Dua Truk Tangki Berisi 16 Ribu Liter Solar diSita

Jakarta - Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, menangkap tersangka berinisial IF dan menyita dua truk tangki berisi 16.000 liter Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar, terkait kasus penimbunan atau penyalahgunaan penyimpanan BBM tanpa izin.

Juru Bicara Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Rikwanto, mengatakan pengungkapan kasus itu berawal dari informasi masyarakat terkait adanya aktivitas penimbunan BBM jenis solar, di Jalan Lapangan Bola RT05 RW04 No 89, Pondok Rangon, Cipayung, Jakarta Timur.

"Terjadi kasus penimbunan BBM jenis solar dalam dua unit truk tangki yang diambil dari SPBU-SPBU di sekitar lokasi. Satu truk tangki berisi 8.000 liter solar. Jadi dari dua truk tangki, totalnya ada 16 ribu liter solar. Saat ini dua truk tangki itu ada di Polda Metro Jaya," ujar Rikwanto, Rabu (19/6).

Dikatakan Rikwanto, selain menyita dua truk tangki dengan nomor polisi F 8057 FY dan B 9136 TFA, polisi juga menangkap pemilik sekaligus sopir berinisial IF.

"Pelaku IF mengaku sebagai sopir juga sebagai pemilik. Berdasarkan keterangannya, truk tangki itu sebenarnya digunakan mengangkut BBM non subsidi untuk industri. Namun, dalam praktiknya ia menampung BBM bersubsidi," jelasnya.

Rikwanto menyampaikan, pelaku mengumpulkan solar bersubsidi itu, di lokasi pengepulan, Jalan Lapangan Bola RT05 RW04 No.89, Pondok Rangon, Cipayung, Jakarta Timur.

"Ada beberapa mobil dimodifikasi untuk mengisi solar subsidi di SPBU-SPBU. Kemudian isinya dipindahkan ke truk tangki yang telah disiapkan di TKP. Selanjutnya, didistribusikan ke pabrik-pabrik industri dan dijual dengan harga non subsidi," bilangya.

Atas perbuatannya, kata Rikwanto, tersangka dijerat Pasal 53 huruf c Juncto ayat 23 ayat 2 huruf c Undang-undang RI No.22 tahun 2001, tentang Minyak Bumi dan Gas.

"Ancaman pidananya empat tahun penjara dan denda Rp 30 miliar," tandasnya.

Read More

3 Orang Tewas Akibat Kecelakaan Beruntun Di Bojonegoro

Bojonegoro - Terjadi lagi kecelakaan beruntun mengakbatkan tiga orang warga melayang setelah mengalami kecelakaan secara beruntun di jalur Bojonegoro-Cepu, tepatnya di Desa Beged Kecamatan Gayam, Bojonegoro, Rabu (19/06/13).

Akibat peristiwa tersebut telah diidentifikasi korban tewas bernama Novi (16) asal Desa Ngraho, Kecamatan Gayam, Ngadin (40) asal Desa Cengungklung, Kecamatan Kalitidu, dan Trimo (35) warga asal Desa Sumbang Timun, Kecamatan Trucuk Kabupaten Bojonegoro.

Sebab kecelakaan beruntun tersebut terjadi sekitar pukul 06.00 WIB diawali sebuah mobil box yang dikendarai Suyadi (40), warga Jakarta melaju dengan kecepatan tinggi dari arah barat, setelah sampai di tempat kejadian perkara (tkp) sopir oling dan selip kekanan.

Bersamaan dengan itu, di sisi kanan ada truk pengangkut sapi bernomor  S 9954 D yang melaju berlawanan arah.

Saat mengetahui mobil box tersebut hilang kendali, truk berusaha menghindar ke arah selatan jalan. Karena laju yang terlalu cepat akhirnya mobil box itu pun menabrak truk.

Setelah menabrak truk, mobil box yang kehilangan kendali menabrak dua motor Supra x yang dikendarai Novi dan motor Megapro yang dikendarai Trimo. Posisi dua motor melaju pelan di belakang truk. "Mobil box mengamuk, menabrak dua motor itu," kata saksi mata, Maskur, dilokasi kejadian.

Sementara, korban satunya, Ngadin (40) yang berada di atas bak truk pengangkut sapi terlempar dan tertabrak hingga tewas. Novi (16) terenggut nyawanya setelah terseret mobil box lebih dari 3 meter dengan kondisi luka cukup parah. Sedang Trimo (35) tewas di lokasi kejadian setelah tertabrak dan terjepit di beton samping jalan setelah menjadi korban amukan mobil box. "Mobilnya tahu-tahu melaju kekanan dan menabrak tiga orang itu mas," ungkapnya.

Kondisi truk yang tertabrak tersebut rusak parah, dan kedua motor yang dikendarai para korban itu sudah ringsek. Sementara pihak Satlantas masih melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Sementara Suyadi, sopir mobil box tersebut diamankan oleh pihak kepolisian untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

Read More