Uji coba ganjil genap di tol
Jagorawi dan tol Jakarta-Tangerang memasuki hari kedua. Sama seperti hari sebelumnya,
masyarakat memilih berangkat lebih pagi. Akibatnya, kemacetan pun terjadi di
tol Jagorawi sebelum pukul 06.00 WIB.
Kepala
Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono mengatakan,
saat uji coba sistem ganjil genap berlangsung di gerbang tol (GT) Cibubur 2,
arus lebih lancar. “Sejak pukul 06.00 sampai 09.00 WIB lancar,” kata Bambang.
Kepadatan justru terjadi sebelum pukul 06.00 WIB. Sebab, masyarakat pergi lebih
pagi untuk menuju Jakarta. “Sesuai survei yang masyarakat berangkat dari jam 5
sampai 6,” sambungnya.
Lebih
lanjut kata Bambang, tantangan dari sistem ganjil genap adalah kemacetan di
jalan non-tol. Seperti di Cawang. Sebab, ada potensi kemacetan karena imbas
dari sistem ganjil genap di pintu tol Bekasi dan Cibubur. “Kami akan carikan
solusinya,” kata dia.
Sementara
itu, pantauan Radar Bogor di tol Jagorawi, polisi masih berjaga di sekitar
underpass jelang GT Cibubur 2.
Kanit
Lantas Polsek Cimanggis AKP Sulani mengatakan, sosialisasi akan terus dilakukan
hingga sebulan ke depan atau hingga masa uji coba selesai. Penjagaan, kata dia,
dilakukan agar pengendara tidak kebablasan masuk ke GT Cibubur 2.
“Penjagaan
kami lakukan agar tidak repot putar balik di sana,” kata Sulani kepada Radar Bogor,
kemarin (17/4).
Sulani
menjelaskan, memasuki hari kedua uji coba, kondisi arus lalu lintas cukup ramai
lancar. Masyarakat sepertinya sudah mengetahui kebijakan ganjil genap melalui
pemberitaan, media sosial, dan sebagainya.
“Gak
banyak yang salah. Hanya satu atau dua orang yang bertanya mengenai jalur lain
menuju Jakarta selain GT Cibubur 2,” jelasnya.
Selama
masa uji coba tersebut, pihaknya hanya akan menghentikan kendaraan bagi
pengemudi pelat nomor yang tidak sesuai kaitannya dengan ganjil genap. Namun,
hal tersebut sifatnya hanya sebatas memberi imbauan.
“Setelah
masa uji coba selesai baru akan ada penindakan bagi kendaraan yang pelatnya
tidak sesuai dan memaksakan masuk ke GT Cibubur 2,” pungkasnya.
Di sisi lain, penerapan ganjil genap di GT Cibubur 2 membuat sejumlah beralih
ke bus TransJakarta.
Kakorlantas
Polri Irjen Pol Royke Lumowa memantau kondisi arus kendaraan di pintu tol
Cibubur kemarin. Ia memberikan saran kepada masyarakat yang menggunakan jalur
tol dan terkena aturan ganjil genap untuk menggunakan jalur alternatif lain
atau beralih menggunakan kendaraan umum.
Sebelumnya
diberitakan, uji coba ganjil genap berlaku Senin-Jumat mulai pukul 06.00 hingga
09.00 WIB, kecuali hari libur. Peraturan ini bertujuan mendorong masyarakat
beralih ke moda transportasi angkutan umum.
Royke
mengaku penerapan aturan tersebut masih kurang. “Belum maksimal tapi cukup
untuk uji coba,” kata dia di pintu tol Kunciran 2, Kota Tangerang.
Ketua Harian Yayasan Lembanga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi bahkan
berharap sistem ganjil genap tidak diterapkan secara permanen. Sebab, kata dia,
harus didukung oleh angkutan umum yang memadai.
http://www.radarbogor.id/2018/04/18/ganjil-genap-belum-maksimal/?utm_source=feedburner&utm_medium=twitter&utm_campaign=Feed%3A+RadarBogor+%28RADAR+BOGOR+%7C+Jendela+Informasi+Bogor%29