orang itu jangan mati dulu karena kedua bola matanya harus terlebih dahulu dicongkel dalam keadaan hidup jasadnya. Setelah itu baru tembak sampai mampus lalu menyerahkan kedua bola mata dan jasad yang mati itu untuk dimakan oleh pria yang mengeluarkan suara keras tadi. Somat semakin sedih. Dia tidak bisa lari dari kenyataan ini. Somat tidak tahan dengan beban yang ada dipundaknya. Mengimpit sekali. Somat berteriak sangat keras. Lalu Somat merobek poto itu sambil berucap dengan pelan.

Ayah maafkan anakmu ini. Ijinkan Aku anakmu untuk menembak kepalamu dan mencongkel kedua bola matamu lalu kutembak kembali kepalamu dan menyerahkan semuanya itu pada orang yang menyuruhku untuk melakukan ini. Somat menangis dan membuang poto yang sudah sobek itu ketanah. Somat berlari sangat kencang tidak tahu arah. 

Sunyi sekali daerah ini. Dikejauhan suara Azan shubuh berkumandang. Bagi semua orang suara azan ini adalah suara kebahagian. Tapi tidak bagi Somat. Hanya tanah dan potongan-potongan poto yang sudah disobek menjadi beberapa bagian ini saja yang mau menjadi saksi apa yang dirasakan Somat subuh ini. Potongan-potongan poto itu jatuh berserakan ditanah. Sudah sangat tidak jelas karena sudah disobek Somat menjadi beberapa bagian. Hanya satu potongan saja yang masih terlihat jelas. Dan potongan poto yang terlihat jelas itu adalah potongan poto yang ada gambarnya sebuah pangkat letnan kolonel.

sumber; yudi gatot susanto

Pandangan Iwan Fals Soal Pilpres


Jakarta - Menyinggung musisi Indonesia Iwan Fals, dalam pandangannya mengenai calaon presiden RI, disimpulkan oleh Eep Saefulloh Fatah membeberkan sikap politik Iwan  di pemilihan umum presiden nanti. Eep mengaku mengetahui hal tersebut setelah berkomunikasi via telepon.

"Iwan bilang sikapnya berkembang sejalan dengan waktu dan dinamika politik hingga ke hari pencoblosan.

Dalam pandangan tersebut Iwan ingin memberi dirinya sendiri kesempatan untuk menimbang dengan matang. Sebab, ingin jadi warga negara yg bertanggung jawab. Rabu, 28/5/14.

Menurut Eep, dalam perbincangan sempat dibahas juga soal pamflet dirinya tidak mendukung Jokowi. Iwan Fals, lanjut Eep, menegaskan tidak terlibat dalam kampanye hitam menjatuhkan para capres-cawapres.

Ia melanjutkan dan menegaskan bahwa tak benar Iwan menyatakan tak mdukung jokowi.

CEO PolMark Indonesia itu mengungkapkan jika Iwan Fals mengatakan jika pamflet yang beredar palsu, dan menilai sebagai tindakan tak terpuji. Iwan, kata Eep, ingin kompetisi pilpres dilakukan secara santun.

Iwan tak sepantasnya kita berkompetisi dengan cara itu. Menyebarkan kebohongan bukan cara beradab untuk tujuan apapun. tambahnya.


Tentukan Pria Pilihan Perempuan Pakistan Tewas dibunuh oleh keluarganya

Pakistan  - Nasib nahas menimpa seorang wanita di Pakistan. Farzana Parveen namanya. Perempuan berusia 25 tahun itu tewas karena dilempari batu oleh keluarganya sendiri. Lantaran ia memilih untuk menikah dengan pria yang ia cintai ketimbang yang dijodohkan keluarganya.

Farzana menikah dengan lelaki yang ia pilih, Muhammad Iqbal, meski sudah dijodohkan dengan sepupunya sendiri. Keluarga Farzana tak terima keputusannya. Keluarga pun menggugat Iqbal ke pengadilan atas tuduhan penculikan terhadap Farzana.

Kejadian pelemparan batu terjadi saat Farzana sedang berada di luar Pengadilan Kota Lahore, Pakistan, Selasa 27 Mei 2014. Ketika itu, dia tengah menunggu keputusan pengadilan terkait gugatan kasus yang mendakwa suaminya itu. Sementara Iqbal berada di dalam pengadilan, menjelaskan kepada hakim bahwa ia tak menculik, tapi menikahi Farzani.

Tiba-tiba, sekelompok orang yang ternyata merupakan keluarganya sendiri menyerang Farzana. Ada sekitar 20 orang anggota keluarga melemparkan tongkat dan batu bata ke arah Farzana. Sampai akhirnya perempuan tersebut tewas di lokasi.

Perwira polisi senior, Umer Cheema menjelaskan, setelah Farzana tewas, sebagian besar penyerang kabur, kecuali sang ayah. Si bapak yang juga melempar ke Farzana mengakui kesalahannya kepada polisi di lokasi.

"Kata dia, ia melakukannya demi kehormatan keluarga. Warga di sini menanggap bahwa wanita yang menikahi pria pilihannya justru menjatuhkan martabat keluarga," jelas Umer, seperti dimuat Al-Arabiya, Rabu (28/5/2014).

Kelompok Hak Asasi Manusia (HAM) Aurat Foundation menyatakan, dalam setahun, ada sekitar 1.000 perempuan di Pakistas tewas dibunuh oleh keluarganya sendiri, karena alasan kehormatan. "Fakta sebenarnya mungkin jumlah korbannya lebih banyak dari yang kita temukan," demikian pernyataan Aurat Foundation.

Kasus pembunuhan seperti ini sudah beberapa kali dilaporkan pegiat HAM ke pengadilan. Namun pihak pengadilan disebut-sebut menunda-nunda untuk mengusut kasus tersebut.

Biasanya si pembunuh bisa bebas dari jeratan hukum karena kebanyakan keluarga korban memaafkannya. Dalam hukum Pakistan, pembunuh bisa bebas jika keluarga korban memaafkan.

Namun aturan itu justru menjadi celah bagi keluarga untuk menyewa orang agar membunuh anak perempuan yang memilih menikah dengan pria pilihannya. Karenanya, Wasim Wagha dari Aurat Foundation mengecam hukum tersebut. "Ini jelas kesalahan besar dalam hukum. Kami menentang keras hal ini," kecam Wasim.